Menguji sistem jaringan syaraf tiruan dengan
Dari hasil pada Tabel 5 di atas diketahui bahwa nilai MAPE dari semua nilai galat
berada pada kisaran yang hampir setara. Dan dengan menggunakan toleransi galat
sebesar
pun sudah cukup untuk menghasilkan sistem dengan keakuratan
yang tinggi. Hal ini dikuatkan pula dengan hasil uji analisis ragam satu arah pada
Lampiran . Dari hasil uji dapat kita lihat
bahwa didapatkan nilai P yang lebih besar dari
nilai signifikasi yang ditentukan yaitu sebesar
. Ini menyatakan bahwa faktor yang kita ujikan memiliki dampak
yang tidak nyata pada variabel respons. Dan dapat dikatakan semua nilai toleransi
galat setara. Hal ini juga terlihat pada grafik perbandingan berganda dimana
semua nilai galat dikatakan setara. Akan tetapi, jika pada nilai toleransi galat sebesar
pun sudah dapat menghasilkan nilai MAPE yang hampir dikatakan setara
dengan nilai toleransi galat yang lain, maka dapat diambil kesimpulan bahwa nilai
toleransi galat sebesar merupakan
parameter yang sesuai bagi sistem jaringan syaraf tiruan. Dan juga dapat membuat
efisiensi dalam proses komputasi yang kita lakukan.
5. Percobaan V. Mencari besarnya maksimum
iterasi Dalam percobaan terakhir ini kita akan
mencari besarnya maksimum iterasi yang dapat mencapai nilai MAPE terkecil.
Seperti pada percobaan untuk komposisi data pelatihan dan pengujian, nilai laju
pembelajaran, momentum dan banyaknya neuron tersembunyi kita gunakan dari hasil
percobaan sebelumnya. Dan juga untuk nilai galat kita gunakan dari hasil yang
telah kita dapatkan dari percobaan 4 yaitu sebesar
. Untuk besarnya maksimum iterasi kita ubah-ubah dengan tujuan untuk
mendapatkan nilai maksimum iterasi yang tepat. Nilai maksimum iterasi yang diujikan
yaitu ,
, , dan
. Dari 10 kali percobaan yang telah
dilakukan maka didapatkan hasil seperti pada di bawah ini :
Tabel 6 Nilai MAPE untuk maksimum iterasi
Maksimum Pengulangan Nilai MAPE
Percobaan I Percobaan II
Percobaan III Percobaan IV
Percobaan V 10
2
6,15 6,38
7,46 7,21
7,40 10
3
7,10 7,23
7,69 7,59
7,04 10
4
6,20 6,22
7,23 6,34
6,24 10
5
7,83 6,52
7,01 6,27
7,46 Maksimum Pengulangan
Nilai MAPE Percobaan VI
Percobaan VII Percobaan VIII
Percobaan IX Percobaan X
10
2
7,34 6,87
7,33 7,76
7,30 10
3
6,70 6,20
6,23 6,23
7,32 10
4
6,35 7,81
7,37 7,13
6,32 10
5
7,47 6,35
6,54 7,09
6,20
Dari hasil tersebut dapat kita lihat bahwa semua nilai maksimum iterasi yang
diujikan dapat menghasilkan nilai MAPE yang dapat dikatakan setara tidak ada
perbedaan yang signifikan. Hal ini dikuatkan dengan adanya uji analisis ragam
satu arah yang terdapat pada Lampiran 13. Dari hasil uji tersebut dapat kita lihat
bahwa didapatkan nilai P yang lebih besar dari
nilai signifikasi yang ditentukan yaitu sebesar
. Ini menyatakan bahwa faktor yang kita ujikan memiliki dampak
yang tidak nyata pada variabel respons. Dan dapat kita lihat pula pada grafik
perbandingan berganda terlihat bahwa semua nilai maksimum iterasi dapat
dikatakan setara.
Jadi, seperti
pada percobaan
sebelumnya untuk
mengefisienkan proses komputasi yang dilakukan, maka nilai maksimum iterasi
yang dipilih adalah sebesar .