Keberhasilan Program PPG PAI Dalam Mengembangkan Kompetensi Profesional

PPG ditutup dengan pengukuhan dan penyerahan sertifikat pendidika supaya dapat digunakan sebagaimana mestinya.

D. Keberhasilan Program PPG PAI Dalam Mengembangkan Kompetensi Profesional

Guru. Kaitannya dengan motivasi diatas dengan peserta PPG adalah motivasi bahwa setelah melaksanakan PPG selama satu tahun, para peserta bisa mendapatkan tunjangan sertifikasi guru setiap bulannya. Sedangkan hubungannya dengan motivasi instrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri peserta PPG untuk menambah wawasan selama mengikuti perkuliahan PPG serta membuktikan bahwa dirinya masih mampu untuk berpikir dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan selama perkuliahan PPG. Peserta PPG dalam mengikuti program PPG yang dilaksanakan selama satu tahun penuh tersebut sesuai hasil wawancara berdeda-beda satu sama lainnya. Pelaksaan PPG terbagi dalam dua semester, semester pertama untuk kuliah dan workshop dan semester kedua untuk PPLK, study banding dan ujian akhir.Dalam melaksanakan perkuliahan maupun kegiatan PPG yang lainnya peserta PPG sangat semangat sekali. Pada semester pertama peserta PPG dituntuk melaksanakan perkuliahan dan workshop yang dilaksanakan setiap hari dari hari Senin hingga hari Jumat, bahkan pada hari tertentu perkuliahan dilaksanakan dari pagi hingga sore hari yang tentunya sangat menguras tenaga dan pikiran. Sebagian peserta PPG mengeluhkan jadwal kuliah yang sampai sore hari, namun demikian tidak mengurangi semangat mereka untuk menghadiri perkuliahan tersebut, terbukti dengan kehadiran dari peserta PPG dalam perkuliahan mencapai 100. Peserta PPG, Shoiful Fahri mengatakan “motivasi untuk mendapatkan hasil dari PPG adalah mendapatkan hasil maksimal agar bisa memperbaiki kualitas diri serta membanggakan orang tua kita yang telah bersusah payah membiayai kita.” 2 Anggapan yang sama juga dilontarkan oleh Hanum Indah perwakilan dari SD Muhammadiyah Wonosari “bahwa motivasinya untuk membuat bangga keluarga, teman dan memahami ilmunya dengan sepenuhnya.” 3 Seperti yang diungkapkan Uswatun Hasanah “ motivasinya untuk mendapat ilmu dengan sepenuhnya tidak setengah-setengah.” 4 Sedangkan Rifatul Khairiyah menjawab “motivasi mengikuti PPG adalah untuk mendapatkan nilai, pengalaman yang menyenangkan karena PPG berkaitan dengan akademis merupakan salah satu kebahagiaanya.” 5 Sementara Yunida Hariyani mengatakan “motivasi ingin mencapai hasil yang terbaik, mengasah kemampuan bahwa belajar itu tidak mengenal usia serta untuk keluarga.” 6 Peserta dari SD Muhammadiyah Sangonan Godean menyatakan “motivasinya adalah sebuah rasa tanggung jawab karena telah dipilih untuk mengikuti PPG yang berbeda dari PLPG.” 7 Namun, ada juga yang menjawab bahwa motivasinya mengikuti PPG adalah sekedar untuk eksis saja. Dari beberapa kutipan hasil wawancara diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi para peserta PPG dalam mengikuti program PPG tersebut. Adapun faktor yang mempengaruhi motivasi peserta PPG untuk melaksanakan perkuliahan dan mempelajari materi perkuliahan adalah sebagai berikut : 2 Hasil wawancara dengan Shoiful Fahri peserta PPG PAI B dari SDM Pakem. 3 Hasil wawancara dengan peserta Hanoum Indah peserta PPG PAI B dari SDM Wonosari 4 Hasil wawancara dengan Uswatun Hasanah peserta PPG PAI B dari SDIT Ukhuwah Islamiyah 5 Hasil wawancara dengan Rifatul Khairiyah peserta PPG PAI B dari SDM Bayen 6 Hasil wawancara dengan Yunida Haryanti peserta PPG PAI B dari SDM Domban Sleman 7 Hasil wawancara dengan Eri Chusnawati peserta PPG PAI B dari SDM Sangonan Godean 1. Faktor stimuli, adalah faktor yang berhubungan dengan panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas dan suasana lingkungan eksternal. Ada beberapa peserta PPG yang menurun motivasinya untuk belajar atau mengikuti perkuliahan dikarenakan kesulitan dalam mengerjakan tugas serta panjangnya bahan pelajaran. 2. Faktor metode belajar, adalah metode pembelajaran yang digunakan oleh dosen pengajar mata kuliah, apakah ada variasi atau hanya monoton menggunakan metode ceramah saja. Hal tersebut tentunya sangat mempengaruhi terhadap motivasi dan minat akan mata kuliah tersebut. Peserta PPG akan merasa cepat bosan dan waktu pembelajaran akan terasa sangat lama. Berbada halnya jika dosen pengajar menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan bervariasi, maka peserta PPG akan tertarik mengikuti perkuliah sampai akhir. Berikut adalah hasil observasi pengajar tentang proses pembelajaran yang berlangsung di kelas Tabel 9. Daftar observasi proses pembelajaran pengajar PPG No Nama Dosen Hasil Observasi Keterangan Nilai Persentase 1 Drs Nur Munajat 68 63 Cukup 2 Drs Rofik M,Ag 79 73 Baik 3 Dr Sangkot Sirait 81 75 Baik 4 Sigit Purnama, M.Pd 94 87 Sangat baik 5 Dr Sukiman 83 77 Baik 6 Dra Siti Johariyah 88 81 Sangat baik 7 Drs Radino M.Ag 89 82 Sangat baik 8 Dra Hj Nur Rohmah 90 83 Sangat baik 9 Drs H Ahmad Rodhi 88 81 Sangat baik 10 Drs Mujahid 81 75 Baik 11 Dr Sabarudin 88 81 Sangat baik Dari hasil observasi diatas diperoleh hasil bahwa pengajar menyiapkan perangkat pembelajaran, mampu menguasai kelas dengan baik meskipun ada beberapa dosen yang monoton cara mengajarnya, namun secara keseluruhan materi dapat diterima dengan baik oleh peserta PPG. 3. Faktor pengajar, pengajar atau dosen yang memberikan materi perkuliahan selama PPG juga dapat mempengaruhi motivasi belajar para peserta program PPG. Tentang bagaimana cara menyampaikan materi dan metode pembelajaran yang digunakan, karena itu akan berpengaruh terhadap motivasi peserta PPG dalam mengikuti perkuliahan. Dosen yang menggunakan metode yang menyenangkan akan membuat peserta PPG merasa senang dan enjoy mengikuti perkuliahan sehingga lamanya waktu perkuliahan tidak terasa. Selain itu penggunaan metode yang menarik dapat membangkitkan motivasi peserta PPG untuk aktif dalam perkuliahan dengan tanya jawab dan sebagainya. Tabel 10. Daftar observasi kepada dosen pengajar No Nama Dosen Aspek yang dinilai Jumlah Ket 1 2 3 1 Drs Nur Munajat 3 3 4 10 2 Drs Rofik M,Ag 3 4 4 11 3 Dr Sangkot Sirait 3 4 4 11 4 Sigit Purnama, M.Pd 4 4 4 12 5 Dr Sukiman 4 4 4 12 6 Dra Siti Johariyah 4 4 4 12 7 Drs Radino M.Ag 4 4 4 12 8 Dra Hj Nur Rohmah 4 4 4 12 9 Drs H Ahmad Rodhi 4 4 4 12 10 Drs Mujahid 3 4 3 10 11 Dr Sabarudin 4 4 4 12 Jumlah 126 Keterangan : 1 : Metode Pembelajaran 2 : Penguasaan Materi 3 : Interaksi dengan peserta didik Pedoman penskoran 4 : Sangat Baik 3 : Baik 2 : Cukup 1 : Kurang Hasil yang didapat adalah 126 ----- X 100 = 95,4 132 Jadi faktor pengajar mempengaruhi motivasi peserta PPG sebesar 95,4 sehingga dosen sangat mempengaruhi peserta PPG dalam mebgikuti PPG. 4. Faktor kesiapan pelaksana atau LPTK, faktor dari kesiapan LPTK penyelenggara PPG juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi motivasi peserta PPG. Kesiapan panitia penyelenggara dalam menyiapkan alat serta kebutuhan yang dibutuhkan oleh peserta PPG maupun dosen pengajar PPG. Ketidaklengkapan tersebut akan sangat berdampak bagi kelangcaran proses PPG. LPTK disini adalah FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Berikut adalah lembar observasi kesiapan penyelenggara PPG. Tabel 11. Daftar obeservasi pengamat kesiapan penyelenggara PPG No Kegiatan Kesiapan Ada Tidak ada 1 Kesiapan kurikulum dan bahan diklat a. Bahan materi b. Struktur program c. Silabus program √ √ √ 2 Kesiapan adminisstrasi a. Surat panggilanundangan PPG b. Biodata c. Daftar hadir d. Blanko ijin PPG e. Bahan ajar f. Lembar kerja √ √ √ √ √ √ 3 Kesiapan sdministrasi fasilitator a. Surat permintaan mengajar b. Daftar hadir c. Blanko nilai peserta d. Blanko evaluasi e. Blanko tes awal dan akhir f. Materi g. Surat tugas √ √ √ √ √ √ √ 4 Fasilitas dan alat a. LCD b. Alat tulis c. Sound sistem √ √ √ 5 Fasilitas praktik a. Komputer b. Kertas kerja √ √ c. Tempat praktik √ Jumlah 36 Skor : Ada : 2 skor 40-44 = sangat baik Tidak ada : 0 skor 34-39 = baik skor 28-33 = cukup Penilaian : skor 22- 27 = kurang 36 ------------- x 100 = 81,8 44 Dari hasil observasi tersebut kesiapan penyelenggara baik dengan prosentase sebanyak 81,8 , hanya beberapa alat saja yang tidak ada, dan tidak begitu berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran selama PPG berlangsung. Kekurangan dari alat tersebut bisa disiasati oleh pengajar dan peserta PPG. 5. Faktor individual seperti usia, perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, serta kondisi kesehatan jasmani. Usia peserta PPG juga sangan mempengaruhi terhadap motivasi untuk mengikuti perkulihan karena pada umumnya mereka kesulitan dalam menggunakan IT terutama laptop sehingga perlu kesabaran dan bimbingan dari teman-temannya. Dengan demikian motivasi yang rendah terhadap mata kuliah yang mewajibkan menggunakan IT bisa ditingkatkan supaya pembelajaran terasa mudah. Gambar 3. Suasana pembelajaran Selain faktor usia, ada beberapa indikator yang telah diobservasi peneliti yang berkaitan dengan semangat dan motivasi selama mengikuti perkuliahan PPG. Dengan hasil sebagai berikut : Tabel 12. Observasi terhadap peserta PPG No Nama Siswa Indikator Jumlah Skor Kate Gori M em p er h a ti k a n M en jaw ab p er tan y aa n B er ta n y a M en yam p ai k an p en d ap at M en ge rj ak an t u g as K o n se n tr a si A n tu si a s a k h ir p el a ja ra n 1 R Ahmad Z 4 4 3 3 5 3 3 25 B 2 Yunida H 5 4 4 3 5 3 4 28 SB 3 Muninggar 4 3 3 3 5 3 3 24 B 4 Rungki H 5 5 5 4 5 4 4 32 SB 5 Evi Hidayati 4 4 3 3 5 3 4 26 B 6 Herlan Y 4 5 4 4 5 4 4 30 SB 7 Rismiyati 4 3 3 3 5 3 3 24 B 8 Hanaoum I 4 4 3 3 5 4 3 26 B 9 M Miftahul K 5 5 4 4 5 3 4 30 SB 10 Sri Rejeki 4 4 3 3 5 3 3 25 B 11 Munirul A 5 5 4 5 5 4 4 32 SB 12 Elis Tri W 4 4 3 3 5 4 4 27 B 13 Uswatun H 5 4 4 3 5 3 4 29 SB 14 Rifatul K 5 4 4 3 5 4 4 30 SB 15 Ery C 4 4 3 3 5 3 3 25 B 16 Shoiful Fahri 4 5 3 4 5 4 3 28 SB Jumlah 441 Prosentase 78,75 Keterangan Skor: Angka 1 untuk nilai Sangat Kurang SK Angka 2 untuk nilai Kurang K Angka 3 untuk nilai Cukup C Angka 4 untuk nilai Baik B Angka 5 untuk nilai Sangat Baik SB Menentukan Kategori: Jumlah skor 7 – 12 : Kurang K Jumlah skor 13 – 19 : Sedang S Jumlah skor 20-27 : Baik B Jumlah skor 28-35 : Sangat Baik SB Dari hasil observasi diatas, menunjukkan bahwa motivasi setiap individu dalam mengikuti perkulihan berbeda-beda. Dengan skor yang diperoleh menunjukkan jika motivasi peserta PPG selama perkulihan adalah baik, dan ada beberpa yang sangat baik. Dengan prosentase 78,75 adalah baik, kelemahannya adalah peserta PPG masih banyak yang pasif ketika mengikuti perkuliahan hanya menjawab ketika ditanya tidak memulai untuk bertanya terlebih dahulu, dan kadang kurang konsetrasi dalam mengikuti perkuliahan. 6. Faktor keluarga. Keluarga adalah orang-orang yang sangat menyayangi dan kita sayangi maka dari itu dorongan dan dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan. Dengan dorongan dan dukungan dari keluarga kepada peserta selama mengikuti perkuliahan PPG juga dapat memacu motivasi para peserta PPG untuk mendapatkan hasil terbaik selama PPG. Tanpa dorongan dan dukungan dari keluarga peserta PPG akan semakin berat menjalani proses PPG yang berlangsung selama satu tahun. Para peserta PPG berusaha menyelesaikan tugas-tugasnya demi mendapat nilai yang terbaik yang bisa dipersembahkan kepada keluarganya. Para peserta PPG berusaha keras belajar serta mengikuti proses PPG dengan baik untuk dipersembahkan buat keluargannya. Dari hasil PPG tersebut para peserta PPG dapat mengikuti sertivikasi sebagaimana mestinya sehingga akan meningkatkan kesejahteraan bagi keluarganya. 7. Faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi motivasi peserta PPG antara lain : a. Sarana Prasarana Sarana dan prasarana pendukung pembelajaran juga sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar atau mengikuti perkuliahan program PPG. Sarana dan prasarana yang baik akan meningkatkan motivasi dan minat peserta PPG mengikuti perkuliahan dengan baik. Begitu pula sebaliknya, sarana dan prasarana yang tidak mendukung akan menurunkan motivasi dan minat peserta PPG untuk mengikuti perkuliahan. Sarana prasarana yang mendukung kelancaran PPG selama masa perkuliahan antara lain : LCD, papan tulis, meja, kursi, lemari tempat menyimpan peralatan pembelajaran serta alat-alat yang mendukung pembelajaran lainnya. Sarana dan prasarana yang digunakan haruslah dalam kondisi yang baik guna mendukung kelancaran proses pembelajaran. Sarana dan prasarana di sekolah mitra yang digunakan selama PPKL juga harus mendukung untuk kelancaran program tersebut. Akan tetapi kadang apa yang kita harapkan dari sekolah mitra tidak sesuai karena kondisi dan keadaan setiap sekolah berbeda-beda, sehingga terkadang bisa menghambat dan mengurangi motivasi dalam menjalankan PPLK. b. Jarak tempuh Jarak tempuh yang ditempuh oleh peserta PPG dari rumah hingga tempat perkuliahan sebagian besar sangat jauh, sehingga memerlukan waktu tempuh yang tidak sebentar. Kebanyakan peserta PPG memilih pulang pergi dari rumah ke tempat kuliah daripada kost karena alasan tidak tega meninggalkan keluarganya dalam waktu yang cukup lama. Sehingga, kebanyakan dari mereka sudah capek terlebih dahulu di perjalanan dan akhirnya dapat menganggu aktifitas pembelajaran mereka. Program PPG adalah program pendidikan yang dilaksanakan untuk mempersiapkan guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh, terutama kompetensi profesionalnya. Dalam penelitian ini terdapat peningkatan terhadap guru-guru peserta PPG setelah mengikuti program PPG tersebut, seperti : 1. Guru memiliki ketrampilan mengajar yang baik Program PPG yang diikuti oleh para peserta PPG sangat membantu para guru dalam meningkatkan ketrampilan mengajar yang baik. Program PPG pada masa perkuliahan mengajarkan berbagai macam metode mengajar yang menarik melalui mata kuliah strategi pembelajaran. Dalam perkuliahan tersebut peserta dapat mengetahui berbagai macam metode pembelajaran yang menarik dari metode inkuiri hingga metode roll playing. Peserta PPG juga dituntut untuk mempresentasikan satu metode yang telah dipilihkan oleh dosen pengampu sekaligus mempraktekkan metode tersebut didepan teman-teman satu kelasnya. Peserta PPG yang dulunya sebelum mengikuti program PPG ketika mengajar hanya menggunakan metode klasikal yang hanya ceramah dan mengerjakan latihan saja, kini dengan adanya materi startegi pembelajaran tersebut guru-guru peserta PPG bisa mempraktekkannya langsung kepada siswa-siswinya sehingga suasana di kelas tidak membosankan karena metode-metode tersebut melibatkan peran siswa supaya aktif dalam pembelajaran tersebut. Metode-metode pembelajaran yang digunakan bisa disesuaikan dengan kelas yang diampu oleh guru-guru peserta PPG. Metode macth a make atau metode card short bisa digunakan untuk siswa kelas 1-3, sedangkan untuk siswa kelas 4-6 bisa menggunakan metode snow balling, atau jigsaw dan sebagainya. Hasil wawancara penulis dengan para peserta PPG bahwa setelah mengikuti PPG kemampuan akan mengajar sangat meningkat. Rismiyati menyampaikan “ banyak perubahan dan peningkatan dalam mengajar karena banyak metode yang diajarkan dalam perkuliahan PPG.” Herlan Yulianto juga mengungkapkan “metode yang didapat dari PPG sangat baik dan anak-anak menyukai metode yang digunakan tersebut.” Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Sri Rejeki “pengetahuan tentang metode mengajar lebih meningkat sehingga dapat diaplikasikan dalam mengajar.” Munirul Amin dari SD Muhammadiyah Sapen juga menambahkan bahwa “kemampuan mengajar meningkat secara signifikan setelah mengikuti PPG, yang semula hanya mengetahui beberapa metode pembelajaran yang kebanyakan digunakan oleh guru pada umumnya sekarang lebih banyak mengetahui dan mempelajari berbagai metode pembelajaran yang lebih bervariatif dan tentunya sangat menarik bagi peserta didik.” Jawaban tersebut juga disepakati oleh semua peserta PPG bahwasanya PPG meningkatkan kemampuan mengajar dengan berbagai metode yang digunakan. Berikut adalah simulasi mengajar dengan metode yang telah diajarkan di PPG. Gambar 4. Simulasi prektek pembelajaran Salah satu gambar ketika guru peserta PPG sedang mempraktekkan mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran “macth a make” Gambar 5. Praktek pembelajaran dengan metode ‘Macth a Make’ 2. Guru memiliki wawasan yang luas Guru peserta PPG bertambah wawasannya dengan banyaknya mata kuliah yang diajarkan dalam program PPG selama satu semester tersebut. Materi yang disampaikan lebih mendalam dan lebih luas cakupannya, tidak hanya mengajarkan devinisi atau arti dari materi yang disampaikannya tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari melalui diskusi dan tanya jawab antara dosen dan guru-guru peserta PPG. “materi perkuliahan sangat bermanfaat bagi kami, wawasan kami semakin bertambah luas.” 8 ungkap Eri Chusnawati setelah ditanya apakah wawasan meningkat setelah mengikuti PPG. Hal yang serupa juga disampaikan oleh Rungki Haryanto “wawasan kami semakin meningkat, kami tidak hanya mendapatkan materi perkuliahan tersebut namun juga pengembangannya.” 9 Rahmat Zaenuddin juga menambahkan “materi tersebut disampaikan dengan metode presentasi baik secara kelompok maupun individu, jadi otomatis kami harus mencari banyak reverensi terhadap materi yang didapat guna mendukung materi yang akan kami presentasikan.” 10 Hal ini juga dikuatkan oleh Muninggar peserta PPG yang paling tua “PPG memperluas dan menambah wawasan saya, saya menjadi bersemangat mengikuti perkuliahan karena dapat menambah pengetahuan yang belum saya ketahui.” 11 Namun tidak halnya dengan peserta PPG yang bernama Soiful Fahri, belia mengatakan bahwa “ PPG cukup memperluas wawasan tetapi hanya terbatas pada IT dan metopen saja, banyak yang tidak mengena dengan baik. Seharusnya menjadi modal utama dalam proses KBM, yaitu pembuatan RPP dan perangkatnya.” Dari beberapa jawaban yang dilontarkan sebagian peserta PPG mengenai peningkatan wawasan, maka penulis mengambil simpulan jika PPG meningkatkan dan memperluas wawasan peserta PPG baik secara umum maupun wawasan terhadap pembautan perangkat pembelajaran karena dalam PPG juga diajarkan mata kuliah tentang perangkat pembelajaran. Dengan presentasi seperti gambar dibawah ini 8 Hasil wawancara dengan Eri Chusnawati peserta PPG PAI B dari SDM Sangonan Godean 9 Hasil wawancara dengan Rungki Haryanto peserta PPG PAI B dari SDM Geger Pundong 10 Hasil wawancara dengan R Zaenudin peserta PPG PAI B dari SDM Balerante Turi Sleman 11 Hasil wawancara dengan Muninggar peserta PPG PAI B dari SDN Margokaton Sayegan peserta PPG otomatis memperluasan wawasannya dengan referensi yang didapatkan dari buku maupun internet. Gambar 6. Presentasi peserta PPG Setiap peserta PPG diberikan materi yang berbeda untuk dibuat makalahnya, setelah makalah tersebut selesai makan peserta PPG wajib mempresentasikan hasil tulisannya dihadapan dosen pengampu dan teman-temannya. Presentasi hasil diskusi dihadapan teman-teman sekelas dapat menambah wawasan karena dengan mempresentasikan makalah tersebut otomatis akan menambah wawasan yang berbeda-beda dari setiap peserta PPG yang presentasi. Diskusi kelompok juga dapat menambah wawasan para peserta PPG, selain itu peserta PPG juga bisa menghargai dan menghormati hasil yang diperoleh di kelompoknya. Peserta PPG juga belajar kompak dalam mengerjakan tugas dari dosen, membuang sikap egois demi kelancaran mengerjakan tugas. Setiap anggota kelompok diskusi juga dituntut untuk lebih menguasai materi yang telah didiskusikan dan dipresentasikan dengan menambah bacaan atau mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi referensi baik dari internet maupun buku-buku panduan, sehingga ketika presentasi dan ada kelompok lain yang mengajukan pertanyaan maka setiap anggota kelompok akan bisa menjawabnya pertanyan tersebut dengan baik. 3. Guru menguasai perangkat pembelajaran Ketika program PPG dilaksanakan kurikulum tahun 2013 sedang marak dibicarakan, bakhan ada beberapa sekolah sudah menggunakan kurikulum tersebut. Perkulihan PPG juga mengajarkan mata kuliah yang tentang perangkat pembelajaran. Dimana dalam kuliah tersebut dibahas tentang Peraturan Pemerintah yang berisi Kompetensi Inti sampai pembuatan RPP berdasarkan kurikulum 2013. Peserta PPG diajarkan membuat RPP kurikulum 2013 dan RPP KTSP 2006. Pembuatan RPP kurikulum 2013 peserta PPG diajak untuk memetakan dari KI-1 sampai KI-4, dan juga memetakan dari silabus kemudian menjadi proter dan RPP. Peserta PPG sangat senang dengan materi pembuatan perangkat pembelajaran tersebut karena mengetahui dasar-dasar pembuatan RPP secara benar. Muninggar dalam wawancaranya dengan penulis mengatakan “dulu sangat malas membuat RPP karena ada sebagian yang tidak saya mengerti, namun sekarang setelah mendapatkan materi tersebut saya jadi paham dan bisa membuat RPP.” 12 Pendapat ini juga disepakati oleh Sri Rejeki “pembuatan RPP semakin menyenangkan jika kita paham dari awal, sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak membuat RPP.” 13 Soiful Fahri juga berpendapat sama “selain belajar membuat RPP berdasarkan kurikulum 2013, peserta PPG juga masih membuat RPP KTSP 2006 dengan diaplikasikan berbagai metode pembelajaran yang telah didapat. 14 ” Rahmat Zaenuddin juga mengungkapkan “pembuatan RPP yang kita pelajari sangat mudah.” 15 12 Hasil wawancara dengan Muninggar peserta PPG PAI B dari SDN Margokaton Sayegan. 13 Hasil wawancara dengan Sri Rejeki peserta PPG PAI B dari SDM Jelok Patuk. 14 Hasil wawancara dengan Shoiful Fahri peserta PPG PAI B dari SDM Pakem Sleman. 15 Hasil wawancara denga R Zaenudin peserta PPG PAI B dari SDM Balerante Turi Sleman. Berikut adalah contoh RPP model kurikulum 2013 yang telah dibuat : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SD Muhammadiyah Sapen Matapelajaran : Pendidikan Agama Islam KelasSemester : I II Materi Pokok : Salat Wajib Alokasi Waktu : 1 X Pertemuan 35 Menit

A. Kompetensi Inti KI