Manajemen Produksi Pola Produksi

commit to user 12 d. Biaya sub Kontrak Yaitu biaya yang harus dikeluarkan perusahaan bila kapasitas maksimal produksi tidak mampu memenuhi volume produksi yang diharapkan,kekurangan disub kontrakan pada perusahaan lain.

BAB II TINJAUAN PUTAKA

A. Manajemen Produksi

Pengertian produksi dalam arti luas adalah segala kegiatan yang mentransformasikan masukan input menjadi output, tercakup semua aktivitas atau kegiatan yang menghasilkan produk tersebut. Sedangkan arti produksi dalam arti sempit adalah sebagai kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang jadi maupun barang setengah jadi, bahan industri dan suku cadang atau spare part Assauri, 1999:11. Menurut Handoko, 1993:3 manajemen produksi dan operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya atau sering disebut faktor-faktor produksi, tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah, dan sebagainya dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi commit to user 13 berbagai produk atau jasa. Sedangkan tujuan dari manajemen produksi itu sendiri adalah untuk mengatur faktor-faktor produksi yang ada, baik yang berupa bahan baku, tenaga kerja, mesin-mesin, dan peralatan lain sedemikian rupa sehingga proses roduksi dapat berjalan efektif dan efisien Gitosudarmono,1999:3. Sehingga manajemen produksi dapat disimpukan sebagai kegiatan atau aktivitas penanganan barang mulai dari input hingga output, yang disesuaikan dengan kemampuan perusahaan sehingga dapat berjalan efektif dan efisien.

B. Pola Produksi

Menurut Ahyari, 2002:184 pola produksi adalah distribusi dari produksi tahunan kedalam periode yang lebih kecil misalnya bulanan atau mingguan atau unit waktu yang lainnya. Sedangkan menurut Yamit, 1998:77 yang dimaksud dengan pola produksi adalah distribusi dari produksi tahunan kedalam periode yang lebih kecil misalnya : bulanan, minggu, atau unit waktu yang lainya untuk mengantisipasi rencana penjualan. Pola produksi juga dikatakan sebagai ukuran akan berapa banyak barang-barang yang diproduksi oleh suatu perusahaan Gitosudarmono,2002:149. Tidak hanya satu produk melainkan semua produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan demikian commit to user 14 pola produksi dapat dikatakan sebagai pendistribusian produksi tahunan kedalam unit lainnya guna mengantisipasi rencana penjualan. Adanya fluktuasi penjualan membuat perusahaan harus memilih pola produksi yang tepat. Pola produksi dapat digunakan untuk mengantisipasi rencana penjualan yang tepat, karena melalui pola produksi juga memperhatikan kapasitas maksimal yang dimiliki perusahaan. Biaya tambahan atau incremental cost juga diperhitungkan dalam penerapan pola produksi sehingga efisiensi produksi dapat dicari. Biaya-biaya tersebut antaralain biaya simpan, biaya lembur, biaya perputaran tenaga kerja, dan biaya sub kontrak. Pola produksi yang optimal diterapkan pada perusahaan yaitu pola produksi yang memiliki biaya tambahan atau incremental cost terendah dibandingkan jenis pola produksi yang lain.

C. Jenis Pola Produksi