Metode Analisis Data Evaluasi Penerapan Paket Teknologi Peternakan Ayam Broiler

Tabel 2. Jumlah Sampel per Strata dalam Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging di Kecamatan Serapit, Kabupaten Langkat, Tahun 2011 Strata Populasi KK Jumlah Sampel KK I ≥ 2000 II 2000 15 6 8 3 Jumlah 21 11 Sumber : Penyuluh pertanian lapangan, 2012

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data primer diperoleh secara langsung melalui survey lapangan dengan wawancara kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan kuesioner yang dibuat terlebih dahulu. Sedangkan data skunder merupakan data pelengkap yang diperoleh dari Dinas Pertanian, BPTP, dan lembaga terkait serta literatur yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.4. Metode Analisis Data

Untuk identifikasi masalah 1 yaitu paket teknologi apa saja yang diterapkan dianalisis secara deskriptif dengan menjelaskan teknologi apa saja dan bagaimana cara pelaksanaan dalam penerapan paket teknologi di daerah penelitian. Untuk menganalisis hipotesis yaitu bagaimana tingkat keberhasilan penerapan teknologi ayam broiler di Desa Amandamai dianalisis secara deskriptif yaitu dengan melihat besarnya jumlah dari skoring. Penilaian skoring paket teknologi ayam broiler terhadap usahaternak ayam broiler di Desa Amandamai, Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat dengan kriteria penilaian sebagai berikut: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 3. Penilaian Skoring Paket Teknologi Ayam Broiler Terhadap Usahaternak Ayam Broiler di Daerah Penelitian Paket Teknologi Parameter Skor A. Komponen Teknologi Dasar - Penyiapan sarana dan peralatan: 1. Perkandangan - Temperature 32-35°c - kelembapan 60-70 - letak kandang mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah angin - model kandang disesuaikan dengan umur ayam - Menerapkan semua ketentuan pembuatan kandang - Menerapkan 2-3 ketentuan pembuatan kandang - Hanya menerapkan 1 atau tidak sama sekali ketentuan pembuatan kandang. 3 2 1 2. Peralatan Alas lantai litter dalam keadaan kering, tebal litter 10cm, bahan litter dari campuran sekam sedikit kapur dan pasir. - Menyediakan semua peralatan - Menyediakan 2 peralatan untuk kandang - Menyediakan 1 atau tidak sam sekali peralatan di kandang. 3 2 1 - Pembibitan: 3. Pemilihan bibit dan Calon Induk - anak ayam berasal dari induk yang sehat - bulu tampak halus dan penuh - tidak cacat - nafsu makan baik - ukuran badan normal 35-40 gram - tidak ada letakan tinja diduburnya - Mengikuti semua ketentuan pemilihan bibit dan induk - Mengikuti 3-5 ketentuan pemilihan bibit dan induk - Hanya mengikuti 1-2 atau tidak sam sekali ketentuan pemilihan bibit dan induk 3 2 1 4. Perawatan Bibit dan Calon Induk - dilakukan setiap saat setiap hari - bila ada gejala kelainan pada ayam diberikan pengobatan sesuai petunjuk - pemberian vaksin dengan merek dan dosis yang sesuai. - Melakukan semua ketentuan perawatan - Melakukan 2 ketentuan perawatan bibit 2 induk - Hanya melakukan 1 atau tidak sama sekali perawatan terhadap bibit dan induk 3 2 1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA - Pemeliharaan: 5. Pemberian pakan Fase starter: - kandungan gizi pakan terdiri dari protein 22-24 , lemak 2,5, serat kasar 4, kalsium 1, phosphor. - kuantitas pakan umur 1- 7 hari17 gramekor. - umur 8-14 hari 43 gramekor - umur15-21hari 60 gramekor - umur22-24 hari 91 gramekor. Fase finisher: - kandungan gizi terdiri dari protein 18-21, lemak 2,5, serat 4,5 , kalsium 1, - phosphor 0,7 -0,9. - kuantitas pakan - umur 30-36 hari 14 gramekor - umur 37-43 hari 129 gram ekor - umur 44-50 hari 146 gramekor - umur 51-57 hari 161 gramekor - Menerapkan 3-4 ketentuan pemberian pakan - Menerapkan 2 ketentuan pemberian pakan - Menerapkan 1 atau tidak sama sekali ketentuan pemberian pakan. 3 2 1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 6. Pemberian Minum Fase starter: - umur1-7 hari 1,8 liter hari100 ekor. - umur 8-14 hari 3,1 liter 100 ekor. - umur 15-21 hari 4,5 liter hari100 ekor. - umur 22-29 hari 7,7 liter 10 ekor. - Pemberian minum diberi tambahan gula dan obat anti stress. Untuk gula 50 gramliter air. Fase finisher: - umur 30-35 hari 9,5 liter hari 100 ekor - umur44-50 hari 12,7 100 ekor - umur51-57 hari 14,1 literhari100 ekor - Menerapkan semua ketentuan dalam penberian minum ayam. - Menerapkan 2 ketentuan dalam pemberian minum ayam. - Hanya menerapkan 1 atau tidak sama sekali ketentuan pemberian minum ayam broiler 3 2 1

B. Komponen Teknologi pilihan

- Pembuatan Bokhasi pakan ternak dari kotoran. - Pembuatan dan pemberian Bokhasi pakan ternak dari kotoran hewan. - Pembuatan dan pemberian formula A sesuai anjuran. - Pembuatan dan pemberian pakanformula B sesuai anjuran. - Formula A dan B dicampur. - Untuk ayam petelur diberikan setelah berumur 3 bulan. - Menerapkan 3-4 teknologi pembuatan dan pemberian bokhasi pakan ternak. - Menerapkan 2 teknologi pembuatan dan pemberian Bokhasi pakan ternak - Menerapkan hanya 1 atau tidak sama sekali teknologi pembuatan dan pemberian bokhasi pakan. 3 2 1 Sumber : Penyuluh pertanian lapangan, 2012 Penilaian skoring paket teknologi ayam broiler di desa Amandamai, Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat dengan kriteria penilaian sebagai berikut: 1. Mengikuti semua teknologi sesuai dengan anjuran penerapan, skor 3 2. Melakukan salah satu teknologi sesuai dengan anjuran penerapan, skor 2 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Melakukan perlakuan teknologi tertentu tidak sesuai anjuran penerapan, skor 1 Tingkat penerapan teknologi ayam broiler di Desa Amandamai dapat diukur dengan kriteria diatas, maka skor tingkat penerapannya berada antara skor 7- 21 dengan range 5, sehingga dapat ditentukan kategori tingkat penerapan peternak ayam broiler terhadap paket teknologi ayam broiler desa Amandamai, Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat berdasarkan skor, sebagai berikut : 7– 12 adalah rendah. 13-17 adalah sedang. 18-21 adalah tinggi. Untuk identifikasi masalah 3 dan 4 yaitu masalah masalah yang di hadapi peternak dalam menerapkan paket teknologi ayam broiler dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah dalam menerapkan paket teknologi ayam broiler dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif yaitu dengan menjelaskan masalah – masalah dan upaya yang dilakukan di daerah penelitian.

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional