41
data, apakah mengikuti distribusi normal, poisson, uniform, atau exponential. Dalam hal ini untuk mengatatahui apakah distribusi
residual terdistribusi normal atau tidak. Residual berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0.05 Priyatno, 2014:94.
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas
Ghozali, 2011:105. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel bebas
saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama
variabel bebas sama dengan nol. Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model
regresi adalah melihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF, dan nilai tolerance. Apabila nilai tolerance mendekati 1, serta nilai VIF
disekitar angka 1 serta tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam model
regresi.
42
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain Ghozali, 2011. Cara
mendeteksinya menggunakan
metode korelasi
spearman’s rho yaitu mengkorelasi variabel independent dengan residualnya. Pengujian menggunakan tingkat signifikan 0.05
dengan uji 2 sisi, jika nilai signifikan lebih dari 0.05 maka dapat dikatan bahwa tidak terjadi masalah pada heteroskedastisitas
Prayitno, 2014:108.
I. Regresi Linier Berganda
Regresi berganda adalah pengembangan dari regresi linier sederhana, yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh
satu atau lebih variabel bebas independen terhadap satu variabel tak bebas dependen. Penerapan metode regresi berganda untuk regresi yang variabel
independennya terdiri atas dua atau lebih, regresinya disebut juga regresi berganda. Oleh karena variabel independen diatas mempunyai variabel yang
lebih dari dua, maka regresi dalam penelitian ini disebut regresi berganda. Persamaan Regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu religuitas X1, Persepsi X2, Lokasi X3, Promosi X4 terhadap Keputusan
masyarakat tidak melakukan pembiayaan Y.
43
J. Uji Hipotesis
Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini apakah berpengaruh terhadap variabel terikat, maka digunakan beberapa pengujian
yaitu uji-t dan uji-F. 1. Uji t
Uji-t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara
individual terhadap
variabel dependen,
apakah pengaruhnya signifikan atau tidak.
1. Tahap-tahap pengujian sebagai berikut: H0: β1 = 0
Tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas X1, X2, X3, X4 terhadap variabel terikat
Y. H1: β0 ≠ 0
Ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas X1, X2, X3, X4 terhadap variabel terikat Y.
2. Penentuan harga t tabel berdasarkan taraf signifikansi dan taraf derajat
Kebebasan taraf signifikansi = 5 0.05 Derajat kebebasan = n-1-k
44
2. Uji F Uji F atau uji koefisien regresi secara serentak, yaitu untuk
mengetahui pengaruh variable independen secara serentak terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau
tidak. 1.
Tahap-tahap pengujian sebagai berikut: H0: β1 = 0
Tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas X1, X2, X3, X4 terhadap variabel terikat
Y. H1: β0 ≠ 0
Ada pengaruh positif yang signifikan dari masing-masing variabel bebas X1, X2, X3, X4 terhadap variabel terikat
Y. 2.
Dengan asumsi Fhitung : Hο: diterima bila sig = 5 0.05
Hο: ditolak bila sig ≤ = 5 0.05
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Deskripsi dan Analisis Data Responden
1. Obyek Penelitian
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia secara nasional tumbuh dengan laju sesuai kondisi yang mempengaruhinya.
Pertumbuhan ini tidak lepas dari pertumbuhan di setiap provinsi, seperti di Jawa Tengah. Provinsi Jawa Tengan terdiri dari 29
Kabupaten dan 6 Kotamadya, salah satunya adalah kabupaten Banyumas dengan ibukota Purwokerto. Purwokerto sebagai Kota Eks
kresidenan Banyumas dan menjadi pusat perekonomian di Kabupaten Banyumas.
Purwokerto terletak di selatan Gunung Slamet dan secara geografis purwokerto terletak di koordinat 7
◦
26’LU 109
◦
14’BT 7,433
◦
LS 109,233
◦
BT, dengan jumlah penduduk yaitu 1.635.909 juta jiwa. Secara administrasi Purwokerto di bagi menjadi 4 kecamatan
yaitu Purwokerto Selatan, Purwokerto Barat, Purwokerto Timur dan Purwokerto Utara banyumaskab.bps.go.id, 271016, 16.44.
Purwokerto merupakan pusat pertumbuhan ekonomi baru, sehingga perlu didorong dan dukungan pemerintah. Sebagai pusat pertumbuhan
46
sentra-sentra perekonomi baru yaitu pusat-pusat pemerintahan, perkantoran, pendidikan, perbankan, perdagangan, maupun usaha jasa
yang tumbuh dan berkembang cukup pesat di Purwokerto, sehingga menarik perpindahan penduduk dan warga sekitar, seperti Cilacap
dan Purbalingga maupun dearah lainnya suaramerdeka.com, 101116, 10.00.
Pertumbuhan perbankan syariah di daerah Purwokerto belum menunjukan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan
perkembangan perbankan konvensioanal. Hal ini disebabkan oleh jumlah dan lokasi Kantor bank syariah yang belum merata dalam
penyebarannya. Bank syariah yang ada di Purwokerto yaitu Bank Mandiri Syariah, BRI Syariah, Mu’amalat, BTN syariah, Bank Mega
syariah dan BNI syariah. Sedangkan untuk letak dan lokasi Bank Syariah di Purwokerto hanya terletak di pusat Kota dan di kecamatan
Aji barang. Sedangkan jumlah kecamatan yang ada di Purwokerto yaitu ada 27 kecamatan dan mayoritas masyarakat di Purwokerto
beragama Islam. Kecamatan Cilongok dan Karanglewas merupakan kecamatan
yang padat penduduk dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Laju pertumbuhan penduduk menurut BPS Banyumas yaitu per Tahun
2010-2015 yaitu 6.18 untuk kecamatan cilongok dan kecamatan Karanglewas yaitu 8.16 banyumaskab.bps.go.id 271016, 18.44.
Kegiatan perekonomian masyarakat di dua kecamatan ini di dominasi
47
oleh para pedagang, pengrajin Tempe, pengepul gula merah dan para petani. Akan tetapi kantor-kantor Bank syariah di dua kecamatan ini
masih jarang bahkan setelah penulis melakukan penelitian tidak ada sama sekali Kantor cabang, Kantor kas ataupun kantor kas keliling
mobile berbentuk mobil kas yang didirikan oleh bank syariah. Oleh karena itu, di dua kecamatan ini lebih dominan kantor cabang maupun
kantor kas bank konvensional. Sedangkan jarak tempuh dua kecamatan ini untuk menuju pusat kota yaitu selama 40 menit. Hasil
wawancara dari masyarakat dua kecamatan tersebut rata-rata meraka mengatakan bahwa tidak mengetahui lokasi bak syariah berada. Maka
dari itu perkembangan suatu lembaga keuangan baik syariah maupun konvensional tidak lepas dari kegiatan perekonomian dan pemahaman
serta pengetahuan masyarakat terhadap sistem perbankan.
2. Subyek Penelitian
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa subyek atau responden dalam penelitian ini adalah pedagang Muslim pasar yaitu
pedagang pasar Cilongok dan Karanglewas. Alasan penulis menggunakan pedagang Muslim subyek penelitian, karena pedagang
merupakan pelaku
utama ekonomi
dalam meningkatkan
perekonomian disutau negara, dan merupakan tujuan dari perbankan syariah dalam meningkatkan perekonomian negara dengan
mengarahkan kegiataan bermuamalat berdasarkan nilai-nilai Islam.