Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

63 pelaksanaan untuk mensukseskan UASBN PAI. Kebijakan- kebijakan terkait dengan pelaksanaan UASBN PAI dirapatkan bersama oleh tim panitia tersebut, sehingga segala kebijakan dan keputusan dirumuskan bersama. 7

c. Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

UASBN PAI dipandang sebagai salah satu kebijakan dari pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan agama Islam. Melalui penetapan standarisasi nilai secara nasional tersebut maka dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan belajar siswa. Selain itu, dengan adanya kebijakan UASBN PAI membuat guru lebih termotivasi untuk meningkatkan pembelajaran. Berikut hasil wawancara dengan S selaku guru mata pelajaran PAI kelas IX: “UASBN PAI merupakan suatu kebijakan baru dari pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya pendidikan agama Islam. Hal ini dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan siswa melalui penetapan standarisasi nilai tersebut. UASBN PAI juga memberikan motivasi tersendiri bagi saya, karena dengan adanya kebijakan UASBN PAI ini membuat saya lebih semangat untuk mengajar dan berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran”. 8 Pernyataan tersebut diperkuat oleh NH selaku guru mata pelajaran PAI kelas VIII, beliau mengatakan bahwa dengan adanya kebijakan UASBN PAI membuat beliau semangat mengajar, karena siswa juga antusias belajar. Hal ini dikarenakan siswa merasa dituntut untuk dapat menguasai materi PAI dan harus lulus UASBN. Kebijakan 7 Wawancara dengan EW, selaku Wali Kelas IX F SMP Negeri 30 Purworejo, Kamis tanggal 29 November 2012, di SMP Negeri 30 Purworejo. 8 Wawancara dengan S selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 30 Purworejo, Kamis tanggal 29 November 2012, di SMP Negeri 30 Purworejo. 64 ini dapat dijadikan tolak ukur mengukur pencapaian siswa dalam belajar PAI. 9 Guru mata pelajaran pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam pelaksanaan kebijakan UASBN PAI.Dalam hal ini, langkah yang diambil oleh guru yaitu dengan menyiapkan drill soal atau bank soal yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi Lulusan SKL dan kisi-kisi soal. Siswa diberikan latihan soal dan kegiatan tersebut dilakukan secara intensif selama 2 bulan menjelang pelaksanaan UASBN PAI. Berikut hasil wawancara dengan S: “Persiapan yang saya lakukan selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam menghadapi UASBN PAI, ya saya membuat drill soal atau bank soal yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi Lulusan SKL dan kisi-kisi soal kemudian saya berikan kepada siswa sebagai latihan atau pengayaan. Sekolah juga memberikan jam tambahan kepada siswa. Jadi latihan soal ini diberikan kepada siswa kurang lebih selama 2 bulan menjelang pelaksanaan UASBN PAI”. 10 Selain membuat drill soal atau bank soal, langkah lain yang dilakukan oleh Bapak Sa’dollah selaku guru mata pelajaran pendidikan agama Islam yaitu dengan mengadakan kegiatan shalat dhuha berjamaah. Kegiatan shalat dhuha berjamaah ini diwajibkan bagi siswa kelas IX. Sedangkan bagi kelas VII dan VIII diwajibkan untuk tadarus bersama pada hari senin, selasa, rabu, dan kamis. Berikut hasil wawancara dengan S : 9 Wawancara dengan NH selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 30 Purworejo, Kamis tanggal 29 November 2012, di SMP Negeri 30 Purworejo. 10 Wawancara dengan S selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 30 Purworejo, Jumat tanggal 30 November 2012, di SMP Negeri 30 Purworejo. 65 “Persiapan lain yang kami lakukan dalam rangka menghadapi UASBN PAI yaitu dengan mengadakan kegiatan shalat dhuha berjamaah bagi siswa kelas IX. Kegiatan shalat dhuha ini dilaksanakan pada istirahat pertama. Sedangkan bagi siswa kelas VII dan VIII diadakan kegiatan membaca Al Qur’an atau tadarus bersama pada hari senin, selasa, rabu dan kamis”. 11 Kegiatan shalat dhuha berjamaah ini mempunyai tujuan untuk membiasakan siswa melaksanakan shalat dhuha serta menambah religiusitas siswa. Sedangkan kegiatan tadarus bagi kelas VII dan VIII ini bertujuan untuk membiasakan siswa membaca Al Qur’an dengan tujuan agar siswa lebih fasih dan lancar dalam membaca Al Qur’an sehingga akan lebih siap menghadapi UASBN PAI ketika mereka sudah naik kelas IX. Hal tersebut juga diperkuat oleh NH selaku guru PAI kelas VIII yang mengatakan bahwa sekolah mengadakan kegiatan tadarus yang wajib diikuti oleh seluruh siswa kelas VIII. Kegiatan tadarus ini dilaksanakan pada waktu istirahat pertama. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih dan membiasakan siswa membaca Al-Qur’an, sehingga memperlancar siswa dalam membaca Al-Qur’an dan akan lebih siap ketika menghadapi UASBN PAI. 12 Berdasarkan pemaparan diatas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa SMP Negeri 30 Purworejo lebih mengutamakan pada segi kognitif dalam memahami mata pelajaran pendidikan agama Islam. Hal ini dapat dikatakan demikian karena terlihat dari salah satu langkah sekolah dalam menghadapi UASBN PAI yaitu dengan 11 Ibid. 12 Wawancara dengan NH, selaku guru Agama kelas VIII SMP Negeri 30 Purworejo, Kamis tanggal 29 November 2012, di SMP Negeri 30 Purworejo. 66 mengadakan jam tambahan mata pelajaran PAI yang dilaksanakan selama 2 bulan menjelang pelaksanaan UASBN PAI. Pada penambahan jam pelajaran PAI, siswa diberikan drill soal yang telah dibuat oleh guru berdasarkan kisi-kisi soal atau pembuatan drill soal sesuai dengan SKL dan kisi-kisi soal sebagai salah satu langkah sekolah dalam menghadapi UASBN PAI. Siswa dituntut agar menerima materi yang diberikan agar bisa mengerjakan soal UASBN PAI. Sehingga mereka lebih mengutamakan hafal materi yang diberikan bukan memahaminya. Meskipun demikian, sekolah ini juga mengadakan kegiatan mujahadahan dan AMT untuk memotivasi siswa sebagai salah satu bentuk kegiatan dalam menghadapi UASBN PAI. Disamping itu sekolah juga mengadakan kegiatan shalat dhuha berjamaah dan tadarus guna meningkatkan religiusitas siswa dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi UASBN PAI.

3. Tingkat Kesesuaian Soal UASBN PAI Tahun Pelajaran 20112012