Model SWAT Soil Water Assessment Tools

mengintegrasikan point dan non point sources. Pengembangan model SWAT sangat terkait dengan sistem pengembangan SIG, perubahan iklim dan hidrologi, polutan, teknik-teknik kalibrasi dan analisis sensitivitas Gassman et al., 2007.

III. METODE

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dipilih untuk melakukan pemodelan dilakukan di Sub DAS Gumbasa, DAS Palu, Propinsi Sulawesi Tengah dan Sub DAS Cisadane Hulu di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Pemilihan ke dua Sub DAS ini dikarenakan pada ke dua wilayah tersebut mewakili kondisi iklim di Indonesia yang berbeda yaitu iklim basah dan iklim kering seperti yang disajikan pada Gambar 3. Sub DAS Gumbasa di Palu mewakili kondisi dengan pola hujan yang rendah di lembah Palu, di Pulau Sulawesi dan Sub DAS Cisadane hulu mewakili kondisi hujan tropis dan berada di pegunungan vulkanik dengan curah hujan yang tinggi di daerah pegunungan di Pulau Jawa bagian Barat. Sumber : Winarso dan Mcbridge 2004 Gambar 3. Pembagian wilayah Indonesia menurut pola curah hujan dan penyebaran awan Faktor lain dalam pemilihan lokasi adalah terdapat data pengukuran yang lengkap sehingga dapat digunakan untuk validasi dan kalibrasi model SWAT. Pada Sub DAS Gumbasa terdapat data iklim dan cuaca yang lengkap karena merupakan bagian dari riset STORMA sejak Tahun 2002 - 2008 dan di Sub DAS Cisadane juga terdapat stasiun klimatologi dan data hidrologi pada Stasiun Pengamat Arus Sungai SPAS yang kontinyu yang diukur oleh Kantor Balai Pengelolaan DAS BPDAS Citarum Ciliwung, Kementerian Kehutanan dengan interval waktu 30 menit dengan peralatan yang otomatis yang sudah terpasang sejak Desember 2007 – Januari 2010. Ke dua lokasi penelitian juga berbatasan langsung dengan Taman Nasional, Sub DAS Gumbasa berbatasan langsung dengan Taman Nasional Lore Lindu dan Sub DAS Cisadane Hulu berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Dengan kondisi ini maka dapat diketahui dan disimulasikan peranan hutan alam dalam mengatur tata air di dalam suatu DAS. Keadaan umum masing masing lokasi adalah sebagai berikut : Sub DAS Gumbasa Lokasi studi di Sub DAS Gumbasa terletak di 1 o 01’ 04” – 1 o 30’ 01” LS dan 119 o 55’ 44” – 120 o 18’ 47” BT. Secara administrasi berada di wilayah Kecamatan Dolo, Biromaru, Parigi, Kulawi dan Lore Utara, Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah. Lokasi Daerah Irigasi Gumbasa berada di Kampung Pandere Kecamatan Dolo. Luas Sub DAS Gumbasa 120.292,3 ha dengan panjang sungai utama  98,75 km kondisi geografis ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 4. Lokasi Studi di Sub DAS Gumbasa, Sulawesi Tengah Sub DAS Cisadane Sub DAS Cisadane Hulu secara geografis terletak pada koordinat 6 o 45’ 29’ 5’’ LS dan 106 o 55’ 40” BT dengan luas total areal 1.812 ha yang terletak di Desa Pasir Buncir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Data selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Peta situasi Sub DAS Cisadane Hulu, Kabupaten Bogor.