Pengujian Metode Harmonic Mean Filter dengan Rayleigh noise

Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa nilai PSNR semakin menurun apabila nilai persentasi noise nya bernilai besar. Kemudian setelah difilter nilai PSNR nya menjadi semakin besar dibandingkan dengan nilai PSNR sebelum dilakukan filtering. Dapat dilihat pada Gambar 4.10. dan Gambar 4.11. bahwa pengujian Gamma noise dengan metode Harmonic Mean Filtering sesuai dengan teori berdasarkan pada perbandingan nilai parameter MSE dan PSNR sebelum dan setelah dilakukan proses reduksi noise. Kecuali pada nilai MSE pada nilai persentasi Gamma noise 10 yang nilai MSE sebelum difilter lebih kecil daripada setelah difilter.

4.2.2.2. Pengujian Metode Harmonic Mean Filter dengan Rayleigh noise

Pengujian ini menguji hasil reduksi Rayleigh noise dengan menggunakan metode Harmonic Mean Filtering. Dalam pengujian ini nanti akan diambil data berupa nilai dari MSE dan PSNR sebelum dan setelah dilakukan proses filtering, serta Running time saat direduksi. Pada penelitian ini dipakai persentasi noise antara 1 sampai 50, untuk itu akan digunakan persentasi 10, 20, 30, 40 dan 50 sebagai sampel pengujian. Pengujian Harmonic Mean Filtering pada Rayleigh noise dapat ditunjukkan pada tabel 4.4 berikut : Tabel 4.4. Pengujian Metode Harmonic Mean Filter dengan Rayleigh noise Persentasi noise Citra Terkena Rayleigh noise Citra setelah direduksi dengan Metode Harmonic Mean Filtering 10 nilai MSE = 80.6452 nilai PSNR = 29.065dB nilai MSE = 1342.12 nilai PSNR = 16.8529dB Running time = 0.25s 20 nilai MSE = 145.823 nilai PSNR = 26.4925dB nilai MSE = 1330.03 nilai PSNR = 16.8922dB Running time = 0.265625s 30 nilai MSE = 205.237 nilai PSNR = 25.0082dB nilai MSE = 1330.91 nilai PSNR = 16.8893 dB Running time = 0.3125s 40 nilai MSE = 265.364 nilai PSNR = 23.8924dB nilai MSE = 1333.05 nilai PSNR = 16.8823 dB Running time = 0.28125s 50 nilai MSE = 324.12 nilai PSNR = 23.0237dB nilai MSE = 1331.39 nilai PSNR = 16.8877 dB Running time = 0.234375s Citra pada tabel diatas merupakan citra asli yang sudah dikonversi ke grayscale kemudian diberi noise dengan persentasi 1 sampai 50. Terlihat pada tabel diatas citra dengan noise 10 memiliki nilai MSE sebesar 80.6452 dan nilai PSNR sebesar 29.065 dB. Citra yang terkena noise 10 kemudian di filtering sehingga didapat nilai MSE sebesar 1342.12 dan nilai PSNR sebesar 16.8529 dB. Citra dengan noise 20 memiliki nilai MSE sebesar 145.823 dan nilai PSNR sebesar 26.4925 dB. Citra yang terkena noise 20 kemudian di filtering sehingga didapat nilai MSE sebesar 1330.03 dan nilai PSNR sebesar 16.8922 dB. Citra dengan noise 30 memiliki nilai MSE sebesar 205.237 dan nilai PSNR sebesar 25.0082 dB. Citra yang terkena noise 30 kemudian di filtering sehingga didapat nilai MSE sebesar 1330.91 dan nilai PSNR sebesar 16.8893 dB. Citra dengan noise 40 memiliki nilai MSE sebesar 265.364 dan nilai PSNR sebesar 23.8924 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 10 20 30 40 50 MSE sebelum difilter MSE setelah difilter dB. Citra yang terkena noise 40 kemudian di filtering sehingga didapat nilai MSE sebesar 1333.05 dan nilai PSNR sebesar 16.8823 dB. Citra dengan noise 50 memiliki nilai MSE sebesar 324.12 dan nilai PSNR sebesar 23.0237 dB. Citra yang terkena noise 50 kemudian di filtering sehingga didapat nilai MSE sebesar 1331.39 dan nilai PSNR sebesar 16.8877 dB. Perbandingan nilai MSE dan PSNR citra yang terkena Rayleigh noise dengan citra ber-noise yang sudah dilakukan proses filtering dapat dilihat pada grafik di gambar 4.12 dan gambar 4.13 berikut ini: Gambar 4.12. Grafik Perbandingan nilai MSE Rayleigh noise sebelum dan setelah dilakukan proses filtering dengan metode Harmonic Mean Filtering Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa nilai MSE semakin meningkat apabila nilai persentasi noise nya juga bernilai besar. Kemudian setelah di filter nilai MSE nya menjadi semakin besar dibandingkan dengan nilai MSE sebelum dilakukan filtering. 5 10 15 20 25 30 35 10 20 30 40 50 PSNR sebelum difilter PSNR setelah difilter Gambar 4.13. Grafik Perbandingan nilai PSNR Rayleigh noise sebelum dan setelah dilakukan proses filtering dengan metode Harmonic Mean Filtering Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa nilai PSNR semakin menurun apabila nilai persentasi noise nya bernilai besar. Kemudian setelah di filter nilai PSNR nya menjadi semakin kecil dibandingkan dengan nilai PSNR sebelum dilakukan filtering. Dapat dilihat pada Gambar 4.12. dan Gambar 4.13. bahwa pengujian Rayleigh noise dengan metode Harmonic Mean Filtering tidak sesuai dengan teori berdasarkan pada perbandingan nilai parameter MSE dan PSNR sebelum dan setelah dilakukan proses reduksi noise. 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 10 20 30 40 50 Running Time Weighted Mean Filtering Running Time Harmo nic Mean Filtering 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 10 20 30 40 50 Running Time Weighted Mean Filtering Running Time Harmo nic Mean Filtering Dari hasil pengujian diatas dapat kita lihat perbandingan dari running time masing- masing metode pada garfik di gambar 4.14 dan 4.15 berikut : Gambar 4.14. Grafik perbandingan Running Time masing-masing metode dengan Gamma noise Gambar 4.15. Grafik perbandingan Running Time masing-masing metode dengan Rayleigh noise Dari Gambar 4.14. dan gambar 4.15. dapat dilihat bahwa running time dari metode Weighted Mean Filtering lebih kecil daripada running time dari metode Harmonic Mean Filtering pada pengujian dengan kedua noise. Hal ini berarti metode Weighted Mean Filtering lebih cepat dalam filtering kedua noise daripada metode Harmonic Mean Filtering.

4.2.3 Pengujian Black Box