Dari tabel 9 dapat dilihat jenis dan jumlah sarana penunjang usahatanipeternakan di desa Amandamai memiliki satu Kios Sarana Produksi
PertanianPeternakan yang berperan dalam pengadaan pupuk, pakan dan obat- obatan serta memiliki 1 unit RMUkilang padi yang berperan fungsi dalam
penyimpanan, penggilingan gabah maupun tempat penghasil dedak.
4.6 Tingkat Penerapan Teknologi
Tabel 10. Tingkat Penerapan Teknologi Intensifikasi Usaha Peternakan Desa Amandamai Tahun 2011
No Jenis
Ternak TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI INTENSIFIKASI
Bibit Ternak
Tata laksana
Kandan g
Pengat -uran
Pakan Perawata
n kesehatan
Ternak Penangana
n Reproduksi
Ternak Perawata
n Ternak Panen
dan Pasca
panen Rata-
Rata Teknis
Budidaya
1 SAPI
POTONG 60
55 50
75 60
70 80
64 2
KERBAU 70
60 70
75 60
70 80
69 3
KAMBIN GDOMB
A 55
60 70
60 60
70 80
65
4 AYAM
BURAS 70
40 40
40 70
40 75
50 5
AYAM BROILER
90 75
80 75
- 80
80 80
6 ITIK
60 40
60 50
40 40
60 50
7 PUYUH
75 70
80 75
- 75
80 75
Sumber: BPP dan Profil Desa Dari tabel 10 dapat dilihat bahwa penerapan paket teknologi bibit ternak ayam
broiler di daerah penelitian mencapai 90, tata laksana kandang mencapai 75, pengaturan pakan 80 , perawatan kesehatan ternak 75 , penanganan
reproduksi ternak 0 , perawatan ternak 80 , panen dan pasca panen 80 dan rata-rata yang diperoleh dari keseluruhan penerapan teknis budidaya adalah
sebesar 80 .
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Paket Teknologi Ayam Broiler 1. Teknologi perkandangan
- Secara Umum
Teknologi perkandangan ayam broiler yang digunakan pada umumnya yaitu dibuat dengan model rumah gudang, yaitu kotak persegi empat dengan atap
dua sisi menyamping, dan lantai yang rendah terutama karena mempergunakan sistem alas litter. Namun, beberapa kandang ayam broiler model terbaru dibuat
dengan konsep seperti rumah panggung, dengan menerapkan sistem lantai renggang atau alas berlubang, di mana jarak terendah lantai dari tanah sekitar 100-
170 cm. Dengan model panggung ini, maka kotoran ayam dan sisa pakan maupun air minum yang tumpah akan langsung turun ke bawah lantai sehingga tidak
terlalu mengotori lantai dan mudah untuk dikumpulkan atau dibersihkan. Untuk menyikapi terbatasnya lahan, ada juga peternak yang memakai
kandang baterai atau cage sangkar, yakni kandang dengan bentuk kotak memanjang dimana setiap ekor ayam dimasukkan dalam satu kandang kecil dan
masing-masing kandang sudah dilengkapi dengan tempat air minum dan pakan. Hanya saja, sekalipun juga bisa dipakai untuk ayam pedaging, namun kandang
baterai ini memang lazim dipakai pada ayam petelur. Perbedaannya, kandang baterai untuk ayam broiler tidak menyertakan tempat penadah telur dan lantainya
dibuat datar dengan sistem lantai jarang.
Kandang dibuat dari bahan yang kuat, tahan lama, namun tetap menggunakan bahan yang harganya relatif murah. Untuk bagian tiangnya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
memakai balok kayu seperti kayu gelugu batang pohon kelapa. Untuk penyangga atapnya dari bilah bambu atau lembaran kayu. Sedangkan untuk
dindingnya memakai anyaman bilah bambu atau kawat kasa. Untuk sekat-sekat kandangnya bisa memakai bilah bambu, lembaran seng, atau lembaran triplek.
Atap kandang mempergunakan bahan-bahan yang tidak menhantarkan panas seperti genting, rumbia, ataupun anyaman daun kelapa. Paling disarankan
adalah memakai atap dari genting karena tidak mudah bocor, tahan lama, daya refleksi terhadap panas matahari cukup bagus, dan tidak menjadi sarang tikus
sebagaimana bila menggunakan atap dari daun kelapa. Namun, bila menggunakan atap dari bahan yang bisa menghantarkan panas seperti seng, maka di bawahnya
dilapisi dengan bahan-bahan yang bisa menyerap panas seperti bambu atau kayu. Atap ditata dengan kemiringan tertentu agar suhu kandang tidak terlalu
panas. Selain itu, bentuk atap dibuat ganda dengan lubang angin yang disebut dengan sistem monitor dengan tujuan agar pertukaran udara di dalam kandang
lebih terjaga. Namun, bisa juga dengan memakai sistem atap tunggal dengan lubang udara yang disebut sistem semimonitor.
Dinding kandang dibuat sistem semiterbuak agar pertukaran udara dalam kandang bisa berjalan dengan baik sehingga bau kotoran atau pakan bis akeluar
atau berganti dengan udara segar. Bahan yang dipergunakan untuk dinding kandang pada bagian bawah dinding gedhek, sedangkan bagian atasnya dibuat
dari potongan bambu yang dibelah atau dihaluskan, atau dengan menggunakan kawat ram. Bila menggunakan bilah bambu, jarak antara bilah satu dengan yang
lain kira-kira selebar dua jari orang dewasa atau 5-6 cm, yang dipasang dalam posisi tegak berdiri. Dinding juga dilengkapi dengan tirai dari plastik atau kain,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tujuannya agar bila sewaktu-waktu ada angin kencang atau hujan, tirai tersebut bisa bermanfaat sebagai pelindung.
Tinggi kandang menyesuaikan dengan besar dan luasnya kandang. Namun sebagai perbandingan, untuk iklim tropis seperti di Indonesia, kandang ayam
broiler dibuat dengan ketinggian dari lantai hingga atap teratas sekitar 6-7 meter, dan dari lantai hingga atap terendah sekitar 3,5 hingga 4 meter. Untuk kandang
yang dibuat dengan sistem panggung, maka tinggi kandang akan lebih tinggi sekitar 1 hingga 1,5 meter pula. Untuk lebar kandang bisa menyesuaikan
kebutuhan, namun agar tidak terlalu sumpek setidaknya dibuat dengan lebar minimal 6 meter dan maksimal 8 meter. Sedangkan panjang kandang, bisa
menyesuaikan lahan yang tersedia. Luas kandang yang akan dibangun akan menentukan kapasitas jumlah
ayam yang bisa dipelihara. Untuk itu, luas kandang yang akan dibangun disesuaikan dengan rencana jumlah produksi atau jumlah ayam yang akan
dipelihara. Tentu saja, semakain besar daya tampungnya akan semakin besar beban operasional maupun penanganannya. Sebagai perbandingan, luas ruangan
atau tingkat kepadatan untuk pemeliharaan ayam broiler di iklim tropis seperti di Indonesia setidaknya 10 ekorm kubik. Tingkat kepadatan ini didasarkan pada
ayam broiler periode finisher umur diatas 4 minggu. Pada prinsipnya, luas kandang harus sebanding dengan jumlah ayam yang
dimasukkan ke dalamnya. Bila terlalu sesak, maka akan mengganggu pertumbuhan ayam lantaran konsumsi ransum menjadi berkurang, atau ayam stres
karena akumulasi bau, seperti unsur amonia yang terlalu tinggi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Penanganan yang lebih mudah dan risiko menularnya penyakit dari satu kandang ke kandang lainnya dapat diminimalisir, dengan mengatur jarak antar
kandang ideal yaitu 6-7 meter. Ayam broiler akan tumbuh baik dan optimal bila diternakkan pada
temperatur lingkungan optimal bila diternakkan pada temperatur lingkungan 19- 21°C. Karena rata-rata suhu di Indonesia terbilang tinggi, maka ayam broiler
menjadi terlalu banyak minum, namun nafsu makannya berkurang, di mana hal tersebut jelas tidak baik bagi ayam. Untuk itu, ventilasi dan temperatus kandang
harus diatur sedemikian rupa agar pertukaran udara bagus dan ayam tidak merasa gerah atau sumpek di dalam kandang. Lubang-lubang ventilasi dibuat pada semua
sisi dinding kandang, bisa dengan mempergunakan bilah-bilah bambu atau dengan menggunakan kawat ram. Untuk mendukung pertukaran udara agar lebih bagus,
di dalam kandang dipasang beberapa kipas angin yang berfungsi untuk menyedot udara kotor dari kandang dan untuk menghembuskan angin segar ke dalam
kandang. Sisi konstruksi kandang dibuat membujur ke arah utara dan selatan,
dimana bagian atapnya menghadap timur dan barat supaya bisa terkena sinar matahari, terutama saat pagi hari. Tujuannya adalah agar kandang tidak lembab
dan tidak pengap akibat sifat dan cara minum ayam. Selain itu, agar pertukaran udara cukup terjaga sehingga bisa mengurangi bau kotoran dan bau pakan ayam
yang memang cukup tajam. Sinar matahari terutama saat pagi hari juga sangat berguna bagi ayam karena tidak terlalu panas, dan banyak mengandung sinar
ultraviolet. Sinar matahari ini baik untuk membantu proses pembentukan vitamin
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
D, sebagai disinfektan, dan mempercepat pengeringan kandang sehabis dibersihkan dengan air.
-Di daerah Penelitian Sistem perkandangan yang ada di daerah penelitian meliputi kandang
terbuat dari kayu dengan atap yang terbuat dari anyaman daun kelapa sawit yang bertujuan untuk menjaga temperatur kandang. Kandang dibangun dengan bentuk
panggung untuk memudahkan dalam pengambilan kotoran ayam. Pembuatan kandang ayam broiler dibuat dengan arah memanjang dari utara sampai ke
selatan, ukuran kandang panjang 15 meter, lebar 6 meter dan tinggi 2,5 meter dari permukaan tanah. Tinggi kandang dari lantai kandang 2 meter, ditengah kandang
dibuat pintu kandang yang terbuat dari bambu untuk memudahkan masuknya angin maupun sinar matahari. Setiap kandang dilengkapi dengan tempat pakan
dan minum. Lantai kandang disusun jarang sehingga sisa-sisa pakan dan kotoran ayam broiler langsung jatuh ke tanah. Bahan dan pembuatan kandang dari bambu
dan broti, kaki kandang dengan ukuran 2x3 meter, temperatur kandang 32-35
Pembersihan kandang yang dilakukan 1 kali dalam 3 hari, yakni dengan membersihkan kotoran ayam broiler yang masih tertinggal di dalam kandang serta
pembersihan tempat pakan dan minum yang dilakukan setiap hari. C,
dan kelembaban kandang 60-70. Usaha ternak ayam ras pedaging ini memiliki kandang dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan jumlah ternak yang
dipelihara. Biasanya jumlah DOC per luasan kandang yang ideal adalah adalah 10 ekor DOCm2. Di dalam kandang juga tersedia lampu pijar yang di hubungkan
dari listrik rumah peternak yang berfungsi sebagai penghangat bagi ayam broiler di malam hari.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Teknologi Peralatan -
Secara Umum Pada umumnya ada 3 sistem lantai kandang pada kandang ayam broiler
yaitu : 1.Sistem Lantai rapat litter
Sistem ini menggunakan lantai tanah yang sudah dipadatkan atau semen plester, lalu di atasnya ditaburi dengan bahan litter alas lantai. Untuk lantai dari
tanah yang dikeraskan, biasanya tanah dicampur dengan pasir dan kapur agar lebih bisa menyerap air dan menetralisir amonia. Sedangkan bahan litter yang
digunakan umumnya adalah sekam padi. Selain sekam padi, juga bisa digunakan serbuk gergaji, serutan kayu yang halus, potongan kulit kacang, ataupun tongkol
jagung. Pada prinsipnya, bahan alas litter yang akan digunakan adalah tidak menimbulkan debu, mudah menghisap air, mudah didapatkan, dan sebaik
mungkin harganya tidak mahal. Semakin tebal lapisan atau alas litter, maka suhu ruangan kandang akan
semakin hangat. Namun, lapisan litter yang terlalu tebal akan menambah beban kerja karyawan bilamana akan mengganti bahan litter tersebut dengan yang masih
segar. Keuntungan utama dari penggunaan alas litter ini adalah ayam lebih merasa nyaman karena terhindar dari lepuh pada bagian dada atau bagian lainnya lantaran
bergesekan dengan lantai. Namun, kelemahan dari penggunaan alas litter ini adalah mudah dan cepat basah sehingga bisa menimbulkan bau yang tidak sedap
atau tengik. Selain itu, alas litter yang basah juga bisa mengundang berbagai bibit penyakit seperti CRDpenyakit saluran pernapasan dan snot. Untuk itulah,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
peternak harus rajin mengganti bahan litter dengan yang masih segar bilamana sudah terlihat basah ataupun lembab.
2.Sistem lantai tenggangalas berlubang Sistem lantai renggang banyak dipakai pada kandang baterai atau kandang
cage berbentuk sangkar. Lantai yang digunakan bisa terbuat dari kayu, bilah bambu atau dari kawat ram. Ukuran kerenggangan lantai sangat bergantung pada
umur dan ukuran ayam yang dimasukkan. Lubang yang dihasilkan dari kerenggangan lantai harus diukur agar kaki ayam bisa langsung terjatuh ke lantai
penampungan kotoran. Keuntungan dari lantai renggang ini adalah keadaan lantai selalu bersih
lantaran kotoran ayam akanlangsung jatuh ke tempat penampungan kotoran yang berada di bawah lantai. Selain itu, pertukaran udara akan semakin bagus karena
lantai juga berfungsi sebagai lubang ventilasi. 3.Sistem alas campuran
Sistem alas campuran merupakan perpaduan antara lantai alas litter dan alas berlubang. Bagian yang alasnya berlubang adalah untuk lokasi tempat
mengotori alas litter. Sedangkan bagian yang memakai alas litter digunakan untuk tempat ayam berkumpul atau istirahat.
Teknologi peralatan yang meliputi alas lantai kandang liter, ketebalan alas lantai serta bahan yang digunakan untuk alas lantai yang terbuat dari campuran
sekam sedikit kapur dan pasir yaitu tidak diterapkan di daerah penelitian, melainkan peternak menggunakan peralatan kandang pada umumnya, yaitu
pompa air, gasolek, galon otomatis, tempat pakan gantung, tempat pakan kecil, compressor, terpal, tong, bola lampu.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a Pompa Air Pompa air dalam usaha ternak ayam ras pedaging digunakan untuk sumber
air yang akan digunakan untuk minum ternak ayam. Jenis pompa air yang paling banyak digunakan peternak bermerk Sanyo.
b Gasolek Gasolek merupakan alat pemanas di dalam kandang yang biasa digunakan
untuk membantu menghangatkan lingkungan ayam apabila suhu kurang ideal. Suhu dari gasolek ini dapat dinaikkan atau diturunkan. Gasolek ini biasa
dihubungkan dengan tabung gas sebagai sumber energinya. Arang dapat juga digunakan sebagai pengganti gasolek. Namun dari segi kemudahan bekerja dan
kebersihan lingkungan, gasolek merupakan alat pemanas yang terbaik. c Galon Otomatis
Galon otomatis adalah tempat minum yang dialirkan secara otomatis untuk ternak. Dengan alat ini maka cadangan air minum untuk ternak akan tetap ada.
d Tempat Pakan Manual Tempat pakan manual adalah baki pakan atau nampan dari bahan plastik.
Baki pakan atau nampan plastik digunakan untuk ayam umur 1-11 hari. e Tempat Pakan Gantung
Tempat pakan gantung berbentuk tabung dan muatan makanan di dalamnya lebih banyak daripada tempat pakan manual. Alat ini digunakan setelah
ayam berumur di atas 11 hari karena tempat pakan telah diganti dari tempat pakan manual.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
f Compressor Compressor merupakan alat yang digunakan untuk mencuci kandang
ketika kandang dalam keadaan kosong karena ayam telah dipanen. Kandang perlu dibersihkan untuk membersihkan kotoran dan kuman-kuman.
g Terpal Terpal digunakan sebagai layar penutup dinding kandang agar kelembapan
dan suhu dalam kandang dapat terjaga. Terpal biasanya dibeli peternak per gulungan dimana satu gulungan biasanya berukuran 100 m.
h Tong Tong digunakan sebagai penampung air untuk mencuci tempat pakan dan
tempat minum ataupun cadangan air untuk keperluan lainnya. Air dalam tong dialirkan dari pompa air.
i Bola Lampu Bola lampu digunakan sebagai alat penerangan dalam kandang. Alat ini
juga membantu pemanasan ayam di saat malam hari karena suhu malam hari lebih dingin.
-Di daerah Penelitian Sistem penerapan peralatan alas lantailitter di daerah penelitian sejauh ini
masih belum maksimal diterapkan disebabkan masih banyak peternak yang kurang memahami sistem lantai rapat litter dan pengerjaan alas ini lumayan
rumit untuk dilaksanakan. Kebanyakan peternak membuat kandang dengan lantai tenggangalas berlubang, yang memudahkan kotoran ternak langsung jatuh ke
tanah, serta memudahkan peternak dalam pengambilan kotoran ternak guna
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menambahkan keperluan usaha tani yang lain yang dimiliki oleh peternak di daerah penelitian.
3 .Pemilihan bibit dan calon induk
Bibit ayam merupakan input produksi yang paling utama dalam usaha ternak ayam ras pedaging. Setiap peternak memiliki keragaman dalam penyediaan
bibit ayam baik dari jenis bibit maupun jumlahnya. Jenis bibit berbeda menurut kualitasnya. Bibit ayam yang berkualitas rendah memiliki daya tahan tubuh yang
lebih lemah dan kemampuan produksi yang lebih rendah dibanding bibit ayam yang berkualitas lebih tinggi.
Dalam pemilihan bibit ayam broiler untuk calon induk, yang perlu
diperhatikan adalah memilih anak ayam dengan ciri-ciri sebagai berikut : -
Tidak menunjukkan cacat badan, seperti kaki bengkok, mata buta dan
sebagainya. -
Bulu-bulu bagian dubur kloaka halus, bersih dan kering.
-Gerakannya gesit, lincah dan tidak lesu. -
Nafsu makan baik.
-Bagian tubuh lainnya tumbuh dengan baik dan normal. Peternak atau pengusaha ayam ras pedaging ini memperoleh bibit dari
perusahaan-perusahaan mitra seperti PT.Charoen Pokphand, PT Compeed, dan PT. Leong Mabar, meskipun ada juga sebagian kecil peternak yang membeli
langsung dari toko penjual bibit ayam. Bagi peternak yang bermitra dengan perusahaan yang yang dimaksud diatas, bibit langsung diantar oleh perusahaan ke
peternak dimana biaya bibit tidak langsung dibayar oleh pihak peternak. Biaya bibit dibayar oleh peternak setelah panen.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada fase awal bibit yang digunakan oleh peternak berukuran 35-40 gram. Bibit ayam broiler ini merupakan bibit yang berasal dari induk yang sehat, tidak
cacat, memiliki nafsu makan yang baik serta bibit yang tidak ada letakan tinja di duburnya. Dengan demikian tata cara penyiapan bibit yang dilakukan oleh
peternak telah sesuai pada penerapan teknologi pemilihan bibit ayam broiler di daerah penelitian.
4. Perawatan bibit dan calon induk.
Pada dasarnya perawatan bibit dan calon induk ayam broiler secara umum hampir sama pada penerapan yang dilakukan di daerah penelitian. Fase awal
dalam perawatan pembibitan peternak menyiapkan triplek sebagai sekat yang dibuat melingkar dengan ketinggian 60 cm berdiameter 4 meter, sekat dengan
diameter tersebut untuk menampung sekitar 600 ekor bibit ayam. Jadi untuk 3700 ekor ayam diperlukan enam lingkaran skat. Begitu juga selanjutnya tergantung
jumlah ternak yang dipelihara. Didalam kandang ayam broiler di daerah penelitian diletakkan sebuah
kompor penghangat kompor khusus untuk penghangat ayam di tengah-tengah setiap lingkaran skat, kemudian di dalam kandang diletakkan 15 tempat pakan
talam berdimeter 50cm dan 8 unit tempat air minum di setiap skat. Pemberian pakan dan air minum setiap pagi dan sore, setiap sore air
dicampur dengan obat anti stress disediakan oleh bos bibit. Setelah 4 atau 5 hari ternak diberi vaksin ND dengan cara diteteskan pada mata ternak. Kemudian
tempat pakan talam diganti dengan tempat pakan khusus ayam yang ditaruh dengan menggantungkannya setinggi 2 cm dari lantai kandang dan terpal penutup
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dinding dibuka bagian atasnya. Sekat diperbesar sesuai dengan kepadatan ternak yang semakin besar.
Perawatan bibit dan calon induk dilakukan setiap hari oleh peternak di daerah penelitian. Ketika ada gejala kelainan pada ternak, peternak ayam broiler
segera memberi perhatian secara khusus dan langsung memberikan pengobatan berupa vaksin yang sesuai petunjuk Dinas Peternakan setempat atau dokter hewan
yang bertugas di daerah penelitian.
5. Pemberian Pakan -
Secara Umum Secara umum anak ayam memerlukan pakan berkualitas tinggi agar
tumbuh dengan prima. Pakan yang mengandung nutrisi seimbang dapat diperoleh dari toko makanan ayam. Berikan pakan “starter” awal untuk anak ayam
selama tiga minggu pertama dan kemudian disambung dengan “grower” pertumbuhan sampai berumur 10 minggu.
Hindari pemberian pakan tambahan selain pakan seperti yang disebutkan di atas. Menu pakan starter, grower, developer, dan layer diformulasikan dan
dirancang sebagai satu-satunya pakan untuk makanan ayam. Apabila makanan tambahan diberikan, ayam cenderung untuk mengurangi mengkonsumsi pakan
komplit yang seharusnya dengan adanya makanan tambahan tadi, dan akhirnya mereka tidak menerima jumlah nutrisi yang semestinya. Akibatnya ayam menjadi
kekurangan gizi dan tingkat pertumbuhannya akan menurun, dan kemudian mati. Berikan ruang pakan yang luas. Setiap anak ayam pada tingkat awal
memerlukan 2,5 cm ruang pakan. Kebutuhan ruang pakan ini meningkat sejalan dengan pertumbuhannya. Berikan satu atau dua tempat pakan berukuran 120 cm
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
untuk tiap 100 ekor anak ayam untuk 3 minggu pertama. Setelah lewat waktu tersebut, berikan tiga atau empat tempat pakan berukuran 120 cm untuk tiap 100
ekor anak ayam. Jangan pernah mengisikan pakan melebihi setengah dari isi tempat pakan,
karena anak ayam akan mengaisnya sehingga pakan akan berhamburan ke alas kandang dan akhirnya terbuang percuma. Dan penahan tampias pada tempat
pakan dijaga agar berada pada tempatnya untuk mengurangi penghamburan pakan dan mencegah terjadinya kontaminasi. Naikkan ketinggian tempat pakan
disesuaikan dengan pertumbuhan anak ayam. Bibir tempat pakan harus senantiasa sama tinggi dengan punggung anak ayam.
-Di Daerah Penelitian Pemberian pakan pada ayam broiler di daerah penelitian sangat
diperhatikan kualitas dan kuantitasnya oleh peternak. Sebab pertumbuhan yang sangat cepat tidak akan tampak bila tidak didukung dengan ransum yang
mengandung protein dan asam amino yang seimbang sesuai dengan kebutuhan ayam. Kebutuhan pakan ayam broiler meningkat sesuai dengan pertumbuhannya
dan perkembangannya, pemberiannya juga harus disesuaikan dengan umur pada ayam broiler, begitu pula dengan jenis pakan yang akan diberikan.
Pemberian pakan ayam broiler pada fase awal memiliki kandungan gizi pakan yang terdiri dari 22-24 protein, 2,5 lemak, 1 serat kasar, serta 1
kalsium dan phosphor. Pada fase starter awal serta fase finisher akhir nanti kualitas pakan juga disesuaikan dengan umur ayam setiap ekornya agar
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menghasilkan produksi daging yang tinggi serta meningkatkan nilai ekonomis penjualan daging oleh peternak di daerah penelitian.
Pemberian pakan ayam broiler di daerah penelitian diberikan 2 kali dalam satu hari yaitu pagi dan sore. Pemberian pakan menghabiskan 2,5 kg pelletekor
sampai ayam broiler berumur 4 minggu. Tempat pakan terbuat dari belahan bambu berbentuk datar persegi panjang yang berada di dalam kandang ayam
broiler tersebut, dan ada juga peternak yang menggunakan talam tempat makanan ayam pada umumnya yang ada dijual di pasar atau di tempat pembelian kebutuhan
ternak ayam. Tempat pakan digantungkan lebih tinggi dari permukaan lantai kandang tergantung dari umur ayam tersebut. Biasanya pada hari ke 4-5 peternak
menggantungkan tempat pakan ternak kira-kira dengan jarak 2cm dari lantai kandang. Dan pada hari yang ke 12 pakan terrnak digantungkan kira-kira 6 cm
dari lantai kandang.
6. Pemberian minum
Pemberian minum disesuaikan dengan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 dua fase yaitu:
a. Fase starter umur 1-29 hari, kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing- masing minggu, yaitu minggu ke-1 1-7 hari 1,8 lliterhari100 ekor; minggu ke-2
8-14 hari 3,1 literhari100 ekor, minggu ke-3 15-21 hari 4,5 literhari100 ekor dan minggu ke-4 22-29 hari 7,7 literhariekor. Jadi jumlah air minum yang
dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat
anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gramliter air.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Fase finisher umur 30-57 hari, terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 30-36 hari 9,5 literhari100 ekor, minggu ke-6 37-43 hari
10,9 literhari100 ekor, minggu ke-7 44-50 hari 12,7 literhari100 ekor dan minggu ke-8 51-57 hari 14,1 literhariekor. Jadi total air minum 30-57 hari
sebanyak 333,4 literhariekor. Dalam pemberian minum pada ayam broiler di daerah penelitian yakni
dengan mencampurkan obat anti stress yang bervariasi jenis mereknya, antara lain: Linco Spectin, Biogrin, Coxy, Doxy sol, Tetra clor, dan lain-lain kedalam
minuman ayam broiler setiap harinya oleh peternak. Sebelum pemberian obat , tempat minum haruslah dibersihkan. Pemberian obat ini juga jangan terlalu
berlebihan yakni satu kali dalam satu hari. Pada hari ke18 ternak diberikan vaksin ND yang dicampurkan pada susu skin. Setiap pemberian vaksin dilakukan pada
waktu sore. Kemudian seminggu sebelum panen yakni di hari ke 28, obat anti stress berhenti diberikan oleh peternak.
7. Pembuatan Bokhasi pakan ternak dari kotoran
Bokashi Pakan Ternak Dari Kotoran Hewan yang digunakan pada umumnya bila diterapkan dapat menekan biaya pakan ternak lebih dari 30.
Bahan teknologi yang digunakan dalam pembuatan bokhasi pakan ternak yaitu Kotoran ayam, kambing, sapi dalam keadaan kering.
- Formula A:
Bahan: 1. Kotoran ayam, 2 bagian.
2. Kotoran kambing, 1 bagian. 3. EM4 10 ml .
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4. Dedak secukupnya Gula pasir 2 sendok makan atau molases tetes tebu 10 ml.
5. Air secukupnya. 6. Kadar air 30.
7. Tanah subur yang bersih 1 genggam. - Formula B:
Bahan : 10 bagian sebagaimana Formula A ditambah dengan dedak 5 bagain, konsentrat 2 bagian dan jagung 2 bagian.
Cara Pembuatan : Formula A dan Formula B dicampur menjadi satu kemudian dapat langsung digunakan sebagai pakan ternak.
Sejauh ini pembuatan Bokhasi pakan ternak dari kotoran belum diterapkan secara aktif oleh peternak ayam broiler di daerah penelitian. Sebab kebanyakan
peternak yang ada di daerah penelitian juga memiliki areal perkebunan sawit sendiri dan rata-rata peternak menggunakan kotoran ternaknya sebagai pupuk
pada perkebunan sawit mereka sendiri.
5.2 Tingkat Penerapan Paket Teknologi Ayam Broiler di Daerah Penelitian