Sistem Dinamika Tata Air DAS

O’Callaghan dan Mark, 1984; Mark, 1984. Algoritma ini memanfaatkan 8 cell di sekitarnya untuk menurunkan karakteristik hidrologi permukaan. Gambar 7. Tahapan pemetaan sifat hidrologi permukaan. Derajat dan arah kemiringan lahan slope Kemiringan suatu permukaan ditentukan oleh perbedaan tinggi pada dua tempat yang berbeda. Penggambaran perbedaan ketinggian antar lokasi dapat dinyatakan sebagai ketinggian setiap sel di mana setiap nilai ketinggian diberikan dua indeks yang menyatakan koordinat lokasi h i,j , Gambar 8. Gambar 8. Skema penggambaran ketinggian di dalam setiap sel. Untuk menyatakan besarnya kemiringan suatu lahan dapat digunakan satuan derajat kemiringan yang didapatkan dari tangen sudut Tanα yang dibentuk oleh dua tempat dengan ketinggian yang berbeda, atau dinyatakan sebagai persen yang didapatkan dari rasio antara nilai ketinggian dengan jarak proyeksi horizontal antara dua tempat tersebut terhadap sumbu x dan y. Secara matematis kemiringan lahan S dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut: 2 2 dz S dx dy  .................................................... 1 Arah aliran Arah aliran dimodelkan sebagai satu bentuk hasil turunan yang didapatkan dari arah kemiringan lahan suatu sel. Seperti telah diketahui, bahwa setiap sel mempunyai data ketinggian yang unik, sehingga untuk menentukan arah suatu aliran akan ditentukan dari nilai arah kemiringan lahan yang paling curam yang didapatkan dari persamaan 1. Hal ini berarti bahwa untuk menentukan arah aliran satu sel, maka harus dilakukan perhitungan nilai rasio ketinggian dan jarak sel tersebut terhadap 8 sel di sekitarnya yang dibatasi oleh dua titik diagonal koordinat i-1, j-1 dan i+1, j+1. Berikut source code untuk algoritma arah aliran D8, di mana Smax merupakan arah aliran : Smax : 0 For m : i-1 To j+1 For n : j-1 TO j+1     , , 2 2 , , , , i j m n i j m n i j m n Z Z S X X Y Y     ...............................................2 IF S Smax Then Smax : S Next n Next m