Persenyawaan organic
lain 0.4
-
Persenyawaan anorganik 0.5 0.1 – 0.5
Air 58.5
0.3 – 1.0 Sumber : Dipetik dan dikompilasi dari Martono, M. Rubber Technology. Edisi ke-3.
New York : Van Nostrand Reinhold, 1987. Pada saat penyimpanan, kekerasan karet alam bertambah. Penambahan
kekerasan diindikasikan oleh nilai viskositas Mooney-nya. Viskositas Mooney merupakan suatu pengujian terhadap viskositas dari karet. Semakin tinggi nilai
viskositas Mooney maka semakin tahan karet terhadap regangan strain. Pengerasan pada saat penyimpanan disebabkan reaksi sambung silang dari jumlah kecil gugus
aldehid yang terdapat dalam molekul karet Indra Surya,2006.
2.4.1.2. Manfaat Karet Alam
Karet alam banyak digunakan dalam industri-industri barang. Umumnya alat-alat yang dibuat dari karet alam sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari maupun dalam usaha
industri mesin-mesin penggerak. Barang yang dapat dibuat dari karet alam antara lain aneka ban kendaraan, sepatu karet, sabuk penggerak mesin besar dan mesin kecil, pipa
karet, kabel, isolator, rol karet, bantalan karet, karpet berlapis karet, karet spons, benang karet dan bahan-bahan pembungkus logam Spillane J.J.,1989.
2.4.2. Lateks
Lateks ialah cairan berwarna putih yang keluar dari pembuluh pohon karet bila dilukai. Pembuluh karet adalah suatu sel raksasa yang mempunyai banyak inti sel
sehingga lateks ini juga disebut protoplasma. Lateks juga didefinisikan sebagai system fosfolipida yang terdispersi dalam serum.
Lateks merupakan salah satu bahan baku yang digunakan untuk pembuatan karet remah. Bahan baku lateks Havea Brasiliensis adalah sistem koloid yang
kompleks, terdiri dari partikel karet dan zat lain yang terdispersi dalam cairan. Standar mutu lateks pekat dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.2. Standar Mutu Lateks
No. Parameter
Lateks pusingan Centifuged Latex
Lateks dadih Creamed Latex
1. Jumlah padatan
61,5 64,0
2. Kadar karet keringKKK
minimum 60,0
62,0
3. Perbedaan angka butir 1 dan 2
maksimum 2,0
2,0
4. Kadar amoniak berdasarkan
jumlah air yang terdapat dalam lateks pekat minimum
1,6 1,6
5. Viskositas maksimum pada suhu
25
o
C 50
50
6. Endapan dari berat basah
maksimum 0,10
0,10
7. Kadar koagulum dari jumlah
padatan maksimum 0,08
0,08
8. Bilangan KOH bilangan
hidroksida maksimum 0,80
0,80
9. Kemantapan mekanik minimum
475 detik 475 detik
10. Persentase kadar tembaga dari
jumlah padatan maksimum 0,001
0,001
11. Persentase kadar mangan dari
jumlah padatan maksimum 0,001
0,001
12. Warna
Tidak biru, tidak Tidak biru, tidak
kelabu kelabu
13. Bau setelah dinetralkan dengan
asam borat Tidak boleh berbau
busuk Tidak boleh berbau
busuk Sumber : Thio Goan Loo.1980.
2.4.3. Karet Remah
Karet remah atau crumb rubber adalah produk karet alam yang relative baru. Dalam perdagangan dikenal dengan sebutan “karet sperelatif baru”, karena penentuan
kualitas atau penjenisannya dilaksanakan secara teknis dengan analisa yang teliti di laboratorium dan dengan menggunakan perlengkapan analisis yang mutakhir.
Dengan pengolahn karet remah diperoleh beberapa keuntungan yaitu proses pengolahannya lebih cepat, produk lebih bersih dan lebih seragam dan penyajiannya
lebih menarik. Karet spesifikasi teknis adalah jenis produk karet :
a. Yang diperdagangkan dengan spesifikasi mutu teknis dengan bermacam-macam
karakteristik antara lain : SIR 5 CV, SIR 5 LV, SIR 5 L, SIR 5, SIR 10, SIR 20 dan SIR 50.
b. Yang diperdagangkan dengan bentuk bongkah berukuran 28 x 14 x 6,5 inci
3
atau 70 cm x 35 x 16,25 cm dengan bobot 33,3 kg, 34 kg, dan 35 kg per bongkah,
terbungkus rapi dengan plastik polietin setebal 0,03 mm dengan titik pelunakan 108
o
C, berat jenis specific gravity 0,92 dan bebas dari macam-macam pelapis coating.
Berbagai bahan olahan karet dapat diolah menjadi karet remah. Dalam pengolahan karet remah digolongkan dua macam bahan baku, yaitu lateks kebun dan
lump serta gumpalan mutu rendah. Proses pengolahan karet remah dapat dilaksanakan dengan bermacam-macam processing.
a. Penentuan Kualitas Karet Remah
Tiap jenis kualitas karet remah mempunyai standar tertentu. Klasifikasi kualitas dilaksanakan menurut cara-cara baru dengan penggolongan berdasarkan ciri-ciri