Uji Hipotesis PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE, DAN GROWTH TERHADAP KUALITAS LABA PERUSAHAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 40

E. Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi Adjusted R 2 Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Hasil uji regresi menunjukan nilai a djusted R 2 sebesar 0.107 atau 10.7 . Hal ini menunjukan 10.7 perubahan kualitas laba perusahaan dipengaruhi oleh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, levera ge , dan growth , sedangkan 89.3 lainnya dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. 2. Nilai F Regresi Nilai F regresi merupakan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil nilai F dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel IV.6 Nilai F Regresi Nilai F P-va lue Keterangan 6.382 0.000 Signifikan Sumber : Hasil Pengolahan Data Keterangan: Signifikan pada α = 1 Hasil pengujian terhadap nilai F regresi menunjukan nilai F sebesar 6.382 dengan nilai proba bilita s va lue sebesar 0.000. Nilai F memberikan hasil yang signifikan, sehingga dapat penulis simpulkan bahwa kepemilikan manajerial, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 41 kepemilikan institusional, levera ge, dan growth berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laba perusahaan. 3. Nilai t Nilai t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Hasil nilai t dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel IV.7 Hasil Uji Hipotesis Variabel Koefisien Regresi Nilai t P-va lue MANJ -0.026 -3.937 0.000 INT -0.003 -1.391 0.166 LEV -0.378 -2.411 0.017 GROWTH -0.018 -2.192 0.030 Sumber : Hasil Pengolahan Data Keterangan: Signifikan pada α = 1 Signifikan pada α = 5 Pengujian Hipotesis ke-1 Hipotesis ke-1 menguji pengaruh kepemilikan manajerial terhadap laba perusahaan. Hasil nilai t regresi menunjukkan koefisien regresi sebesar -0.026 dengan signifikansi sebesar 0.000. Pengujian memberikan hasil yang signifikan sehingga dapat disimpulkan semakin besar kepemilikan manajerial, akan semakin rendah kualitas laba. Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap kualitas laba. Hal ini menununjukkan bahwa semakin besar kepemilikan manajerial perusahaan akan semakin rendah kualitas laba. Hipotesis ke-1 di perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 42 dukung. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Peasnell et a l . 2005 menyatakan bahwa semakin besar kepemilikan manajerial akan rawan tindakan manajer untuk melakukan manajemen laba yang menyebabkan kualitas laba menjadi rendah. Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Warfield et a l. 1995 dalam Siallagan dan Machfoedz 2006 yang menemukan bahwa hubungan kepemilikan manajerial dengan discretionary a ccrua l sebagai proksi kualitas laba adalah negatif. Hal tersebut menunjukkan tindakan manajer yang cenderung menggunakan akrual perusahaan untuk melaporkan laba perusahaan secara lebih tinggi. Pengujian Hipotesis ke-2 Hipotesis ke-2 bertujuan untuk menguji pengaruh kepemilikan institusional terhadap kualitas laba perusahaan. Hasil nilai t regresi menunjukkan koefisien regresi sebesar -0.003 dengan signifikansi sebesar 0.166. Pengujian memberikan hasil yang tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kualitas laba perusahaan. Koefisien regresi juga memberikan arah yang berbeda dimana penulis menduga hubungan antara kepemilikan institusional dan kualitas laba adalah positif. Hipotesis ke-2 tidak didukung. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Hashim dan Devi 2007 menyebutkan bahwa Kepemilikan institusional yang tinggi akan menekan manajemen untuk meningkatkan kinerjanya, mengurangi tindakan manajemen laba dan menghasilkan laporan laba yang berkualitas. Hasil penelitian ini juga tidak mendukung hasil penelitian Givoly et a l. 2010 yang menyatakan bahwa kepemilikan saham oleh publik perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 43 akan meningkatkan kualitas laba perusahaan. Namun hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Rachmawati dan Triatmoko 2007 yang menemukan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kualitas laba perusahaan. Pernyataan akuntansi yang ada dalam laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen terhadap pengelolaan sumber daya perusahaan. Kepemilikan institusional akan menggunakan laporan keuangan tersebut sebagai dasar dalam mengambil keputusan tanpa memiliki power untuk mempengaruhi apa yang dilaporkan manajemen dalam laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan produk dari pihak manajemen sehingga kepemilikan institusional yang ada diluar perusahaan tidak dapat mempengaruhi apa yang dilaporkan manajemen dalam laporan keuangan termasuk juga kualitas laba. Dalam Rachmawati dan Triatmoko 2007 menguji pengaruh kepemilikan institusional terhadap kualitas laba, tetapi penelitiannya tidak menunjukkan arah pengujian secara spesifik. Penelitiannya menduga dua hal, yaitu ; pertama, bahwa kepemilikan institusional adalah pemilik sementara transfer owner sehingga hanya berfokus pada laba sekarang current earning . Perubahan pada laba sekarang dapat mempengaruhi keputusan investor institusional. Jika perubahan ini tidak dirasakan menguntungkan oleh investor, maka investor dapat melikuidasi sahamnya. Sehingga manajemen akan berusaha melakukan manajemen laba untuk memperlihatkan laba yang bagus. Dugaan yang kedua, investor institusional sebagai investor yang berpengalaman serta canggih sophisticated , sehingga investor institusional akan melakukan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 44 monitoring secara efektif dan tidak akan mudah diperdaya dengan tindakan manipulasi yang dilakukan manajer. Hasil analisis regresi menunjukkan t = 0,752, dan secara statistik menunjukkan bahwa ternyata tidak ada pengaruh antara kepemilikan institusional terhadap kualitas laba. Hal ini mengindikasikan bahwa investor institusional di Indonesia adalah investor yang berfokus utama kepada investasi yang sungguh-sungguh menghasilkan return yang menguntungkan. Investor institusional tidak cukup memperhatikan informasi laba sekarang, tetapi berfokus kepada pergerakan harga saham. Mereka mempunyai fokus utama kepada respon pasar melalui peningkatan harga saham. Sehingga kepemilikan institusional dengan kualitas laba tidak berhubungan. Pengujian Hipotesis ke-3 Hipotesis ke-3 bertujuan untuk menguji pengaruh levera ge terhadap kualitas laba perusahaan. Hasil nilai t regresi menunjukkan koefisien regresi sebesar -0.378 dengan signifikansi sebesar 0.017. Pengujian memberikan hasil signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa levera ge berpengaruh negatif terhadap kualitas laba perusahaan. Semakin besar leverage akan semakin rendah kualitas laba. Levera ge berpengaruh negatif terhadap kualitas laba. Hipotesis ke- 3 di dukung. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Astuti 2004 yang menyatakan perusahaan yang mempunyai rasio levera ge yang tinggi, berarti proporsi hutangnya lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi aktivanya akan cenderung melakukan manipulasi dalam bentuk manajemen laba. Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Givoly et a l. 2010 yang menyebutkan bahwa levera ge merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas laba perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 45 perusahaan. Penelitian ini menjelaskan bahwa perusahaan baru yang masih dalam fase tumbuh dan belum menjadi perusahaan publik memiliki sumber pendanaan yang terbatas dari sumber internal, sehingga perusahaan akan memiliki levera ge yang besar. Perusahaan yang besar akan selalu berupaya untuk memperoleh kepercayaan dari kreditur sehingga manajer akan berupaya meningkatkan kinerja dan menghasilkan laba yang tinggi. Hal ini menyebabkan perusahaan dengan levera ge tinggi akan menggunakan akrual untuk melakukan tindakan manajemen laba yang digunakan untuk membuat perusahaan melaporkan laba lebih tinggi dengan tujuan mendapatkan kepercayaan dari kreditur. Pengujian Hipotesis ke-4 Hipotesis ke-4 bertujuan untuk menguji pengaruh growth terhadap kualitas laba perusahaan. Hasil nilai t regresi menunjukkan koefisien regresi sebesar -0.018 dengan signifikansi sebesar 0.030. Pengujian memberikan hasil yang signifikan dengan arah negatif sehingga dapat disimpulkan bahwa growth berpengaruh negatif terhadap kualitas laba perusahaan. Semakin besar growth akan semakin rendah kualitas laba. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi memberikan harapan bagi pemegang saham akan profitabilitas yang meningkat dimasa depan. Hal ini membuat kecenderungan perusahaan untuk melaporkan kinerja yang meningkat dengan melakukan tindakan manajemen laba yang menyebabkan kualitas laba menjadi rendah. Hipotesis ke-4 di dukung. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Yudianti 2003 yang mengungkapkan bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi dihadapkan pada situasi dimana arus kas bebas perusahaan menjadi rendah. Arus kas bebas perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 46 perusahaan yang rendah biasanya disebabkan oleh laba yang rendah juga. Pada situasi seperti ini, manajemen perusahaan melakukan tindakan manajemen laba untuk menghindari dampak negatif hubungan antara arus kas bebas dengan nilai pemegang saham perusahaan. Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Givoly et a l. 2010 yang menyebutkan bahwa tingkat pertumbuhan perusahaan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kualitas laba perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi diharapkan akan menghasilkan laba yang tinggi juga di masa depan. Hal ini memicu tindakan manajer yang menggunakan akrual dalam rangka melakukan manajemen laba dengan tujuan untuk meningkatkan penilai kinerja. Rahmawati dan Triatmoko 2007 menyebutkan bahwa perusahaan dengan kesempatan tumbuh yang tinggi akan memiliki akrual kelolaan yang tinggi. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 47 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan