BAB 6 THE DIFFERENCE OF MINIMAL AND SIMPLICITY
Setelah melakukan revisi ke-3 untuk denah skematik kedua bangunan, maka perancang melakukan konsultasi kembali dengan arsitek profesional mengenai hasil
revisi dari konsultasi denah skematik revisi ke-2 sehingga menghasilkan denah skematik revisi ke-3. Dari hasil konsultasi yang dilakukan perancang diminta untuk
melanjutkan pekerjaaan denah skematik untuk masing-masing unit pada bangunan apartemen dan unit kamar pada bangunan hotel serta eksplorasi fasad pada kedua
bangunan. Dari hasil konsultasi mengenai denah revisi ke-3, pada denah skematik bangunan
hotel revisi ke-3, perancang diingatkan mengenai masalah shaft kamar mandi pada masing-masing kamar tidak boleh dekat dengan kolom struktur karena akan
bersinggungan dengan balok pada bangunan sehingga lubang shaft yang tidak dapat dibuat lihat gambar 6.1.
Gambar 6.1. Lokasi shaft yang dekat dengan kolom dan akan bersinggungan dengan balok.
74
Universitas Sumatera Utara
Pada denah bangunan apartemen terdapat ketidakcukupan luas untuk beberapa tipe unit apartemen sehingga harus ditambah luasan dan mempengaruhi bentuk tower
yang sudah ada lihat gambar 6.2.
Pada konsultasi dengan arsitek juga diingatkan mengenai penelusuran konsep tampak untuk kedua bangunan. Sesuai dengan konsep tema yang perancang pilih maka hal
utama yang perlu diperhatikan ialah tidak ada ornamen yang berlebihan sesuai dengan teori arsitektur minimalis dan memiliki pencahayaan alami yang baik. Maka
konsep utama pada tampak perancang ialah memiliki bukaan yang relatif besar pada setiap unit dan menghindari ornamen-ornamen yang tidak memiliki fungsi sama
sekali. Dengan tampak yang cukup minimalis bukan berarti hanya meminimalisir apa yang ada menurut arsitek profesional, adapun masukan yang diberikan ialah
melakukan bentukan pada balkon tiap unit tidak hanya membentuk garis-garis Gambar 6.2. Unit apartemen yang memiliki luas yang kurang.
Universitas Sumatera Utara
geometri mungkin bisa membuat bentuk balkon yang lebih unik namun tetap simetris dan memiliki unsur geometri.
Setelah melakukan konsultasi maka perancang pun mulai mengerjakan denah skematik untuk tiap unit yang ada pada apartemen dan unit kamar yang ada pada
bangunan hotel. Pada apartemen terdapat 8 jenis tipikal unit apartemen yang terdiri dari 1 tipikal unit apartemen tipe 1-bedroom, 4 denah tipikal unit apartemen tipe 2-
bedroom dan 3 denah tipikal unit apartemen tipe 3-bedroom. Pada bangunan hotel terdapat 4 jenis unit kamar yaitu unit kamar standard, unit kamar deluxe, unit kamar
executive dan unit kamar suite. Untuk lebih spesifik, pada unit kamar apartemen tipe 1-bedroom memiliki 1 ruang
tamu, 1 ruang makan, 1 dapur, 1 kamar mandi dan 1 kamar tidur lihat gambar 6.3. Pada unit kamar apartemen tipe 2-bedroom memiliki 1 ruang tamu, 1 ruang makan, 1
dapur, 2 kamar mandi dan 2 kamar tidur lihat gambar 6.4. Pada unit kamar apartemen tipe 3-bedroom memiliki 1 ruang tamu, 1 ruang makan, 1 dapur, 2 kamar
mandi dan 3 kamar tidur lihat gambar 6.5. Adapun perbedaan pada luasan unit apartemen ialah pada tipe 1-bedroom dan 2-bedroom luas ruang makan untuk 4 orang
dan pada 3-bedroom untuk 6 orang. Pada ruang tamu juga memiliki cakupan luas yang sama dengan spesifikasi ruang makan. Untuk unit kamar tidur pada tipe 3-
bedroom memiliki 1 kamar tidur yang lebih kecil luasannya.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.3. Tipe unit apartemen 1-bedroom.
Gambar 6.4. Tipe unit apartemen 2-bedroom.
Universitas Sumatera Utara
Pada setiap unit apartemen yang ada memiliki balkon, dan pada lantai 3 sampai lantai 8 memiliki bentuk balkon yang sama dan lantai 9-12 memiliki bentuk balkon yang
sama lihat gambar 6.6. Bentukan tersebut berlaku pada kedua tower yang ada pada apartemen sehingga pada sisi depan Istana Maimun dan sisi muka sungai memiliki
bentuk bangunan yang sama pada tower. Gambar 6.5. Tipe unit apartemen 3-bedroom.
Gambar 6.6. Susunan balkon pada apartemen A 2nd fl, B 3-8th fl, C 9-12th fl.
Universitas Sumatera Utara
Pada bangunan hotel, adapun spesifikasi unit kamar hotel ialah pada unit kamar standard memiliki 2 jenis kamar yaitu tipe double-bed dan tipe single-bed, pada unit
kamar standard hanya memiliki bukaan pada sisi yang menghadap istana maimun sehingga mendapatkan view istana sedangkan pada 1 sisi lain memiliki view kota
Medan lihat gambar 6.7. Untuk tipe kamar deluxe memiliki luasan yang lebih besar dari standard dan memiliki bukaan yang lebih besar dari tipe kamar standard lihat
gambar 6.8. Pada unit kamar executive, luasan kamar lebih luas sedikit dari tipe kamar deluxe dan terdapat tambahan balkon pada kamar yang akan mendapatkan
view kota Medan dan juga view sisi muka sungai lihat gambar 6.9. Pada unit kamar suite yang terdapat pada lantai 9 dan lantai teratas pada bangunan hotel memiliki 2
kamar tidur, dimana 1 kamar tidur dengan single bed, 1 ruang tamu yang cukup luas dan 1 pantry serta meja yang dapat digunakan sebagai tempat meeting. Pada tipe
kamar suite memiliki bukaan yang besar pada sisi ruang tamu dan terdapat balkon juga yang mendapatkan view kota Medan lihat gambar 6.10.
Gambar 6.7. Unit kamar tipe Standard.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.8. Unit kamar tipe Deluxe.
Gambar 6.9. Unit kamar tipe Executive.
Universitas Sumatera Utara
Pada lantai podium hotel terdapat bukaan-bukaan yang cukup besar pada area coffee shop, lobby, area pre-function pada ballroom juga koridor-koridor serta lounge yang
ada dan akan menjadi bagian dari tampak untuk bangunan hotel tanpa menambah ornamen yang berlebihan hanya menggunakan unsur kaca sebagai bukaan lihat
gambar 6.11. Gambar 6.10. Unit kamar tipe Suite.
Gambar 6.11 Tampak pada bangunan hotel.
Universitas Sumatera Utara
Setelah menyelesaikan denah skematik unit-unit pada bangunan apartemen dan bangunan hotel, segera di lakukan konsultasi kembali. Adapun agenda yang didapat
dari hasil konsultasi ialah untuk bangunan apartemen, penggunaan bathtub pada kamar mandi diminta untuk dipikirkan kembali apakah berguna karena sekarang
kebanyakan pada unit apartemen menggunakan shower karena lebih mudah, murah dan tidak terlalu rumit instalasinya. Untuk kamar hotel, pada kamar suite foyer yang
berfungsi untuk menerima atau suasana entrance diminta untuk dipertimbangkan karena banyak membuang luasan pada kamar hanya untuk koridor pencapaian
menuju ruang tamu dan ruang lainnya pada unit kamar tersebut. Untuk konsep tampak pada bangunan, pada bangunan apartemen, bentuk bangunan
lebih besar dan lebih tebal pada orientasi timur-barat sedangkan pada bangunan hotel lebih berorientasi utara-selatan pada tower. Jika kedua bangunan tersebut diletakkan
pada kedua sisi istana maimun pada site maka akan menciptakan view dimana 1 bangunan lebih melebar dan 1 bangunan lebih tipis pada bagian tower. Hal ini di buat
sesuai dengan konsep judul tema perancang dimana kata Guardian dimana mengilustrasikan view untuk bangunan apartemen seperti penjaga yang menghadap
kedepan dan pada bangunan hotel terkesan seperti penjaga yang menghadap kesamping seperti ilustrasi keadaan pada gambar lihat gambar 6.12. Maka pada
hasil view tampak site untuk kedua bangunan akan terkesan dua penjaga yang sedang mengawal dan menjaga raja seperti yang disebutkan pada awal-awal bagian mengenai
Istana Maimun diilustrasikan sebagai raja yang sedang duduk pada singasananya.
Universitas Sumatera Utara
Setelah melakukan presentasi untuk sidang preview 1, terdapat beberapa komentar dari dosen penguji yang harus dipertimbangkan mengenai desain pada bangunan
apartemen dan bangunan hotel yang ada pada site. Mengenai konsep tema perancangan yang diimplementasi masih kurang, karena menurut penguji bangunan
yang ada seperti berlomba-lomba dengan bangunan eksisting yang ada yaitu Istana Maimun itu sendiri. Konsep minimalis pada bangunan apartemen masih belum
terlihat dikarenakan konsep awal tampak bangunan apartemen yang menggunakan pola balkon mengakibatkan tampak bangunan apartemen terkesan ramai dan padat
dan berlawanan dengan tema yang perancang ambil yaitu tema minimalis lihat gambar 6.13.
Gambar 6.12. Interpretasi tampak bangunan.
Universitas Sumatera Utara
Pada bangunan hotel, menurut penguji tower yang ada kenapa menghadap pada bangunan Istana Maimun, dan kenapa tidak pada satu sisi lainnya lagi. Menurut
penguji tower yang ada terlalu dekat dan terkesan menghimpit Istana Maimun daripada menjaga Istana Maimun seperti pada konsep judul perancang yang
menggunakan judul Guardian lihat gambar 6.14.
Gambar 6.14. Orientasi tower bangunan hotel yang lebih menghadap Istana Maimun.
Gambar 6.13. Balkon yang terlalu ramai.
Universitas Sumatera Utara
Pada konsep site, landscaping pada seluruh site belum maksimal dan belum terlihat apa yang menjawab tema besar river front lihat gambar 6.15. Mengenai konsep
keseluruhan bangunan masih kurang dianalisis konteks pada Istana Maimun sehingga mengakibatkan kedua bangunan yang ada seperti out of context. Mengenai konsep
tema yang perancang pilih bahwa judul perancang adalah Guardian of Deli Sultanates Gift yang artinya menjaga, namun menurut penguji bangunan perancang
seolah-olah istana maimun tersebut seperti raja yang pendek sedangkan bangunan apartemen dan bangunan hotel itu sendiri seperti penjaga yang raksasa lihat gambar
6.16. Komentar lainnya para penguji ialah mengapa bangunan apartemen memiliki orientasi yang berbeda dengan bangunan hotel, pada bangunan apartemen orientasi
bangunan lebih menghadap pada depan site dan satu sisi lagi menghadap pada muka sungai, sedangkan pada bangunan hotel memiliki orientasi yang menyamping dan
memiliki sisi yang lebih ramping pada bagian yang menghadap depan site dan bagian yang menghadap sisi muka sungai dan orientasi tower lebih menghadap pada
istana maimun. Ada juga komentar mengenai hal pemilihan tema yang menurut penguji berlawanan dengan konteks yang ada pada site yaitu konsep minimalis yang
cukup berlawanan dengan istana itu sendiri, hal ini juga menjadi faktor yang mengakibatkan bangunan baru menurut penguji tidak blend-in dengan istana maimun.
Universitas Sumatera Utara
Dengan masukan-masukan dan komentar-komentar yang diberikan oleh penguji pada sidang preview maka perancang mulai melakukan review kembali hasil preview
dengan dosen pembimbing dan juga arsitek professional. Hasil review mengenai Istana Maimun yang terkesan seperti raja yang pendek, hal ini diakibatkan jumlah
kebutuhan yang ada untuk bangunan apartemen dan bangunan hotel yang harus dipenuhi dan bangunan memiliki tipikal bangunan high rise sehingga bangunan akan
Gambar 6.15. Sisi muka sungai yang kurang landscaping.
Gambar 6.16. Bangunan Istana Maimun yang seperti ilustrasi raja pendek.
Pendek
Universitas Sumatera Utara
terkesan tinggi, namun perancang berusaha meminimalisir bentuk bangunan sehingga bangunan akan lebih terkesan halus dan rendah hati terhadap Istana Maimun itu
sendiri. Hal kedua mengenai penerapan konsep tema pada bangunan, konsep yang perancang
ambil dari bangunan Istana Maimun yaitu Istana Maimun memiliki tipikal bentuk bangunan yang dibagi 3 bagian yaitu bagian utama bangunan di tengah dan sisi
bangunan yang mengapit yaitu sisi kiri dan sisi kanan. Konsep bangunan Istana Maimun ini perancang terapkan pada kedua bangunan baru sehingga bangunan
apartemen dan bangunan hotel terkesan mengapit Istana Maimun yang menjadi pusat perhatian pada site dan merupakan konteks utama pada site lihat gambar 6.17.
Perancang juga mengambil konsep arcade pada Istana Maimun yang memiliki sideback pada lantai 2 dimana dinding bangunan utama berada dibelakang, penerapan
tersebut ada pada konsep balkon yang perancang buat dan memiliki konsep minimalis. Konsep balkon ini juga menrespon pada komentar balkon yang terlalu ramai dan
padat pada awal konsep tampak yang ada pada bangunan lihat gambar 6.18. Pada balkon ini yang menjadi pembatas pada awalnya perancang menggunakan bahan
material beton, namun setelah melihat hasil menggunakan beton bangunan menjadi terkesan kasar dan terlalu kuat, maka dari itu perancang mengganti material yang
lebih memberi kesan halus dan ringan pada bangunan yaitu material kaca sebagai pembatas balkon lihat gambar 6.19.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.18. Sideback pada istana yang menjadi sumber ide balkon pada rancangan.
Gambar 6.17. Tipikal bentuk bangunan istana.
Gambar 6.19. Balkon yang lebih minimalis dan halus.
Universitas Sumatera Utara
Hal ketiga mengenai tower bangunan hotel yang memiliki orientasi menghadap istana maimun, ini dikarenakan konsep ruang pada bangunan hotel perancang pada bagian
sisi lain merupakan bagian servis bangunan hotel tersebut serta adanya ballroom yang lebih berada pada sisi lain sehingga tower lebih menghadap pada istana maimun itu
sendiri. Alasan lain mengenai hal tersebut ialah perancang ingin kamar-kamar yang ada pada bangunan hotel tersebut mendapatkan view yang baik pada Istana Maimun
sehingga lebih memiliki identitas sebagai hotel butik dimana konteks pada site tersebut ialah Istana Maimun itu sendiri lihat gambar 6.14.
Hal keempat yaitu mengenai mengapa bangunan apartemen perancang memiliki konsep orientasi yang berbeda dengan bangunan hotel, dimana bangunan apartemen
lebih memiliki orientasi lebih menghadap bagian depan Istana Maimun dan bangunan hotel memiliki orientasi lebih menghadap pada Istana Maimun. Mengenai orientasi
tersebut karena bangunan yang ada seperti satu penjaga yang menghadap sisi samping dan satu penjaga lagi seperti menghadap bagian depan seperti yang perancang
jelaskan pada bab sebelumnya mengenai orientasi pada bangunan apartemen dan bangunan hotel terhadap Istana Maimun lihat gambar 9.12.
Hal kelima mengenai landscaping pada bagian muka sungai yang masih kurang, mengenai hal itu pada bagian muka sungai perancang membuat river walk yang
menghubungkan istana dan juga kedua bangunan yang ada sehingga dapat dinikmati pengunjung Istana Maimun dan juga penghuni apartemen serta penginap pada
bangunan hotel. Juga merupakan akses menuju komplek Multatuli dengan tujuan
Universitas Sumatera Utara
wisata kuliner yang ada pada komplek Multatuli seperti yang perancang jelaskan pada bab sebelumnya. Adapun street furniture yang ada pada sisi river walk ialah tempat
duduk serta pohon-pohon juga lampu penerangan pada river walk tersebut. Pada belakang Istana Maimun merupakan green area yang bentuk green pada site plan
memiliki shape yang mirip dengan Istana Maimun sehingga seperti sambungan dari komplek istana tersebut lihat gambar 6.20.
Untuk komentar mengenai pemilihan tema yang cukup berlawanan, tujuan perancang mengambil tema minimalis ialah ingin meminimaliskan kedua bangunan baru
tersebut dan tidak lebih megah dari Istana Maimun itu sendiri yaitu dari segi bentuk dan pengurangan ornamen dan konsep yang lebih modern karena bangunan ini
dibangun pada zaman modern sehingga tidak terkesan jadul dan bangunan itu sendiri juga memiliki nilai sendiri namun tidak lebih megah dari Istana Maimun. Kedua
bangunan akan terkesan rendah hati terhadap konteks yang ada pada site yaitu istana maimun itu sendiri.
Gambar 6.20. Suasana river walk.
Universitas Sumatera Utara
Hasil revisi dari sidang preview 1 kemudian didiskusikan dengan arsitek professional dan dosen pembimbing. Arsitek professional mengatakan bahwa penyelesaian
permasalahan rancangan pada balkon sudah lebih baik daripada rancangan balkon yang pada awalnya sangat ramai dan perancang diminta untuk melanjutkan pada
tahap konsep struktur dan mekanikal dan elektrikal serta plumbing pada kedua bangunan.
Hasil assistensi mengenai revisi preview 1 dengan dosen pembimbing terdapat komentar pada bentang lebar yang ada pada bangunan hotel yaitu pada bagian ruang
ballroom mengenai atap yang menggunakan sistem truss, namun pada atap menurut dosen pembimbing atap yang ada terkesan terlalu dekat dengan dinding bangunan dan
dipertanyakan peletakan truss yang ada pada bangunan. Hal lain mengenai bangunan hotel ialah pada bagian tower yang memiliki roof garden pada tiap lantai dianjurkan
untuk membuang ruang untuk roof garden karena pada roof garden tersebut akan jarang orang yang mengunjungi daerah roof garden tersebut. Komentar lain yaitu
mengenai finishing pada layer terluar dari bagian ruangan ballroom masih plain dan seharusnya diberi finishing yang lebih baik.
Komentar dari arsitek mengenai landscaping yang telah dibuat dimana bentuk garden pada belakang Istana Maimun yang memiliki bentuk seperti layout Istana Maimun itu
sendiri memiliki kontinuitas yang baik dari site, dan pada bagian belakang bangunan
Universitas Sumatera Utara
apartemen dan bangunan hotel harus didesain landscape yang lebih baik. Dan pada river walk di berikan jenis material dan atribut street furniture lihat gambar 6.21.
Untuk konsep struktur pada bangunan apartemen dan bangunan hotel memiliki konsep struktur yang relatif sama yaitu menggunakan rigid frame dan konsep grid
system serta sistem inti bangunan pada kedua bangunan. Pada bangunan apartemen memiliki 2 inti bangunan yang mensupport masing-masing
tower yaitu pada tower A dan tower B yang memiliki ukuran yang sama. Pada peletakan kolom memiliki sistem grid dengan grid 8x8m dan juga pada bagian
koridor memiliki grid 3,2x8m. Pondasi yang digunakan ialah pondasi pile cap, besar kolom pada bangunan apartemen terdapat 2 jenis kolom yaitu kolom dengan ukuran
60x60cm untuk struktur basement pada bangunan dan 80x80cm untuk kolom pada tower bangunan. Kolom yang digunakan ialah kolom beton. Untuk sistem
pembalokan, dimana menggunakan sistem balok 2 arah dimana ukuran balok yang
Gambar 6.21. Konsep landscape pada belakang istana.
Universitas Sumatera Utara
digunakan untuk balok induk adalah ukuran 30x60cm berdasarkan perhitungan 112 dari bentang yang ada serta ukuran pada balok anak ialah 20x40cm. Untuk pondasi
pada inti bangunan juga menggunakan pondasi pile cap lihat gambar 6.22 Untuk penutup atap menggunakan material beton. Pada dinding basement menggunakan
sistem retaining wall dengan ketebalan dinding 30cm dengan material beton. Pada dinding bangunan yang non struktural menggunakan dinding bata serta dinding
gypsum board pada bagian interior. Pada bagian balkon masing-masing unit apartemen yang menjadi fasad dari bangunan apartemen tersebut menggunakan
sistem kantileveroverhang. Pada bagian ujung koridor pada bangunan apartemen menggunakan sistem curtain wall dengan material kaca.
Untuk bangunan hotel, konsep struktur yang digunakan sama dengan bangunan apartemen yaitu rigid frame. Pada bangunan hotel memiliki satu inti bangunan, pada
bangunan hotel juga menggunakan sistem grid dengan grid 8x8m dan 8x3,2m pada
Gambar 6.22. Sistem struktur pada bangunan.
Universitas Sumatera Utara
bagian koridor. Pondasi yang digunakan ialah pondasi pile cap, besar kolom juga memiliki ukuran 60x60 pada bagian basement serta kolom pada bagian podium dan
80x80 pada bagian tower bangunan. Material kolom yang digunakan ialah beton. Framing system menggunakan sistem balok 2 arah dengan ukuran balok induk
30x60cm dan balok anak 20x40cm. Untuk pondasi pada inti bangunan juga menggunakan pondasi pile cap lihat gambar 6.22. Penutup atap juga menggunakan
material beton dan pada penutup atap pada bagian ballroom menggunakan bahan yang lebih ringan yaitu zincalum dan menggunakan sistem truss pada kuda-kuda atap
pada bagian ballroom. Pada dinding basement menggunakan dinding retaining dengan ketebalan 30cm dengan menggunakan material beton, pada dinding non-
struktural menggunakan dinding dengan material bata dan dinding dengan material gypsum board pada bagian interior. Pada bagian ujung koridor lantai tower hotel
serta pada sisi koridor lantai 9 dan lantai 10 bangunan hotel menggunakan sistem curtain wall dengan material kaca.
Untuk konsep mekanikal, elektrikal dan plumbing yang akan digunakan pada bangunan apartemen dan bangunan hotel ialah sistem shaft pada inti bangunan.
Terdapat shaft listrik dan shaft pipa plumbing pada inti bangunan. untuk konsep mekanikal pada bangunan yaitu pada transportasi vertikal pada bangunan apartemen
dan bangunan hotel yang menggunakan sistem elevatorlift sebagai transportasi vertikal pada bangunan.
Universitas Sumatera Utara
Konsep plumbing pada bangunan apartemen dan bangunan hotel ialah penggunaan water pump pada bagian basement dengan water tank pada basement dan pada atap
bangunan, dimana water tank pada basement untuk menyediakan air untuk 5 lantai utama dan water tank pada atap akan mensupplai kebutuhan air 5 lantai dari lantai
teratas. Penyaluran dari shaft utama kemudian disalurkan pada masing-masing shaft unit apartemen untuk bangunan apartemen dan shaft unit kamar pada bangunan hotel.
Untuk air kotor dan limbah pembuangan yaitu dari shaft masing-masing unit kemudian disalurkan menuju shaft utama dan dibuang pada septic tank utama yang
ada lihat gambar 6.23.
Untuk konsep elektrikal dengan sumber listrik utama dari PLN dan dibantu dengan generator pada bangunan yang disalurkan melalui shaft utama kemudian menuju
masing-masing shaft unit apartemen dan unit kamar hotel serta penyaluran pada lampu serta alat elektrikal pada bangunan serta penyaluran listrik pada water pump
Gambar 6.23. Sistem plumbing pada bangunan.
Universitas Sumatera Utara
pada bangunan serta penyaluran listrik untuk alat mekanikal pada bangunan seperti elevatorlift pada bangunan lihat gambar 6.24
Konsep mekanikal pada bangunan apartemen dan bangunan hotel, penyediaan generator pembangkit listrik sebagai penyedia listrik cadangan. Mesin pompa air
untuk menyuplai air bersih, Elevator sebagai alat transportasi vertikal pada bangunan apartemen dan bangunan hotel. Dan jaringan telepon untuk unit apartemen dan unit
kamar pada hotel. Pada bangunan hotel terdapat penyediaan air panas maka dibutuhkan mesin pemanas air. Untuk peletakan alat-alat mekanikal yang mendukung
masing-masing bangunan terletak pada lantai basement bangunan apartemen dan bangunan hotel lihat gambar 6.25.
Gambar 6.24. Sistem elektrikal pada bangunan.
Universitas Sumatera Utara
Untuk konsep fire safety pada bangunan apartemen dan bangunan hotel, dengan menyediakan tangga kebakaran pada bangunan. Pada bangunan apartemen
menyediakan 2 tangga kebakaran yang terdiri dari masing-masing 1 tangga kebakaran pada tower A dan tower B, sedangkan pada bangunan hotel menyediakan 1 tangga
kebakaran. Posisi tangga kebakaran dapat dicapai dari masing-masing unit apartemen dan unit kamar hotel dengan jangkauan tidak lebih dari 25m lihat gambar 6.26.
Gambar 6.25. Sistem elevator pada bangunan.
Gambar 6.26. Sistem fire safety.
Universitas Sumatera Utara
BAB 7 BEING HUMBLE AND GIVE SAFETY TOWARD THE RIVERFRONT AND