Upaya peningkatan pembelajaran PAI melalui profesionalisme

84 sumber belajar dan lingkungan yang digunakan di SMP Negeri 30 Purworejo. 19 Adapun pemaparan mengenai upaya yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan pembelajaran PAI pasca pelaksanaan UASBN PAI di SMP Negeri 30 Purworejo adalah sebagai berikut:

1. Upaya peningkatan pembelajaran PAI melalui profesionalisme

guru Guru merupakan tenaga pendidik yang harus mampu mengelola pembelajaran yang berkualitas sehingga menghasilkan output yang berkualitas. Proses pembelajaran yang dilakukan akan berpengaruh pada hasil yang diperoleh. Oleh karena itu guru harus bisa mengelola pembelajaran dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.Strategi dan metode yang digunakan harus menggunakan strategi dan metode variatif sehingga tidak membosankan siswa. Guru profesional wajib memiliki empat kompetensi guru. Keempat kompetensi tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan guru untuk mengelola dan melaksanakan pembelajaran. Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru untuk memberikan materi pembelajaran. Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan guru untuk mengelola dan 19 Hasil observasi pada hari Jumat 30 Novemberi 2012 85 mengembangkan dirinya sendiri sehingga menjadi pribadi yang baik dan dapat dijadikan teladan. Sedangkan kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berinterai, baik dengan siswa, tenaga pendidik dan lingkungan sekitar sehingga menciptakan hubungan yang harmonis. Guru merupakan suatu komponen penting dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Guru juga merupakan komponen yang berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Guru harus bisa menciptakan suasana belajar yang baik dan menyenangkan sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Mata pelajaran pendidikan agama Islam sering dipandang sebelah mata oleh siswa. Mereka lebih mengutamakan belajar mata pelajaran lain terutama mata pelajaran yang masuk Ujian Nasional. Atas pandangan tersebut, guru harus bisa merubah main set siswa, bahwa pendidikan agama Islam sangat penting. Guru harus memberikan pemahaman dan spirit atas pentingnya pendidikan agama Islam. Saat ini pemerintah memiliki kebijakan baru yaitu kebijakan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional UASBN PAI. Adanya kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama Islam. Dalam hal ini guru pendidikan agama Islam memiliki peran penting untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Kebijakan UASBN PAI ini memotivasi guru PAI untuk meningkatkan pembelajaran yang dilakukan. Hal ini juga dikarenakan mata pelajaran 86 PAI selama ini hanya dipandang sebelah mata oleh siswa. Siswa menganggap remeh mata pelajaran agama Islam. 20 Guru yang mengampu mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas IX SMP Negeri 30 Purworejo adalah Bapak Sa’dollah. Berdasarkan syarat formal Bapak Sa’dollah telah memenuhi syarat akademis sebagai guru dan telah memiliki pengalaman mengajar selama 32 tahun dan telah mengajar di SMP N 30 Purworejo selama 4 tahun.Setelah adanya kebijakan UASBN PAI, siswa mulai termotivasi untuk belajar PAI sehingga guru juga termotivasi untuk meningkarkan pembelajaran PAI. Dibawah ini kutipan wawancara dengan S: “Pelajaran agama biasanya dianak tirikan siswa. Siswa lebih mengutamakan belajar pelajaran yang masuk dalam UN. Akan tetapi, setelah adanya kebijaksanaan UASBN PAI, siswa lebih termotivasi untuk belajar PAI. Berbeda dengan sebelum adanya UASBN PAI, sekarang ini siswa lebih antusias ketika belajar agama. Melihat siswa yang antusias belajar membuat saya lebih giat dan termotivasi untuk meningkatkan pembelajaran yang saya lakukan.” 21 Hal ini diperkuat oleh pernyataan DA selaku siswa kelas XI, dia mengatakan bahwa dia lebih suka belajar mata pelajaran yang masuk UN daripada belajar PAI. Akan tetapi, saat ini ada kebijakan UASBN PAI sehingga membuat dia harus bisa menguasai materi PAI dan harus lulus dalam UASBN PAI tersebut. 22 20 Hasil observasi pada hari Sabtu 1 Desember 2012 21 Wawancara dengan S, selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 30 Purworejo, Jumat tanggal 30 November 2012, di SMP Negeri 30 Purworejo. 22 Wawancara dengan DA, selaku siswa kelas IX SMP Negeri 30 Purworejo, Jumat tanggal 30 November 2012, di SMP Negeri 30 Purworejo. 87 Suatu tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik apabila proses pembelajaran yang dilakukan baik pula. Proses pembelajaran tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil pembelajaran. Sehingga pembelajaran yang dilakukan harus berkualitas. Peningkatan proses pembelajaran ini akan sangat tergantung di antaranya pada pengelola sekolah dan pendekatan yang dilakukan oleh guru. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan lancar apabila guru berhasil mengelola kelasnya. Berdasarkan dari hasil wawancara yang telah penulis lakukan, adapun upaya yang dilakukan guru pendidikan agama Islam untuk meningkatkan kualitas pembelajaran setelah pelaksanaan UASBN PAI di SMP Negeri 30 Purworejo adalah sebagai berikut: a. Selalu berusaha melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik serta penuh kasih sayang. Guru tidak hanya menyampaikan materi saja tetapi juga berperan sebagai orang tua kedua di sekolah. Dengan menciptakan hubungan yang harmonis antara guru dengan siswa maka tercipta pula suasana belajar yang menyenangkan dan tujuan pembelajaran tercapai. b. Berusaha memberikan motivasi terhadap siswa karena motivasi merupakan sebuah dorongan untuk melakukan sesuatu. Melalui dorongan tersebut siswa akan lebih bersungguh-sungguh dalam belajar pendidikan agama Islam. Motivasi dapat membuat materi yang sulit menjadi mudah untuk dipahami. 88 c. Penggunaan strategi PAIKEMI yaitu pembelajaran aktif, inovatif, efektif, kreatif, menyenangkan dan Islami. Melalui penerapan strategi PAIKEMI tersebut siswa akan menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan sehingga membuat siswa lebih mudah menangkap pelajaran. Sebelum pelaksanaan UASBN PAI, bapak Sa’dollah menggunakan metode ceramah yang membosankan siswa. Akan tetapi, setelah adanya pelaksanaan UASBN PAI beliau lebih meningkatkan metode dan strategi yang digunakan pada saat pembelajaran, sehingga tidak membosankan siswa dan mudah dipahami. Siswa tidak hanya dijadikan sebagai obyek didik, melainkan juga sebagai subyek didik. Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan AG selaku siswa kelas, dia mengatakan bahwa sekarang belajar PAI menjadi sangat menyenangkan dan tidak membuat mengantuk karena bapak guru menggunakan strategi yang menyenangkan dan membuat dia menjadi lebih mudah dalam memahami materi. 23 d. Pemantapan, merupakan suatu proses dalam upaya pemantapan ingatan dan keterampilan siswa agar sampai pada tujuan pembelajaran. Upaya pemantapan ini dilakukan melalui pengulangan, latihan dan tugas baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Melalui upaya pemantapan ini diharapkan materi yang disampaikan oleh guru tidak hanya masuk dan berlalu begitu saja di 23 Wawancara dengan AG, selaku siswa kelas IX SMP Negeri 30 Purworejo, Jumat tanggal 30 November 2012, di SMP Negeri 30 Purworejo. 89 siswa, akan tetapi supaya materi tersebut dapat dipahami dan dapat di praktekan dalam kehidupan sehari-hari. e. Mengikuti kegiatan workshop atau pelatihan guru. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan guru. Melalui kegiatan tersebut akan menambah wawasan guru sehingga dengan meningkatnya kualitas guru maka dapat meningkatkan pembelajaran yang dilakukan guru tersebut. Hal ini juga diperkuat oleh Kepala SMP Negeri 30 Purworejo. Beliau mengatakan bahwa dalam rangka meningkatkan profesionalitas guru, sekolah mengirimkan delegasi guru untuk mengikuti kegiatan workshop, baik yang diselenggarakan oleh Dinas, lembaga pendidikan, sekolah lain atau organisasi tertentu. 24 f. Menggunakan strategi hafalan surat-surat pendek sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Hal ini juga diperkuat oleh pendapat NH selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII. Beliau mengatakan bahwa setelah adanya pelaksanaan UASBN PAI di SMP Negeri 30 Purworejo, kegiatan pembelajaran diawali dengan membaca dan menghafal surat pendek. Setiap siswa wajib membawa juz ‘amma selama ada pelajaran PAI. 25 24 Wawancara dengan K, selaku Kepala SMP Negeri 30 Purworejo, Kamis tanggal 29 N0vember 2012, di SMP Negeri 30 Purworejo. 25 Wawancara dengan NH, selaku guru Agama kelas VIII SMP Negeri 30 Purworejo, Kamis tanggal 29 November 2012, di SMP Negeri 30 Purworejo. 90 g. Meningkatkan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran, misalnya dengan menggunakan Al-Qur’an, juz ‘amma, lembar kerja siswa dan buku paket. 26

2. Upaya peningkatan pembelajaran PAI melalui pengembangan dan