BAB III KARAKTERISTIK SOAL UASBN PAI DAN PENINGKATAN
PEMBELAJARAN PAI PASCA PELAKSANAAN UASBN PAI
A. Karakteristik Soal UASBN PAI
Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam UASBN PAI merupakan suatu kebijakan dari pemerintah untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Pelaksanaan UASBN PAI merupakan suatu penilaian atau evaluasi dengan standarisasi penilaian dari
pemerintah. Dengan adanya standarisasi penilaian tersebut, maka soal yang diberikan ke setiap satuan pendidikan sama yaitu soal dari
pemerintah. Sehingga setiap sekolah tidak memiliki wewenang untuk mengevaluasi peserta didiknya sendiri. Dengan demikian, penilaian
terhadap satu sekolah dengan sekolah lain disamaratakan, baik sekolah tersebut termasuk sekolah yang memiliki input baik maupun input yang
kurang baik karena kemampuan seluruh peserta didik dipukul rata. Oleh karena itu, setiap satuan pendidikan khususnya SMP Negeri 30 Purworejo
memiliki langkah dan kebijakan sendiri untuk menghadapi UASBN PAI.
1. Latar Belakang dan Tujuan UASBN PAI
Kebijakan UASBN PAI dilatarbelakangi oleh adanya keinginan untuk mengetahui mutu pendidikan agama Islam yang dilakukan melalui
evaluasi secara keseluruhan di tingkat satuan
pendidikan. Pengukuran mutu tersebut diukur melalui kebijakan UASBN PAI. Kebijakan UASBN
PAI ini sebagai tindak lanjut dari undang-undang nomor 20 tahun 2003
56
tentang sistem pendidikan nasional bab XVI pasal 57 ayat 1 menyatakan bahwa evaluasi dilaksanakan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan
secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Dengan meninjau kembali undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bab XVI pasal 57 ayat 1
menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan agama Islam perlu adanya pelaksanaan evaluasi pendidikan agama Islam yang
dilaksanakan secara nasional. Sejalan dengan itu, peraturan menteri agama RI No. 16 tahun 2010 tentang pengelolaan pendidikan agama pada
sekolah, pada bab IX pasal 26 ayat 1 menegaskan bahwa penilaian hasil belajar pendidikan agama meliputi penilaian hasil belajar oleh pendidik,
satuan pendidikan dan pemerintah. Selanjutnya ayat 4 menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan
dalam bentuk ujian yang dilaksanakan secara nasional. Peraturan menteri agama RI. No. 16 tahun 2010 tentang pengelolaan pendidikan agama pada
sekolah, pada bab IX pasal 26 ayat 1 menegaskan bahwa penilaian hasil belajar pendidikan agama meliputi penilaian hasil belajar oleh pendidik,
satuan pendidikan dan pemerintah. Selanjutnya ayat 4 menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan
dalam bentuk ujian yang dilaksanakan secara nasional. Pendidikan agama Islam di sekolah mempunyai peran yang strategis dalam pengembangan
sistem pendidikan nasional di Indonesia dan peningkatan mutu sumber
57
daya manusia. Oleh karenanya untuk mengetahui mutu pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di sekolah secara nasional, maka perlu dilakukan
evaluasi yang menyeluruh terhadap hasil pembelajaran peserta didik melalui Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama
Islam UASBN PAI. Tujuan
dilaksanakannya UASBN PAI yaitu untuk : a. Menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata
pelajaran pendidikan agama Islam.
b. Meningkatkan
mutu penilaian pendidikan agama Islam pada satuan pendidikan.
c. Mengevaluasi
kinerja satuan pendidikan berdasarkan hasil penilaian pendidikan agama Islam.
2. Kebijakan UASBN PAI di SMP Negeri 30 Purworejo