. Perhitungan Diameter Butir Analisa Struktur Butir

butir merupakan titik pertemuan pertumbuhan berbagai inti. Bila pendinginan cepat, jumlah kelompok bertambah dan tiap-tiap kelompok tumbuh dengan cepat hingga akhirnya saling bertemu. Sebagai hasil akhir, diperoleh logam dengan jumlah butir yang banyak atau disebut logam padat berbutir halus. Bila logam direntangkan melampaui batas elastik dan mengalami deformasi tetap sebagian energi deformasi tertumpuk dalam butir sebagai distorsi kisi dan rangkaian dislokasi. Struktur coran logam yang langsung membeku dari cairan tidak mengadung energi deformasi mekanik. Oleh karena itu, struktur akan stabil dan hampir-hampir tidak mempunyai kecederungan untuk berubah. Pemanasan hingga suhu tinggi hanya akan mengubah bentuk butir secara terbatas, terkecuali pada besi dan baja. Pada logam ini, transformasi struktur padat terjadi jauh dibawah titik cair, dan mempunyai efek memperhalus butir struktur coran. Akan tetapi, umumnya bahan teknik tidak mengalami transformasi seperti itu dan struktur coran akan tetap ada sampai dipecahkan secara mekanik.

2.9.2 . Perhitungan Diameter Butir

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mengukur besar butir dari struktur mikro suatu material salah satunya adalah metode Planimetri yang dikembangkan oleh Jeffries. Dimana metode ini cukup sederhana untuk menetukan jumlah butir persatuan luas pada bagian-bidang yang dapat dihubungkan pada standar ukuran butir ASTM E 112. Metode planimetri ini melibatkan jumlah butir yang terdapat dalam suatu area tertentu yang Universitas Sumatera Utara dinotasikan dengan N A . Secara skematis proses perhitungan menggunakan metode ini seperti pada gambar 2.8. Sumber : http:lib.znate.rudocsindex-108086.html Gambar 2.8 Perhitungan butiran menggunakan metode planimetri Jumlah butir bagian dalam lingkaran N inside ditambah setengah jumlah butir yang bersingungan N intercepted dengan lingkaran dikalikan oleh pengali Jeffries f dapat dituliskan pada persamaan 2.6. ………............................2.6 Dimana pengali Jeffries yang dipergunakan tergantung pada perbesaran yang digunakan pada saat melihat struktur mikro dan dapat ditetukan melalui tabel 2.2. Untuk selanjutnya setelah diperoleh nilai N A maka ukuran butir dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut d = 3,322 log N A – 2,95 …………………………2.7 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Hubungan antara perbesaran yang digunakan dengan pengali Jeffries Perbesaran M Pengali Jefrries f untuk menetukan butiranmm 2 1 0.0002 10 0.02 25 0.125 50 0.5 75 1.125 100 2.0 150 4.5 200 8.0 250 12.5 300 18.0 500 50.0 750 112.5 1000 200.0 Sumber: ASTM E 112-96, 2000 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat terjadi dengan berbagai cara, antara lain dengan mekanisme pengerasan regangan strain hardening, larut padat, fasa kedua, fresfitasi, dispersi, penghalusan butir dan tekstur. Untuk memenuhi tuntutan konsumen dalam teknik penguatan logam ini peneliti mencoba mengangkat permasalahan penguatan logam dengan cara prespitasi yaitu melalui proses perlakuan panas quenching dan tempering pada baja HSS ASP 23 untuk mata pisau pemanen sawit, alasan yang mendasari peneliti mengambil baja HSS ASP 23 karena baja ini banyak dipergunakan dalam bidang permesinan seperti mata pahat dalam proses pembubutan, baja ini memiliki kekerasan yang tinggi sehingga cocok untuk komponen yang membutuhkan ketangguhan dan keuletan. Baja karbon sedang sebagai bahan yang dipakai saat ini untuk pembuatan mata pisau pemanen sawit yang dibuat secara konvensional masih memiliki banyak kelemahan. Seperti yang telah diketahui bahwa cukup banyak kekurangan dari mata pisau pemanen sawit yang dibuat dipasaran, terutama pada kekerasannya yang tidak merata, hal ini dikarenakan proses yang digunakan adalah hammering penempaan manual dengan sifat ketangguhannya yang masih rendah yang menyebabkan sering patahlecet nya permukaan mata pisau sehingga umur pakai lebih singkat. Maka hal inilah yang mendasari dilakukannya penelitian untuk menggunakan material Universitas Sumatera Utara