BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, spesifikasi spesimen, perlakuan panas, serta metode pengujian.
3.1 Proses Heat Treatment
Pemanasan hardening dilakukan pada temperature diatas temperatur rekristalisasi yaitu pada temperatur 1050°C setelah itu spesimen didinginkan
dengan media pendingin Quenching air es dan media pendingin oli SAE 40. Dalam penelitian ini digunakan thermocouple digital untuk mendapatkan
pembacaan suhu yang akurat di dalam furnace. Berikut ini adalah skema proses heat treatment
yang dilakukan dalam penelitian ini.
Gambar 3.1 Skema proses Heat Treatment dan Quenching
200 400
600 800
1000 1200
60 120
180 240
300 360
Te mpe
ra tur
˚C
Waktu menit
60 menit Quenching
60 menit
Universitas Sumatera Utara
Lama laju proses pendinginan sekitar 1-2 menit untuk quenching air es dan media pendingin oli sekitar 50 menit. Setelah proses hardening selesai, proses
selanjutnya yaitu proses tempering dengan variasi temperatur 300°C, 350°C, 400°C, 450°C, dan 500°C dengan lama penahanan 1 jam.
Proses pemanasan seperti terlihat pada gambar 3.2 dibawah ini
Gambar 3.2 Pemanasan Spesimen di dalam Furnace
Spesifikasi : Merk
: NABER Made in
: Bremen Germany Type
: 2804 Suhu max
: 1100 ºC Keteranagn Gambar :
1. Dapur pemanas furnace 2. Tombol ONOFF
3. Panel pengatur temperatur furnace Berikut ini adalah prosedur percobaan untuk proses perlakuan panas atau
heat treatment yang dilakukan dalam penelitian ini :
1
2 3
Universitas Sumatera Utara
1. Furnace dihidupkan dan disetting pada temperatur 1050°C hingga kondisi idle.
2. Seluruh spesimen yang telah disiapkan sebelumnya dimasukkan kedalam furnace
dan dipanaskan pada suhu 1050°C dengan lama waktu penahanan 60 menit proses hardening.
3. Setelah dipanaskan selama 60 menit, spesimen dikeluarkan dari dalam furnace
kemudian didinginkan dengan media pendingin air es quenching.
4. Setelah spesimen dingin pada suhu kamar 30°C, temperatur furnace diturunkan hingga temperatur untuk kemudian proses tempering yaitu
300°C. 5. Kemudian spesimen dimasukkan kedalam furnace dan ditahan selama 1
jam proses tempering. Setelah selesai spesimen dikeluarkan dari furnace
dan didinginkan hingga mencapai temperatur kamar dengan udara bebas.
6. Prosedur yang sama juga dilakukan pada temperatur 350°C, 400°C, 450°C dan 500°C untuk proses tempering.
Pada proses pemanasan digunakan thermocouple
untuk pengukuran temperatur yang akurat di dalam furnace sekaligus sebagai alat untuk meng-
kalibrasi panel suhu pada furnace. Kabel thermocouple dapat digunakan selama proses pembacaan temperatur jika pada suhu ruangan thermocouple menunjukkan
angka 30 °C. Berikut ini adalah gambar dari
Thermocouple digital tipe K seperti
terlihat pada gambar 3.3.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Thermocouple
digital tipe K Spesifikasi :
Merk : KRISBOW
Made in : Japan
Type : Kw 06-278
Suhu max : 1100 ºC Keterangan Gambar :
1. Kabel thermocouple 2. Layar penunjuk pengukuran temperatur kabel thermocouple
3. Tombol ONOFF 4. Tombol pilihan jenis temperatur
3.2 Waktu dan Tempat