II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemanasan Global
Pemanasan global merupakan sebuah proses meningkatnya suhu muka bumi. Menurut Abdullah dan Khoiruddin 2009 pemanasan global diakibatkan
oleh efek rumah kaca, yakni sebuah proses yang menyebabkan energi panas matahari yang diterima atmosfer dekat permukaan bumi lebih banyak
dibandingkan dengan energi panas yang dilepaskan kembali keangkasa. Efeknya suhu muka bumi akan meningkat. Efek rumah kaca ini diakibatkan oleh gas
rumah kaca GRK. Gas rumah kaca merupakan gas-gas yang tertimbun di atmosfer yang sifatnya “menyerap” radiasi gelombang panjang sinar infra merah
dan menyebabkan naiknya suhu muka bumi. Energi panas yang masuk ke bumi 25 dipantulkan oleh awan dan
partikel lain di atmosfer, 25 diserap awan, 45 diapsorpsi permukaan bumi, 5 dipantulkan kembali oleh permukaan bumi. Energi yang diapsorpsi, dipantulkan
kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipantulkan bumi tertahan oleh awan dan
gas-gas rumah kaca, sehingga infra merah tersebut dikembalikan kepermukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan. Dengan adanya efek
rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam tidak jauh berbeda Abdullah dan Khoirudin, 2009. Naharia 2004 mengatakan pula bahwa, gas rumah kaca
yang tersimpan di permukaan bumi secara langsung maupun tidak langsung akan menyebabkan perubahan iklim secara global. Pemanasan global yang disebabkan
oleh adanya efek rumah kaca merupakan suatu fenomena, sehingga gelombang pendek radiasi matahari menembus atmosfer dan berubah menjadi gelombang
panjang mencapai permukaan bumi. Setelah mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang tersebut dipantulkan kembali ke atmosfer. Namun tidak seluruh
gelombang panjang yang dipantulkan itu dilepaskan ke angkasa luar. Sebagian gelombang panjang dipantulkan kembali oleh lapisan gas rumah kaca di atmosfer
ke permukaan bumi. Proses ini dapat berlangsung berulang kali, sementara gelombang yang masuk juga terus bertambah. Akibatnya terjadi akumulasi panas
di atmosfer. Kondisi ini persis seperti yang terjadi di rumah kaca yang digunakan dalam kegiatan pertanian dan perkebunan.
Gas-gas yang dapat bertindak seperti rumah kaca diatmosfer sehingga menyebabkan pemanasan global adalah; karbon dioksida CO
2
, karbon monoksida CO, metana CH
4
, dinitrogen oksida N
2
O, khloroflouro karbon CFC buatan manusia, dan uap air H
2
O Abdullah dan Khoiruddin, 2009. Pemanasan global dapat menyebabkan berbagai dampak lingkungan,
dampak-dampak tersebut dapat berupa kekeringan berkepanjangan, banjir, angin topan, meningkatnya permukaan air laut, mengganggu kehidupan hewan liar
bahkan terhadap kesehatan manusia Abdullah dan khoiruddin, 2009.
2.2. Gas Metana CH