MID-CLASS APARTMENT AND BOUTIQUE HOTEL AS THE GUARDIAN

Bab 3 MID-CLASS APARTMENT AND BOUTIQUE HOTEL AS THE GUARDIAN

OF THE GIFT Setelah melakukan studi lapangan dan mengumpulkan data-data yang ada dan juga menjawab kasus proyek perancangan disimpulkan bahwa bangunan yang diperlukan adalah sebuah bangunan apartemen dan bangunan hotel. Dimana bangunan apartemen dibutuhkan sebagai tempat tinggal baru bagi keluarga sultan yang tinggal dibelakang Istana Maimun dan bangunan hotel dibutuhkan sebagai akomodasi bagi pengunjung Istana Maimun baik domestik maupun internasional. Tipe apartemen yang akan dibangun adalah apartemen kelas menengah dengan beberapa fasilitas pendukung seperti fitness center dan kolam renang sedangkan tipe bangunan hotel yang akan dibangun ialah hotel butik. Berdasarkan hasil studi lapangan yang dilakukan, terdapat 33 kepala keluarga pada keluarga kesultanan deli yang bertempat tinggal dibelakang Istana Maimun dan pada lantai 1 bangunan Istana Maimun itu sendiri. Jumlah unit apartemen yang harus disediakan ialah 33 unit dan sisa unit lainnya akan dijual dengan catatan share profit hasil penjualan dengan keluarga sultan. Hasil unit yang diperlukan berdasarkan hasil perhitungan pertumbuhan dan jumlah rumah penduduk kota Medan sampai dengan tahun 2020 dari tahun 2010, dimana asumsi jumlah penduduk kota Medan pada tahun 2020 ialah 2.391.322 orang lalu di 25 Universitas Sumatera Utara asumsi bahwa 1 keluarga terdiri dari 4 orang, maka jumlah keluarga kota Medan pada tahun 2020 ialah 597.830 keluarga. Asumsi jumlah rumah yang ada pada kota Medan pada tahun 2020 adalah 572.058, maka terdapat defisit jumlah rumah yang ada pada tahun 2020 yaitu 572.058 - 597.830 = 25.972 rumah. Diasumsikan 10 dari populasi berkehendak tinggal di apartemen, maka terdapat 2597 keluarga. Pada kasus perancangan ini diasumsikan menyediakan 10 dari jumlah keluarga yang membutuhkan maka unit yang diperlukan ialah 2597 x 10 = 259 unit apartemen termasuk keluarga sultan, maka jumlah unit yang akan dijual adalah 259 - 33 = 226 unit. Tipe unit yang akan dirancang ialah tipe 1-kamar tidur, 2- kamar tidur sampai dengan 3-kamar tidur. Berdasarkan hasil survey, 1 keluarga yang tinggal dibelakang Istana Maimun terdiri dari 1-5 orang setiap keluarga. Dimana terdapat 12 keluarga yang terdiri dari 5 orang, 17 keluarga yang terdiri dari 2-4 orang dan ada hanya 4 keluarga yang hanya terdiri dari 1 orang, maka rasio perbandingan unit yang didapatkan ialah 2:6:9. Sehingga total unit apartemen yang akan dirancang ialah 259 unit yang terdiri atas 32 unit tipe 1- kamar tidur, 137 unit tipe 2-kamar tidur dan 90 unit tipe 3-kamar tidur termasuk keluarga sultan. Tipe bangunan apartemen yang akan dirancang ialah bangunan apartemen kelas menengah. Untuk kategori tinggi bangunan apartemen, tipe apartemen yang akan di bangun ialah apartemen mid-rise, dimana tinggi bangunan apartemen sekitar 10 lantai Akmal, 2007. Universitas Sumatera Utara Bangunan kedua yang dibutuhkan ialah bangunan hotel dan tipe yang hotel yang akan dirancang ialah hotel butik, dimana hotel butik adalah jenis hotel yang memiliki ciri khas tersendiri dengan tema-tema yang ditawarkan oleh hotel tersebut biasanya memiliki tema budaya maupun nilai sejarah, dan pada umumnya hotel butik memiliki kamar yang tidak lebih dari 150 kamar Anhar,2001 Pemilihan tipe hotel ini dilatarbelakangi oleh lokasi site bangunan yang memilik nilai sejarah yang sangat tinggi dimana terdapat bangunan lama yaitu Istana Maimun itu sendiri sehingga tipe hotel butik merupakan tipe yang sangat cocok untuk mengakomodasi kebutuhan turisme yang ada sembari menjaga nilai sejarah serta dapat memperkuat nilai-nilai yang ada pada Istana Maimun. Pada kasus perancangan ini kelas hotel yang dibutuhkan ialah hotel bintang 4, dimana terdapat 11 hotel berbintang 4 pada kota Medan terdiri dari: Soechi Hotel 245 kamar, Santika Dyandra Hotel 324 kamar, Grand Sarela Hotel 221 kamar, Tiara Hotel 178 kamar, Travellers Suite 52 kamar, Madani Hotel 100 kamar, Polonia Hotel 194 kamar, Asean Hotel 218 kamar, Delta Hotel 52 kamar, Emerald Garden Hotel 158 kamar, and Antares Hotel 143 kamar. Berdasarkan data diatas terdapat 1885 kamar hotel bintang 4 pada kota Medan dari jumlah yang ada diambil rata-rata maka terdapat 171 kamar. Selanjutnya rata- rata tingkat persentase penginapan pada kota medan pada 3 tahun terakhir adalah 43,13 maka jumlah kamar yang diperlukan adalah 73 kamar. Dengan asumsi penyediaan kamar pada high-season dan persyaratan hotel boutique yang tidak boleh melewati 150 kamar, maka jumlah kamar ditambahkan Universitas Sumatera Utara 35 dari jumlah kamar yang disediakan sehingga jumlah kamar yang harus disediakan ialah 100 kamar. Hasil perhitungan kebutuhan yang diperlukan untuk kedua bangunan, pembuatan rancangan konseptual berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan. Adapun hal pertama yang perancang lakukan ialah melakukan zoning letak bangunan dan daerah hijau serta daerah yang akan dijadikan sebagai riverwalk gambar 3.1. Hotel akan diletakkan pada bagian sisi kanan belakang Istana Maimun dekat dengan eksisting jembatan yang menghubungkan komplek Multatuli dengan komplek Istana Maimun, sedangkan bangunan apartemen akan diletakkan pada bagian sisi kiri belakang Istana Maimun dan pada bagian tengah antara kedua bangunan akan dijadikan sebagai daerah terbuka hijau berupa taman serta disepanjang daerah sempadan sungai akan dijadikan river walk yang bisa mengakses daerah komplek Multatuli. Peletakan hotel pada daerah yang dekat dengan komplek Multatuli memiliki alasan karena menurut perancang ini ada dapat meningkatkan dukungan dari segi kuliner untuk para turis lihat gambar 3.1. Gambar 3.1. Sketsa zoning site pasca assistensi. Universitas Sumatera Utara Setelah melakukan zoning, selanjutnya perancang membuat rancangan konseptual awal site. Pada awalnya perancang merancang daerah terbuka hijau dengan melakukan penerapan tema minimalis yang menyatakan ...by listening to the figure.. Bertoni, 2002. Konsep daerah hijau yang perancang rancang pada awalnya tidak menyerupai apa yang diungkapkan pada konsep minimalis lihat gambar 3.2. Kemudian perancang merancang kembali daerah hijau yang ada dibelakang Istana Maimun sesuai dengan tema perancang dengan menerapkan unsur geometri karena pada umumnya arsitektur minimalis menggunakan unsur geometri Pawson, 1996. Perancang mengambil unsur geometris yang ada pada Istana Maimun untuk merancang bentuk ruang hijau yang ada lihat gambar 3.3. Gambar 3.2. Tahap ide awal ruang terbuka hijau. Universitas Sumatera Utara Terlihat pada gambar 3.2 unsur geometris pada area terbuka belum terpenuhi bahkan tidak dapat ditemukan unsur geometris pada site. Namun setelah hasil revisi terlihat daerah terbuka hijau yang berada dibelakang Istana Maimun lebih terlihat unsur geometrisnya. Konsep ini mengingat bahwa Istana Maimun memiliki unsur geometris yang sangat kental, dimana kedua sisi kanan dan kiri Istana Maimun sama besar Sinar, 1991. Pada konsep awal, perancang membuat bentuk persegi panjang pada kedua bangunan yang sinergis berhadapan satu sama lain dan menghadap pada area terbuka hijau yang perancang rancang. Area terbuka hijau yang perancang rancang hanya boleh dipergunakan oleh penghuni apartemen dan hotel serta pada Gambar 3.3. Perkembangan konsep ruang terbuka hijau. Universitas Sumatera Utara pengunjung yang sedang melakukan kunjungan pada Istana Maimun dengan catatan telah membayar tiket yang akan mencakup galeri dan area terbuka hijau ini. Pada sisi lain, dimana jembatan yang menghubungkan Istana Maimun dengan kompleks perumahan multatuli akan dibuat security post untuk menjaga lalu- lalang pengunjung supaya tidak ada tresspassing dari komplek Multatuli. Jembatan itu tetap dipergunakan namun hanya dari Istana Maimun menuju komplek tersebut. Maka dari itu area terbuka hijau serta riverwalk pada sepanjang sisi muka sungai hanya bersifat semi-public. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 A KING SITS ON THE THRONE PROTECTED BY TWO GUARDIANS