BAB II BENTUK  NEGARA  DAN SISTEM PEMERINTAHAN
1. Bentuk Negara A. Negara Federal vs Negara Kesatuan
Beberapa pertanyaan kunci yang patut diajukan dalam pembahasan materi   ini adalah :   pertama,   Apa perbedaan antara negara kesatuan dan negara federal? dan
kedua, sebutkan beberapa contoh negara kesatuan dan negara federal ? Dan salah satu pertanyaan  lanjutan adalah ketika kita mulai membicarakan klasifikasi negara adalah :
Apakah secara konstitusional ada pemisahan atau tidak kekuasaan antara pemerintah pusat   dan   pemerintah   regional   ?   Jawaban   atas   pertanyaan   itu   menerangkan   apakah
negara   yang   bersangkutan   termasuk   jenis   federal   atau   kesatuan.   Klasifikasi   yang dihasilkannya   kita   sebut   bentuk   negara.   Semua   negara   modern   di   dunia   dewasa   ini
niscaya  tergolong ke dalam salah satu bentuk negara federal atau kesatuan. Dengan mengatakan   hal   ini   tidaklah   berarti   bahwa   semua   negara   federal   dan   semua   negara
kesatuan   itu   seragam.   Pada   kenyataannya,   ada   banyak   ragam   negara federal,sebagaimana juga ada banyak ragam negara kesatuan. Meskipun begitu tidak ada
negara modern sekarang ini yang sama sekali tidak termasuk ke dalam kedua bentuk negara   itu.Klasifikasi   di   atas   sekaligus   menetapkan   sifat   dasar   negara   federal,yaitu
adanya   pembagian   kekuasaan   secara   konstitusional   antara   pemerintah   pusat   dan pemerintah regional, sementara pada negara kesatuan tidak ada pembagian kekuasaan
seperti itu. Kedua sifat dasar ini perlu diklarifikasi lebih lanjut, yakni :
Pertama, tidak dapat dibantah di dalam negara kesatuan yang menganut otonomi luas,
mungkin   saja   pemerintah   regional   mempunyai   kekuasaan   yang   cukup   besar   yang hampir   menyamai   kekuasaan   pemerintah   regional   dalam   negara   federal.   Tetapi
dipandang dari segi sumber kekuasaan, bagaimanapun, kekuasaan pemerintah regional dalam negara kesatuan bukanlah hasil suatu pembagian kekuasaan, melainkan akibat
dari suatu penyerahan atau delegasi kekuasaan. Atau dengan kata   lain, kekuasaan regional itu berasal dari pemerintah pusat, kekuasaan itu mengalir dari atas ke bawah.
Lain   halnya   pada   negara   federal.   Kekuasaan   semula   dianggap   milik   regional   dan karena   itu   dapat   diangankan   imagined   bahwa   dalam   negara   federal,   penyerahan
8
kekuasaan   berjalan   dari   pemerintah   regional   kepada   pemerintah   pusat.   Kekuasaan seolah-olah mengalir dari bawah keatas.
Kedua,  pembagian   kekuasaan   antara   pemerintah   pusat   dan   pemerintah   regional
dijamin   secara   konstitusional.  Artinya,   pembagian   kekuasaan   itu   tercantum   dalam konstitusi, sementara delegasi kekuasaan pada negara kesatuan hanya diatur dalam
undang-undang.   Konstitusi   federal   dengan   tegas   mencantumkan   kekuasaan   atau wewenang yang diserahkan kepada pemerintah pusat, dan wewenang apa saja yang
tersisa menjadi  milik  pemerintah regional. Sebaliknya, pada negara kesatuan, melalui undang-undang,pusatlah yang menentukan kekuasaan apa saja yang diserahkan kepada
pemerintah regional dan setiap saat kekuasaan itu dapat dicabut atau diubah.Konstitusi tentu saja dapat diubah. Tetapi berbeda dengan undang-undang,prosedur perubahan
konstitusi jauh lebih sukar.
Ketiga,  dalam   negara   federal,   sebetulnya   tidak   dikenal   istilah   pemerintah   pusat,
sebagaimana   yang  telah  digunakan  di  atas.  Berbeda   dengan  negara   kesatuan   yang memiliki   “pemerintah   pusat”,   bentuk   federal   memiliki   “pemerintah   federal”   atau
“pemerintah nasional”. Jadi, jika negara kesatuan memiliki “pusat” kekuasaan, maka negara   federal   dapat   dikatakan   memiliki   banyak   “pusat”,   yaitu   unit-unit   yang
membentuk negara federal itu dan pemerintah federal itu sendiri. Prinsip politik yang menjiwai   federalism  adalah  bagaimana   koordinasi   yang   baik  dapat  berlangsung  di
antara pusat-pusat kekuasaan itu. Sampai   di   sini,   barangkali   perbedaan   antara   negara   federal   dan   kesatuan
kelihatan   cukup   jelas.   Tetapi   apapun   yang   dikatakan   mengenai   hubungan   antara pemerintah federal dan entitas-entitas yang menyusunnya,dan antara pemerintah pusat
negara   kesatuan   dan   wilayah-wilayahnya,dalam   praktek   selalu   ada   derajat interdependensi yang tinggi di antara kedua tingkat pemerintahan yang dipengaruhi oleh
berbagai   faktor.   Persaingan   antar-negara   terutama   di   bidang   ekonomi,   tuntutan pemerintahan yang kian kompleks, dan meningkatnya partisipasi pada tingkat bawah
menyebabkan timbulnya perkembangan yang agak aneh berupa pergerakan yang saling mendekati di antara federalisme dan unitarisme. Negara federal cenderung memperluas
kekuasaan dan tanggung jawabnya, sementara dalam negara-negara kesatuan, dengan posisi tawar daerah yang semakin besar,pemerintah pusat kian dipaksa melonggarkan
9
kekangan atau kekuasaannya. Di atas segalanya, kedua bentuk negara ini masih bertahan dengan  keunggulan  dan kekurangan  masing-masing.  Menurut Gavin Drewry 1995,
label   kesatuan   berarti   ketangguhan   nasional   dan   kesatuan   tujuan,   khususnya   dalam gelanggang   internasional   dan   militer.   Sementara   label   federalis   menekankan   suatu
komitmen   pada   nilai-nilai   demokrasi   yang   majemuk   dan   suatu   kehendak   untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan berbeda dari penduduk yang beragam, khususnya
dalam kebijakan dalam negeri. Terlepas dari penilaian ini, negara kesatuan dianggap cocok dengan negara kecil dari segi wilayah. Dengan bentuk kesatuan, negara kecil
dapat   menghilangkan   duplikasi   kegiatan   dan   kemungkinan   konflik   antara   berbagai tingkat pemerintah. Sebaliknya, negara federal dianggap sebagai metode memerintah
yang ampuh bagi negara-negara besar dan multikultural,terutama untuk menanggulangi potensi-potensi konflik akibat fragmentasi teritorial dan kultural pada umumnya.
Dewasa ini dari kurang lebih 19 negara federal di dunia ada belasan negara federal demokratis, antara lain Amerika Serikat, Jerman, Kanada,Swis, Austria, Belgia,
Australia, India, Malaysia, Spanyol, dan Brasil. Bentuk negara kesatuan tak terbilang jumlahnya,   yang   demokratis   diantaranya   adalah   Inggris,   Prancis,   Yunani,   Jepang,
Filipina, Korea Selatan,dan Indonesia.
10
B. Federalisme vs Konfederasi 1.