Sensor Heart Rate TINJAUAN PUSTAKA

- Penyakit inflamasi usus 5. Gangguan Muskuloskletal - Sakit Kepala - Nyeri Punggung - Penurunan Pertumbuhan 6. Gangguan Kulit - Psoriasis - Jerawat 7. Gangguan Sistem Imun - Infeksi yang sering - Disfungsi Tiroid - Kanker 8. Gangguan Reproduksi - Amenore - Impotensi - Strilitas - Keguguran 9. Gangguan Perilaku - Makan tidak teratur - Penggunaan obat merokok, alcohol - Tidak dapat tidur 10. Gangguan Psikologis - Keletihan - Depresi - Kesulitan berkonsentrasimasalah memori

3.7 Sensor Heart Rate

Sensor heart rate adalah ukuran untuk menyatakan kecepatan denyut jantung, yang dinyatakan dalam jumlah beat per minute bpm. Detak jantung dikenal juga sebagai denyut jantug. Jumlah detak jantung normal permenit akan bervariasi setiap individu karena akan tergantung pada usia, ukuran tubuh, kondisi jantung, Universitas Sumatera Utara apakah sedang duduk atau bergerak, penggunaan obat dan bahkan suhu udara. Bahkan emosi dapat mempengaruhi denyut jantung. Denyut nadi adalah berapa kali arteri berdenyut permenit yang sebagai dampak dari berdenyutnya jantung. Frekuensi denyut nadi akan sama persis dengan detak jantung, tekanannya juga akan menggambarkan tingkat kontraksi jantung, karena kontraksi jantung ini menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi di arteri. Berikut daftar detak jantung normal permenit saat istirahat: Usia 1 – 11 bulan: 80-160 detak jantung per menit. Usia 1 – 2 tahun: 80-130 detak jantung per menit. Usia 3 – 4 tahun: 80-120 detak jantung per menit. Usia 5 – 6 tahun: 75-115 detak jantung per menit. Usia 7 – 9 tahun: 70-110 detak jantung per menit. Dewasa di atas 10 tahun: 60 – 100 detak jantung per menit. Bagi atlet yang telah melakukan banyak olah raga mungkin detak jantung saat istirahat bisa lebih sedikit dari 60 kali per menit, mungkin bisa hanya 40 denyut per menit. Denyut jantung normal juga akan bervariasi, yakni akan meningkat pada saat olahraga, suhu tubuh naik, posisi tubuh seperti untuk sementara waktu setelah berdiri dengan cepat, dan emosi seperti kecemasan dan bergairah. Detak Jantung Tidak Normal Sejumlah kondisi dapat mempengaruhi detak jantung menjadi tidak normal. Gangguan pada detak jantung tidak normal disebut aritmia yang menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat atau dengan irama yang tidak teratur, sebagai berikut: Takikardia berarti jantung berdetak terlalu cepat pada saat istirahat biasanya lebih dari 100 kali per menit. Jika denyut jantung mendekati 150 permenit atau lebih tinggi, maka disebut sebagai takikardia supraventricular SVT. Pada sensor untuk mendeteksi detak jantung ini digunakan infra red tipe HIR 333 sebagai transmitternya dan photodiode sebagai receivernya. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Pemasangan LED infrared sebagai transmitter dan photodiode sebagai receiver Cahaya Infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merahakan nampak pada spektrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih terasadideteksi. Gambar 2.2 LED Infrared Cahaya infra merah, walaupun mempunyai panjang gelombang yang sangat panjang tetap tidak dapat menembus bahan-bahan yang tidak dapat melewatkan cahaya yang nampak sehingga cahaya infra merah tetap mempunyai karakteristik seperti halnya cahaya yang nampak oleh mata. Gambar 2.3 Panjang Gelombang Infra Merah Photodiode Light emitting diodes Universitas Sumatera Utara Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa infra merah memiliki panjang gelombang sekitar 830nm. Photodioda adalah suatu dioda yang arus reverse-nya berubah bila mendapat penyinaran. Prinsip kerja dari dioda foto adalah apabila sebuah dioda diberi reverse bias, maka akan mengalir arus yang kecil sekali yang disebut arus reverse melalui dioda tersebut, besarnya arus reverse ini tergantung suhu dan intensitas cahaya yang jatuh pada deplection layer-nya. Oleh karena itu, dioda ini harus bisa tembus cahaya agar cahaya dapat mencapai deplection layer-nya sehingga terjadi arus reverse yang besarnya tergantung intensitas cahaya yang menyinarinya. Gambar 2.4 Photodioda Perbedaan pokok pada photodioda ini adalah di pasangnya sebuah lensa pemfokus sinar.Lensa ini berfungsi untuk memfokuskan sinar jatuh.Konduktivitas dioda ditentukan langsung oleh cahaya yang jatuh padanya yang dikirim oleh infra red. Nilai resistansi photodioda akan naik bila cahaya tidak mengenai permukaannya dan akan turun apabila dikenai cahaya. Photodioda berfungsi sebagai pen trigger pada jalan masuk inverting dan juga dihubungkan seri dengan resistor, di mana kedua komponen ini saling bekerja sama. Rangkaian tersebut menentukan besarnya arus dan tegangan pada jalur input inverting IC. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5 Grafik respon photodiode terhadap berbagai panjang gelombang Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa respon terbaik dari photodiode adalah bila menerima cahaya dengan panjang gelombang 800-1000nm dan IR LED memiliki panjang gelombang sekitar 830nm.

3.8 Sensor GSR Galvanic Skin Response