Rangkain Display LCD Sensor

Mikrokontroller ATMega 8 berasal dari keluarga AVR. Mikrokontroller memiliki 3 port IO. Input mikrokontroller adalah 3 buah sensor yaitu sensor sensor IR HIR 333, GSR, dan DS18B20. Ketiga sensor dibaca secara bergantian dan dikalibrasi menjadi sebuah nilai standart kemudian dibuat acuan parameter untuk menentukan tingkat stress seseorang. Input sensor Heart Rate diprogram pada port C.5 yang merupakan masukan ADC pertama sedangkan sensor GSR deprogram pada port C.4 yang merupakan masukan analog atau ADC dan untuk sensor suhu DS18B20 diprogram pada port D.2 yaitu masukan digital. Keluaran Mikrokontroller untuk display LCD diprogram pada port B yaitu PB.0 hingga PB.6. Output lain yaitu buzzer diprogram pada port D yaitu PD.6. Mikrokontroller pada rancangan ini diprogram dengan bahasa C yaitu codevision AVR.

3.3 Rangkain Display LCD

Rangkaian display LCD ini berfungsi untuk menampilkan status dari data sensor dan menampilkan apakah seseorang mengalami stress atau tidak. Rangkaian LCD dapat ditunjukkan pada gambar 3.4 di bawah ini : Gambar 3.4 Rangkaian Display LCD LCD terdiri dari sejumlah memori yang digunakan untuk display. Semua teks yang kita tuliskan ke LCD disimpan dalam memory ini, dan LCD secara berturutan membaca memory ini untuk menampilkan teks ke LCD itu sendiri. Universitas Sumatera Utara

3.4 Sensor

Sensor merupakan suatu tranduser yang fungsinya mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Rancangan ini terdiri dari 3 buah sensor yaitu :

1. Sensor Inframerah HIR 333

Sensor inframerah berfungsi untuk mendeteksi denyut jantung melalui aliran darah pada jari tangan. Pada rangkaian ini terdapat 2 blok utama yaitu rangkaian sensor detak jantung dan rangkaian penguat. Gambar 3.5 Rangkaian Pendeteksi Heart Rate Sensor diletakkan pada jari telunjuk tangan kiri di bawah kuku. Sensor ini diletakkan pada posisi tersebut karena terdapat pembuluh nadi dengan kulit yang tidak terlalu tebal sehingga mampu untuk ditembus cahaya infrared yang diterima photodiode mampu mendeteksi perubahan volume darah pada arteri jari tangan tersebut. Sensor terdiri dari LED infrared sebagai transmitter dan photodiode sebagai receiver. Photodiode dipasang pada posisi reverse bias untuk dapat bekerja merespon intensitas cahaya infrared yang diterimanya. LED infra merah dipasang forward bias dan dipasang secara seri dengan resistor sebesar 100Ω. Photodiode mendeteksi perubahan volume darah yang melalui arteri pada jari tangan. Perubahan intensitas cahaya infra merah yang diterima oleh photodioda menyebabkan tegangan keluaran yang dikeluarkan juga berubah-ubah. Tegangan Universitas Sumatera Utara keluaran dari photodioda adalah sangat kecil 10mV, sehingga perlu adanya sistem penguatan tegangan sehingga perubahan tegangannya mudah diukur. Pada sistem penguatan, diperlukan adanya IC op-amp dan resistor. Pada IC op-amp LM 324, terdapat empat op-amp di dalamnya, namun yang digunakan dalam skripsi ini adalah dua op-amp sehingga dapat dilakukan penguatan bertahap. Penguatan yang digunakan adalah penguatan inverting. Pada op-amp pertama, penguatan diatur untuk menghasilkan penguatan sebesar 82 kali. Dan pada op-amp kedua diatur untuk menghasilkan penguatan sebesar 4,7 kali. Penguatan G = Sehingga, Penguatan pertamaG 1 = = - 82 kali Penguatan kedua G 2 = = - 4,7 kali Total penguatan adalah : Penguatan I x Penguatan II -82 kali x -4,7 kali : 385,4 kali penguatan Photodioda mengalirkan tegangan 10 mV saat terkena cahaya infra merah. Berdasarkan rangkaian di atas, maka tegangan output dari potodioda dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut : V out = G total x V in = 385,4 x 10mV = 3,854 Volt Pada rangkaian di atas terdapat rangkaian pembagi tegangan. Rangkaian pembagi tegangan dapat di hitung dengan persamaan sebagai berikut : = = 1,23 Volt Universitas Sumatera Utara

2. Sensor GSR

Sensor GSR terbuat dari kain dan lempengan electrode yang diletakkan pada 2 jari di tangan kiri, yaitu jari tengah dan jari telunjuk. Gambar 3.6 Letak Sensor GSR Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi daya hantar listrik pada kulit manusia. Rangkaian sensor GSR pada umumnya adalah rangkaian penguat tegangan. Sensor mendeteksi daya hantar listrik berdasarkan tingkat atau kadar keringat. Keringat mengandung banyak garam dan mineral maka keringat adalah konduktor yang baik karena berwujud likuid. Gambar 3.7 Rangkaian GSR Prinsip kerja GSR adalah mengukur tingkat stress psikologi berdasarkan resistansi kulit. Tingkat stress manusia dipicu oleh hormon cortisol, GH dan norepinephrine yang mempengaruhi kelenjar keringat pada kulit untuk berkeringat. Sensor ini mengukur resistansi kulit akibat keringat dan menginterpretasikan menjadi tingkat psikologi stress. Bagian tubuh manusia yang Universitas Sumatera Utara sensitif mengeluarkan keringat adalah tangan dan jari sehingga peletakkan sensor ini ideal pada jari menggunakan lempengan elektroda yang dilingkar pada 2 jari yang akan diukur resistansinya. Alat ini mampu mengukur fluktuasi tingkat stress manusia. Cara mengukurnya melalui lempeng elektroda yang ditempelkan kepada jari telunjuk dan jari tengah, dan alat GSR yang dibuat dari beberapa komponen akan mengaliri listrik ke jari telunjuk yang akan mengalir ke jari tengah, lalu di salurkan ke alat pengukur tegangan. Alat tersebut akan menghitung tegangan yang melalui jari-jari tersebut. Kulit manusia adalah konduktor listrik yang baik dan ketika listrik lemah dikirimkan ke kulit, perubahan pada konduksi kulit tersebut dapat diukur. Variabel yang diukur adalah baik resistensi kulit atau yang reciprocal, kulit konduktansi. Menurut Hukum Ohm, kulit resistensi R sama dengan tegangan V diterapkan antara dua elektroda pada kulit dibagi dengan arus melewati melalui kulit I. Hukum dapat dinyatakan sebagai R = VI. Perubahan resistensi kulit disebabkan oleh tingkat kalenjar keringat aktif, stress psikologis cenderung mengakibatkan tingkat kalenjar keringat aktif meningkat dan hal ini membuat resistensi kulit menurun.

3. Sensor DS18B20

Sensor DS18B20 adalah sensor suhu digital dengan komunikasi serial 1 kabel. Fungsi sensor adalah mengindra suhu tubuh manusia dan memberikan data digital. Sensor dikendalikan oleh mikrokontroler hanya pada 1 bit sehingga sangat efesien dalam penggunaan port. Gambar 3.8 Rangkaian Sensor DS18B20 Sensor suhu DS1820 mengirimkan data digital berupa sinyal pulsa yang mengindikasikan suatu suhu tertentu, kemudian output sensor diterima oleh mikrokontroller ATMega 8 melalui port D.2, setelah itu akan dilakukan Universitas Sumatera Utara pengolahan data didalam mikrokontroller sebelum data suhu ditampilkan ke layar lcd 16x2. Gambar 3.9 Diagram Block Sensor DS18B20 Karena output dari sensor DS18B20 tidak berupa tegangan maka tidak menghubungkannya ke port ADC. Output yang dikeluarkan sensor DS18B20 berupa konfigurasi angka 1 dan 0, yang mana mengindikasikan suatu suhu tertentu. Tabel 3.1 Output sensor DS18B20 beserta level pengukurannya. Universitas Sumatera Utara

3.5 Flowchart system