Propagasi balik untuk memprediksi ketinggian air Skema aliran air pada daerah aliran sungai

III MODEL SISTEM

3.1 Skema aliran air pada daerah aliran sungai

Gambar 12 di bawah menunjukkan penggambaran suatu skema aliran air di suatu pegunungan. Skema ini dibangun dari empat lapisan vertikal, dimana dari bagian atas ke bagian bawah merupakan surface flow aliran permukaan, sub-surface flow aliran air peralihan permukaan, intermediate flow aliran tengah, sub-base flow aliran peralihan, dan base flow aliran dasar. Dalam konsep seperti ini, air dapat mengisi setiap lapisan yang berada di bawahnya, dan juga bisa pergi secara reversibel jika proses penguapan di suatu lingkungan sangat dominan. Air yang keluar secara horizontal, yang terdiri dari surface flow aliran permukaan, sub-surface flow aliran peralihan permukaan, intermediate flow aliran tengah, sub-base flow aliran peralihan, dan base flow aliran dasar. Untuk skema air seperti di atas telah dilakukan percobaan dan karya ilmiah untuk menentukkan parameter pada tiap lapisan dengan menggunakan sebuah model tangki Setiawan B, Fukuda Nakano, 2003. Gambar 12 Skema aliran air di pegunungan

3.2 Propagasi balik untuk memprediksi ketinggian air

Salah satu bidang dimana propagasi balik dapat diaplikasikan dengan baik adalah bidang peramalan forecasting. Peramalan yang sering kita dengar adalah peramalan besarnya penjualan, nilai tukar valuta asing, prediksi besarnya aliran air sungai, dll. Pernah juga dilakukan karya ilmiah untuk proses peramalan untuk melihat besarnya nilai kadar gula dalam darah Suwarno, 2010. Dalam karya ilmiah kali ini akan dilakukan suatu proses peramalan dengan propagasi balik untuk memprediksi ketinggian air di suatu daerah aliran sungai. Secara umum, masalah prediksi atau peramalan dapat dinyatakan dengan sejumlah data runtun waktu time series . Masalahnya adalah memperkirakan berapa harga berdasarkan . Implementasi dari JST dalam makalah ilmiah ini dilakukan dengan menggunakan software MATLAB R2010b. Untuk kode program MATLAB R2010b dari jaringan syaraf tiruan dengan algoritma propagasi balik yang digunakan pada karya ilmiah ini dapat dilihat pada Lampiran 1. Langkah-langkah dalam membangun struktur jaringan syaraf tiruan untuk memprediksi ketinggian air di suatu daerah aliran sungai adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan secara sekunder. Pengumpulan data yang digunakan mencakup data curah hujan, data penguapan dan juga data ketinggian air. Pengumpulan data curah hujan dan penguapan diambil dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Darmaga, Bogor. III MODEL SISTEM

3.1 Skema aliran air pada daerah aliran sungai

Gambar 12 di bawah menunjukkan penggambaran suatu skema aliran air di suatu pegunungan. Skema ini dibangun dari empat lapisan vertikal, dimana dari bagian atas ke bagian bawah merupakan surface flow aliran permukaan, sub-surface flow aliran air peralihan permukaan, intermediate flow aliran tengah, sub-base flow aliran peralihan, dan base flow aliran dasar. Dalam konsep seperti ini, air dapat mengisi setiap lapisan yang berada di bawahnya, dan juga bisa pergi secara reversibel jika proses penguapan di suatu lingkungan sangat dominan. Air yang keluar secara horizontal, yang terdiri dari surface flow aliran permukaan, sub-surface flow aliran peralihan permukaan, intermediate flow aliran tengah, sub-base flow aliran peralihan, dan base flow aliran dasar. Untuk skema air seperti di atas telah dilakukan percobaan dan karya ilmiah untuk menentukkan parameter pada tiap lapisan dengan menggunakan sebuah model tangki Setiawan B, Fukuda Nakano, 2003. Gambar 12 Skema aliran air di pegunungan

3.2 Propagasi balik untuk memprediksi ketinggian air