BAB 4 A KING SITS ON THE THRONE PROTECTED BY TWO GUARDIANS
Pada chapter sebelumnya perancang membahas tentang rancangan awal perancang dimana pada lokasi site perancang merancang sebuah ruang terbuka
hijau pada bagian belakang Istana Maimun dan tepat berada di antara kedua bangunan yang akan dibangun yaitu bangunan apartemen dan bangunan hotel.
Pada ruang terbuka hijau ini akan dimanfaatkan sebagai taman dan juga jogging track.
Konsep desain ruang terbuka hijau yang perancang desain berasal dari inspirasi setelah melihat KLCC park lihat gambar 4.1 dan 4.2 yang terletak di tengah-
tengah lokasi business centre di Kuala Lumpur, dimana taman ini tepat di belakang bangunan iconic negara Malaysia yaitu Petronas Twin Tower. Taman ini
juga bisa dicapai oleh convention hall dari KLCC dan juga condominium yang ada didaerah sekitar.
Gambar 4.1. View Petronas dari KLCC Park sumber:klccconventioncentre.com.
32
Universitas Sumatera Utara
Pada area terbuka hijau ada perbedaan level, dimana jogging track dan riverwalk memiliki level yang sama sedangkan bagian yang lebih tengah pada taman
memiliki level yang lebih tinggi serta akan dibuat fountain pada tengah taman tersebut. lihat gambar 4.3.
Untuk konsep keamanan daerah sekitar komplek istana, akan dibuat security post pada sisi jembatan yang menghubungkan komplek Multatuli dengan komplek
Istana Maimun. Ruang terbuka hijau yang berada di belakang Istana Maimun akan bersifat semi-public, yang artinya pengunjung Istana Maimun boleh mengunjungi
Gambar 4.3. Potongan skematik suasana dan level pada konsep ruang terbuka hijau. Gambar 4.2. Jogging track di KLCC Park sumber: runningmaps.eu.
Universitas Sumatera Utara
daerah tersebut setelah membeli tiket masuk yang akan mencakup galeri dan area terbuka ini.
Setelah mendesain ruang terbuka hijau, perancang melanjuti penelusuran bentuk spatial pada kedua bangunan yang akan dibangun. Pada awal rancangan
perancang hanya melakukan zoning dimana letak bangunan hotel dan bangunan apartemen. Pada bangunan hotel pada bagian sisi kanan istana dan bangunan
apartemen pada bagian sisi kiri istana seperti yang perancang jelaskan pada chapter sebelumnya. Setelah menyelesaikan zoning, perancang menelusuri ide
rancangan spatial pada kedua bangunan. Rancangan awal spatial bangunan ialah berbentuk persegi panjang dengan lebar masing-masing bangunan 40 meter dan
panjang bangunan apartemen lebih panjang dari bangunan hotel lihat gambar 4.4.
Melihat bentuk persegi panjang yang terlalu kaku maka perancang mencoba untuk melakukan penelusuran bentuk spatial yang lebih baik. Ide selanjutnya perancang
mengambil bentuk geometri pada Istana Maimun untuk diterapkan pada kedua
Gambar 4.4. Konsep bentuk spatial bangunan awal.
Universitas Sumatera Utara
bentuk spatial kedua bangunan, mengingat bahwa tema utama pada rancangan perancang adalah minimalis yang menyatakan bahwa memiliki unsur geometri
yang kental Pawson, 1996. Bentuk ini berasal dari bentuk geometri setengah sisi dari Istana Maimun, dengan lebar bangunan tetap selebar 40 meter lihat gambar
4.5.
Penelusuran bentuk pun dilanjuti dengan rancangan aksesibilitas pada bangunan, aksesibilitas yang harus dirancang ialah akses kendaraan menuju kedua bangunan,
lokasi parkir untuk parah pengunjung, parkir untuk penghuni apartemen dan penginap hotel, akses pedestrian disekitar bangunan baik akses pedestrian menuju
istana maimun maupun akses penjalan kaki dari apartemen dan hotel menuju area terbuka hijau, Istana Maimun dan juga komplek sekitar Istana Maimun.
Pada awal rancangan jalur aksesibilitas perancang mengubah sedikit kondisi eksisting jalur pedestrian yang melengkung pada Istana Maimun untuk membuat
jalur baru bagi entrance kedua bangunan lihat gambar 4.6, namun setelah hasil
Gambar 4.5. Perubahan bentuk spatial bangunan.
Universitas Sumatera Utara
konsultasi dengan arsitek sebaiknya mempertahankan jalur melengkung yang ada pada Istana Maimun.
Untuk akses kendaraan pada bangunan apartemen, perancang membuat entrance pada eksisting entrance publik yang berada pada sisi kiri. Sequence akses
kendaraan pada apartemen dimulai dari memasuki entrance, lalu pengendara akan diberi pilihan untuk melakukan drop-off bagi pengunjung atau tamu apartemen
atau langsung menuju parkir basement untuk penghuni apartemen. Setelah area drop-off, pengunjung akan diarahkan pada lokasi parkir publik yang disediakan
untuk pengunjung Istana Maimun maupun tamu penghuni apartemen yang berada dekat dengan pintu masuk apartemen. Akses keluar dari lokasi parkir basement
berada pada sisi kanan bangunan apartemen, dan akses keluar dari komplek Istana
Gambar 4.6. Rancangan sirkulasi kendaraan awal.
Universitas Sumatera Utara
Maimun berada pada sisi lain entrance pada komplek bangunan apartemen lihat gambar 4.7.
Untuk akses kendaraan pada bangunan hotel, perancang membuat entrance pada eksisting entrance khusus keluarga sultan yang berada pada sisi kanan gerbang
komplek istana. Khusus pada akses kendaraan di bangunan hotel juga diperuntukkan oleh akses bus pengunjung Istana Maimun. Sequence akses
kendaraan pada hotel dari memasuki entrance gerbang Istana Maimun bagian kanan pada eksisting menuju drop-off atau langsung menuju basement setelah
area drop-off ada circle untuk menuju ke basement dan jalur menuju pintu keluar langsung. Untuk akses bus pariwisata juga memasuki gerbang yang sama, dan jika
ingin menurunkan penumpang bisa di sisi kanan jalur pedestrian pada Istana Maimun dan parkir bus pariwisata berada pada sisi samping drop-off penumpang
bus. Untuk akses kenderaan roda dua juga memasuki gerbang yang sama dan
Gambar 4.7. Sequence sirkulasi kendaraan pada bangunan apartemen.
Universitas Sumatera Utara
langsung menuju parkir khusus roda dua dan keluar melalui jalan keluar yang sama lihat gambar 4.8.
Untuk jalur pedestrian, gerbang utama yang berada di tengah Istana Maimun akan dipergunakan kembali dari gerbang tersebut akan ada piazza menuju istana dan
pada taman yang ada dibelakang istana semua merupakan akses hanya untuk pedestrian, tidak ada kendaraan yang akan memasuki daerah terbuka hijau
tersebut. Pada river walk yang berada di sisi muka sungai juga menjadi akses pedestrian untuk menuju komplek Multatuli yang dapat dipergunakan oleh
penghuni apartemen maupun orang yang menginap di hotel. lihat gambar 4.9.
Gambar 4.8. Sequence sirkulasi kendaraan pada bangunan hotel.
Universitas Sumatera Utara
Penelusuran bentuk bangunan awal ialah bangunan setinggi 10 lantai pada masing-masing bangunan dan bangunan akan memiliki fasad minimalis dengan
overhang dan balkon pada apartemen dan hotel tanpa ornamen yang terlalu rumit dan berlebihan Rosell,2005, pada bagian fasad podium akan dibuat ornamen
geometri dengan repetisi dan irama yang teratur dan bahan material yang akan digunakan adalah beton dan kaca. Bangunan akan memiliki podium setinggi 3
lantai dan bangunan tower dari lantai 3 sampai dengan lantai 10 lihat gambar 4.10.
Gambar 4.10. Konsep bentuk bangunan. Gambar 4.9. Jalur pedestrian pada kompleks Istana Maimun, area terbuka hijau
dan river walk.
Universitas Sumatera Utara
Bentuk bangunan dengan tinggi podium 3 lantai dan tidak semua bangunan dinaikkan sampai 10 lantai karena untuk menciptakan view yang lebih nyaman
pada skala view manusia dan lebih menghargai konteks Istana Maimun yang hanya memiliki ketinggian 14 meter sehingga menciptakan skyline yang lebih
baik. lihat gambar 4.11. Pada setiap unit pada apartemen akan mendapatkan view yang berbeda, ada yang akan mendapatkan view Istana Maimun dan ada juga
yang mendapatkan view sisi muka sungai. lihat gambar 4.12.
Gambar 4.11. Skyline bangunan terhadap Istana Maimun.
Gambar 4.12. View dari bangunan ke Istana Maimun dan sisi muka sungai.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelusuran ide bentuk bangunan, yang mana lebar kedua bangunan 40m dan berada dikedua sisi istana maimun dan dengan ketinggian lantai yang
sama akan menciptakan kesan seperti dua penjaga yang sedang berdiri disamping raja yang duduk disingasana. Ini merupakan tujuan dari penerapan lebar bangunan
yang sama dan menciptakan view dan kesan pemandangan seperti demikian. Untuk konsep struktur bangunan akan menggunakan sistem grid dan sistem
dinding geser untuk core bangunan. Jenis pondasi yang akan digunakan adalah pondasi tiang pancang dan struktur kolom dan balok menggunakan beton. lihat
gambar 4.13.
Setelah membuat rancangan konseptual maka perancang melanjuti proses perancangan pada tahap rancangan skematik berdasarkan rancangan konseptual.
Pada tahap awal rancangan skematik perancang melakukan penelusuran kembali pada tema dan judul perancang yaitu Guardian of the gift dan tema arsitektur
yang perancang pilih adalah arsitektur minimalis. Sesuai dengan judul perancang maka perancang ingin kedua bangunan yang berdiri di kedua sisi istana terkesan
Gambar 4.13. Konsep struktur bangunan.
Universitas Sumatera Utara
seperti dua penjaga yang berdiri tegas mendampingi Istana Maimun. Tahap awal yang perancang tentukan pada rancangan skematik kedua bangunan ialah
menetapkan lebar masing-masing bangunan selebar 40 meter sedangkan panjang bangunan pada tahap awal ialah sekitar ±60 meter pada bangunan apartemen dan
panjang bangunan hotel sekitar ±55 meter. Pada awal perancangan skematik kedua bangunan perancang membuat akses pintu
utama pada bagian timur yang mana sejajar dengan pintu masuk utama istana maimun. Sedangkan akses servis pada kedua bangunan berada pada sisi selatan
untuk bangunan hotel dan sisi utara pada bangunan apartemen lihat gambar 4.14.
Untuk aksesibilitas masing-masing bangunan, pada bangunan apartemen setelah memasuki entrance untuk bangunan, pengunjung dapat melakukan drop-off
penumpang atau langsung memasuki area parkir untuk pengunjung istana maupun untuk tamu pengunjung unit apartemen yang ada, sedangkan untuk penghuni
apartemen dapat langsung memasuki parkir basement yang entrance berada pada sisi kanan drop-off lihat gambar 4.15. Untuk keluar dari basement dapat melalui
Gambar 4.14. Akses servis pada masing-masing bangunan. Akses servis apartemen
Akses servis hotel
Universitas Sumatera Utara
akses keluar dari basement yang berada pada sisi kiri entrance utama bangunan apartemen lihat gambar 4.15. Untuk akses keluar pengunjung dapat dicapai
langsung dengan melalui parkir publik atau bagi yang hanya menurunkan penumpang dapat langsung menuju akses keluar yang sama dengan akses jalur
akses dari basement yang bisa dicapai setelah melakukan drop-off lihat gambar 4.15. Untuk akses servis pada bangunan apartemen berada pada sisi paling kiri
site terdapat akses khusus servis yang merupakan akses dua arah merangkap akses keluar dan masuknya bagian servis pada bangunan apartemen lihat gambar 4.14.
Untuk aksesbilitas pada bangunan hotel, setelah memasuki entrance bangunan hotel, untuk bus dapat menurunkan penumpang terlebih dahulu pada sisi kanan
jalur pedestrian awal pada Istana Maimun lihat gambar 4.16. Setelah menurunkan penumpang, bus yang ada dapat melakukan parkir pada lahan parkir
yang diperuntukkan untuk bus pariwisata. lihat gambar 4.16. Untuk pengunjung
Gambar 4.15. Sirkulasi kendaraan pada bangunan apartemen.
Universitas Sumatera Utara
convention hall pada hotel dapat langsung menuju basement yang berada pada sisi kiri entrance utama pada bangunan hotel atau melakukan drop-off kemudian dapat
menuju basement juga melalui turn-over setelah melakukan drop-off lihat gambar 4.16. Untuk pengendara taksi dapat melakukan drop-off dan disediakan parkir
untuk taksi pada bagian setelah bagian drop-off lihat gambar 4.16. Untuk pengendara motor dapat melakukan parkir langsung pada area parkir kendaraan
beroda dua. lihat gambar 4.16 Untuk akses keluar dari basement berada pada sisi kanan entrance utama pada bangunan hotel. lihat gambar 4.16, dan untuk akses
keluar dari site untuk sisi bangunan hotel bagi pengendara motor, bus dan taksi dapat melalui satu akses keluar yang ada dan sama lihat gambar 4.16. Untuk
akses servis pada bangunan hotel berada pada sisi paling kanan site terdapat akses dua arah untuk bagian servis, entrance bagian servis pada bangunan berada pada
sisi kanan belakang pada bangunan yang mencakup area loading dock dan garbage room lihat gambar 4.14.
Gambar 4.16. Sirkulasi kendaraan pada bangunan hotel.
Universitas Sumatera Utara
Untuk akses pedestrian dapat melalui entrance bagian tengah seperti yang perancang paparkan pada bagian sebelumnya lihat gambar 4.9. Pada akses
pedestrian akan di buat kanopi sepanjang jalan pedestrian menuju Istana Maimun. Pada area terbuka hijau yang hanya diperuntukkan pedestrian memiliki akses
menuju bangunan hotel dan bangunan apartemen, yang mana merupakan side entrance pada masing-masing bangunan lihat gambar 4.17. Untuk mencapai
area terbuka hijau, hanya dapat diakses dari pintu belakang istana yang mana akan menjadi bagian dari kunjungan untuk Istana Maimun setelah melakukan
kunjungan pada galeri yang ada. lihat gambar 4.17.
Sebelum melakukan rancangan skematik, terlebih dahulu perancang melakukan zooning ruangan per lantai dan organisasi ruang setiap lantai pada masing-masing
bangunan. Pada bangunan apartemen lihat gambar 4.18. Setelah memasuki bangunan, akan di jumpai lobby pada apartemen dan receptionist dan pada sisi
lain receptionist dapat dijumpai fasilitas penunjang untuk bangunan apartemen
Gambar 4.17. Side entrance masing-masing bangunan dan akses Istana Maimun menuju taman.
Universitas Sumatera Utara
seperti mini market, toko souvenir serta food court. Dari food court dapat menuju toilet untuk pengunjung food court. Untuk aksesibilitas vertikal pada bangunan
apartemen digunakan lift. Pada bagian lantai 2 akan di jumpai beberapa unit apartemen dan fitness centre serta kolam renang yang hanya diperuntukkan bagi
penghuni apartemen lihat gambar 4.19. Pada lantai 3 sampai lantai 10 hanya terdapat unit apartemen. lihat gambar 4.20. Untuk bagian mekanikal dan
elektrikal pada awal rancangan berada pada lantai 1 bangunan yang berada pada bagian belakang bangunan yang langsung dapat dicapai oleh bagian servis. Pada
awal perancangan skematik pada beberapa unit perancangan akan mendapatkan view pada Istana Maimun dan juga view pada muka sungai sesuai dengan konsep
bentuk bangunan perancang lihat gambar 4.12. Pada bagian food court terdapat akses menuju rancangan area terbuka hijau.
Gambar 4.18. Organisasi ruang ground level pada bangunan apartemen.
Universitas Sumatera Utara
Untuk bangunan hotel, setelah memasuki melalui entrance bangunan, akan dijumpai hotel dan receptionist dan menuju lift sebagai akses vertikal. Pada sisi
reception terdapat fasilitas penunjang seperti concierge, bellman counter, agency dan money changer. Setelah bagian lobby akan dijumpai bar and lounge dan
restaurant. Bagian mekanikal dan elektrikal berada pada bagian belakang bangunan yang dapat dicapai melalui entrance servis. Pada bagian belakang
reception terdapat front office dan management office serta toko obat dan beberapa retail lihat gambar 4.21. Pada lantai 2 terdapat ballroom, ruang rapat,
spa dan sauna, retail dan coffeeshop lihat gambar 4.22. Pada lantai 3 terdapat
Gambar 4.20. Organisasi ruang 3rd - 10th level pada bangunan apartemen. Gambar 4.19. Organisasi ruang 2nd level pada bangunan apartemen.
Universitas Sumatera Utara
kolam renang dan fitness centre dan beberapa standard dan deluxe room lihat gambar 4.23. Pada lantai 4 sampai lantai 7 terdiri dari standard dan deluxe room,
pada lantai 8-9 akan terdapat deluxe room, executive room dan beberapa standard room dan pada lantai 10 hanya terdapat suite room lihat gambar 4.24 Pada awal
perancangan bangunan hotel akan memiliki bentuk yang relatif sama dengan bangunan apartemen dengan rancangan awal dimana pada unit kamar akan
mendapatkan view pada istana dan muka sungai serta view pada kota Medan pada level yang lebih tinggi. Pada bangunan hotel juga akan terdapat akses menuju area
terbuka hijau yang berada pada belakang Istana Maimun. Untuk akses staff karyawan pada hotel akan memiliki akses masuk pada bagian servis yang tidak
bersinggungan dengan akses utama pada hotel.
Gambar 4.21. Organisasi ruang ground level pada bangunan hotel.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.23. Organisasi ruang 3rd level pada bangunan hotel. Gambar 4.22. Organisasi ruang 2nd level pada bangunan hotel.
Gambar 4.24. Organisasi ruang 4th - 10th level pada bangunan hotel.
Universitas Sumatera Utara
Alasan membuat rancangan dengan bangunan yang memiliki lebar bangunan sama serta memiliki bentuk yang relatif sama untuk menciptakan view yang
memiliki ekspresi dua pengawal yang memiliki busana yang sama dan yang membedakan hanya ukuran badan pengawal yang berbeda. Karena pada
umumnya seragam para pengawal rajapemimpin negara memiliki seragam yang relatif sama lihat gambar 4.25.
Gambar 4.25. Kunjungan presiden AS Barrack Obama ke Saudi Arabia sumber: theguardian.com
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 THE EFFECT OF INSUFFICIENT SPACE