22
2.9 Fabrikasi Magnet NdFeB
Magnet NdFeB biasanya dibuat dengan cara teknologi logam serbuk powder metallurgy. Sebenarnya magnet dapat dibuat dengan 3 cara, yaitu :
1 Teknik Sintering, yaitu dengan cara teknologi logam serbuk yaitu
dengan cara milling, dicetak, sintering, surface treatment, magnetisasi dan dihasilkan produk akhir. Magnet yang dihasilkan dengna teknik ini
menghasilkan energi produk BH
Max
yang paling tinggi. 2
Teknik Compression Bonded, yaitu dengan cara mencampurkan serbuk NdFeB dengan suatu binder atau pelumas, dikompaksi dan kemudian
dipanaskan energi produk yang dihasilkan dengan teknik lebih rendah dibandingkan dengan teknik sintering.
3 Teknik Injection Moulding, yaitu dengan cara mencampurkan serbuk
NdFeB dengan suatu binder atau pelumas dan kemudian diinjeksi. Energi produk yang dihasilkan dengan cara ini lebih rendah
dibandingkan dengan teknik sintering dan teknik compression bonded Novrita I, 2006.
2.10 Binder Polyvinyl Butyral PVB
Asetat seperti Polyvinyl Butyral di bentuk oleh dua reaksi antara Aldehida dan Alkohol. Penambahan satu molekul alcohol untuk satu molekul aldehida
menghasilkan sebuah hamiasetal. Hamiacetal jarang terisolasi karena ada ketidakstabilan yang terdapat pada unsur tersebut, melainkan lebih bereaksi
dengan molekul lain seperti alcohol untuk membentuk asetat yang stabil. Polyvinyl asetal terbuat dari aldehida dan polyvinyl alcohol. Polyvinyl
alcohol merupakan resin molekul tinggi yang mengandung berbagai presentase dari hydroxyl dan kelompok asetat yang dihasilkan oleh hydrolysis dan
polyvinyl asetat. Kondisi dari reaksi asetal dan pada konsentrasi, terutama pada aldehida dan penggunaan polyvinyl alcohol sebagai pengedali perekat untuk
membentuk polimer yang mengandung perbandingan yang ditentukan oleh hydroxyl, asetat dan kelompok asetal.
Polyvinyl Butyral PVB merupakan suatu resin yang banyak digunakan sebagai pengikat dan mempunyai rumus kimia C
8
H
14
O
2
. Resin Polyvinyl Butyral
Universitas Sumatera Utara
23 digunakan dalam berbagai aplikasi termasuk dalam teknik keramik sementara
sebagai perekat Saad R. S, 2008. Struktur molekul dari Polyvinyl Butyral dapat ditunjukkan seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 2.9 Struktur molekul Polyvinyl Butyral C
8
H
14
O
2
Pada gambar 2.9 tersebut menunjukkan bahwa pada Polyvinyl Butyral PVB mengandung banyak unsur Hidrogen H, dimana pada saat pencampuran dengan
serbuk magnet Nd-Fe-B, unsur Polyvinyl Butyral akan berinteraksi dengan unsur NdFeB sehingga membentuk sampel bonded magnet NdFeB. Unsur Oksigen O
pada PVB, akan mempermudah proses pencampuran dengan serbuk magnet magnet Nd-Fe-B. Pada saat pencampuran polyvinyl Butyral PVB dengan unsur
Nd-Fe-B tidak terjadi ikatan kimia. Partikel PVB pada saat di Hot Press akan meleleh dan menyelimuti permukaan partikel NdFeB. Jadi PVB hanya berfungsi
sebagai perekat dan tidak terjadi ikatan kimia atau reaksi kimia tetapi terjadi proses fisis, dimana Polyvinyl Butyral PVB berinteraksi dengan unsur Nd-Fe-B.
2.11 Scanning Electron Microscope SEM