3.4.2 Percobaan 2. Penghitungan Jumlah Bakteri Vibrio, Perkembangan
Gejala Klinis Penyakit IMN dan Konfirmasi Virus IMNV di Tubuh Udang Uji dengan
Polymerase Chain Reaction PCR
Pada percobaan ini dilakukan penghitungan densitas Vibrio pada perlakuan infeksi tunggal V. harveyi, ko-infeksi dan kontrol Tabel 2. Udang uji
dengan bobot rata-rata 2.91±0.312 g sebanyak 15 ekor tiap wadah perlakuan dipelihara pada akuarium dengan volume air 25 liter. Dosis infeksi diperoleh dari
percobaan 1 yaitu V. harveyi 10
7
No.
cfuml. Dosis tersebut adalah dosis perlakuan yang menghasilkan respon kematian pada ko-infeksi IMNV dan V. harveyi namun
tidak berpengaruh terhadap mortalitas ketika diinfeksi V. harveyi saja. Penghitungan bakteri berdasarkan ciri warna koloni Vibrio di media TCBS.
Koloni Vibrio tersebut digolongkan menjadi Vibrio hijau berpendar dan Vibrio kuning. Penghitungan dilakukan di tubuh udang dan air. Organ sampel tubuh
udang yaitu hepatopankreas. Penghitungan dilakukan pada hari ke 2, 4, 6, 8, dan 10 setelah infeksi bakteri.
Tabel 2. Desain Percobaan 2, penghitungan densitas bakteri Vibrio, pengamatan gejala klinis, histopatologi dan uji PCR IMNV.
Perlakuan Pengujian Infeksi
IMNV
a
Penghitungan Bakteri hari
b
, Gejala Klinis
c
, Histopatologi
d
hari
1 2
3 4
VH
e
IMNV
f
+VH
e
IMNV -
2 dan 10 2 dan 10
2 atau 10
f
Kontrol 0, 2, 4, 6, 8, 10
0, 2, 4, 6, 8, 10 -
0, 2, 4, 6, 8, 10
Keterangan: Uji PCR a, sampel air dan hepatopankreas b, sampel udang uji c, sampel otot dan organ limfoid d, dosis berdasarkan Percobaan 1 e, infeksi oral f.
Pada percobaan ini juga diamati perkembangan gejala klinis penyakit IMN pada perlakuan infeksi IMNV dan ko-infeksi. Pengamatan gejala klinis dilakukan
sampai 14 hari setelah infeksi. Penghitungan mortalitas dilakukan pada satu wadah atau satu ulangan untuk masing-masing perlakuan. Pengamatan juga
dilakukan untuk mengetahui awal munculnya gejala klinis dan mortalitas serta perkembangan penyakit IMN. Pengamatan perkembangan gejala klinis penyakit
IMN yang dilakukan yaitu observasi gejala klinis secara visual dan histopatologi Tabel 3. Pengamatan histopatologi dilakukan pada beberapa organ tubuh udang
yaitu jaringan otot dan organ limfoid. Pengambilan sampel untuk pengujian histopatologi dilakukan pada hari ke- 0, 2, 4, 6, 8, dan 10 pasca infeksi. Kemudian
dibandingkan infeksi virus pada infeksi tunggal IMNV dengan ko-infeksi IMNV dan V. harveyi. Konfirmasi IMNV dilakukan dengan analisis PCR menggunakan
kit komersial Nugen-IMNV hari ke-2 dan 10 setelah infeksi. Tabel 3. Pengamatan gejala klinis dan histopatologi.
No Parameter
Pengamatan Waktu Pengamatan
hari Sampel
1 Gejala Klinis
0, 2, 4, 6, 8, 10 Udang uji
2 Histopatologi
0, 2, 4, 6, 8, 10 Otot dan limfoid
3.5 Pengukuran Parameter 3.5.1 Penghitungan Bakteri