Parameter yang diamati Teknik Sampling Analisis Laboratorium

21 32, 19, 18, dan 7 mewakili area di sekitar tepi laut terbuka. Hal ini dilakukan untuk mempermudah teknik interpolasi antar data. Metode interpolasi yang digunakan adalah interpolasi kriging.

3.3.2. Parameter yang diamati

Kualitas air laut yang diukur berupa parameter kimia, yaitu oksigen terlarut dissolved oxygen, nitrat 3 NO , amonium 4 NH , dan fosfat 4 PO sebagai data pengamatan lapangan bulan Maret 2010. Namun parameter yang dimodelkan adalah nitrat 3 NO dan amonium 4 NH .

3.3.3. Teknik Sampling

Pengambilan contoh air laut menggunakan botol Nansen yang diturunkan secara vertikal. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir pengaruh difusi udara terhadap contoh air laut. Contoh air laut yang diambil hanya pada lapisan permukaan laut. Hal ini dilakukan karena studi ini hanya melihat distribusi material nutrien yang terjadi di permukaan laut horisontal. Penyimpanan contoh air laut menggunakan botol berbahan polyetilen nitrat, amonium, fosfat. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir pengaruh reaksi kimia pada dinding botol terhadap senyawa anorganik nitrat, amonium, fosfat yang terkandung dalam contoh air laut. Khusus untuk perlakuan oksigen terlarut dan amonium, penambahan larutan 2 MnCl dan larutan NaOH KI  untuk oksigen terlarut serta larutan fenol nitropusside dan larutan hipoklorit alkalin untuk amonium ke dalam contoh air laut perlu dilakukan dengan segera. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir pengaruh difusi udara saat perjalanan. Penyaringan contoh air laut menggunakan kertas saring berukuran 0.45 µm berbahan serat kaca GFF sebelum dilakukan pengukuran. Hal ini dilakukan 22 untuk meminimalisir pengaruh bahan-bahan tersuspensi seston yang terkandung dalam contoh air laut.

3.3.4. Analisis Laboratorium

Pengukuran konsentrasi nitrat 3 NO , amonium 4 NH , dan fosfat 4 PO menggunakan metode spektrofotometrik masing-masing pada panjang gelombang 543 nm, 630 nm, dan 885 nm, sedangkan oksigen terlarut menggunakan metode titrasi modifikasi Winkler Prinsip pengukuran masing-masing parameter dijelaskan pada lampiran 2. Hasil pengukuran parameter-parameter tersebut data primer akan digunakan beberapa untuk input model input laut dan keperluan verifikasivalidasi model. Data batimetri Teluk Jakarta merupakan hasil digitasi yang bersumber dari DISHIDROS-TNI AL tahun 1992 menggunakan software Surfer 9. Data pasut diperoleh dari ORI tide, sedangkan data kecepatan angin, parameter biokimia, input darat, input atmosfer diperoleh dari literatur selengkapnya dijelaskan pada subbab 3.4. Selanjutnya konsep diagram alir analisis data diilustrasikan pada Gambar 4.

3.4. Desain Model