Kepemilikan Manajerial dan Kualitas Laba

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 13 perusahaan yang konservatif menghindarkan perusahaan dari tindakan yang menyatakan laba secara overstate sehingga perusahaan yang lebih konservatif dianggap memiliki laba yang lebih berkualitas.

B. Kepemilikan Manajerial dan Kualitas Laba

Fanani 2006 mengungkapkan bahwa laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan untuk menilai posisi keuangan dan kinerja perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan rugi laba, dan laporan ekuitas yang disusun berdasarkan akrual serta laporan arus kas yang berdasarkan dasar kas. Oleh karena itu, dasar akrual dalam laporan keuangan memberikan kesempatan kepada manajer memodifikasi laporan keuangan untuk menghasilkan jumlah laba yang diinginkan . Genera lly a ccepted a ccounting principle GAAP atau Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum PABU juga memberikan keleluasaan bagi manajer untuk memilih metode akuntansi yang akan digunakan dalam menyusun laporan keuangan Veronica, 2003 dalam Fanani 2006. Pilihan manajerial tersebut dapat memicu manajer untuk melakukan perilaku manajemen laba informatif informative ea rning ma nagement atau manajemen laba oportunistik opportunistic ea rning ma nagement. Struktur kepemilikan ini merupakan proporsi kepemilikan saham oleh manajerial, publik ataupun institusional. Di dalam penelitian ini digunakan kepemilikan manajerial dan institutional. Masalah yang sering ditimbulkan dari struktur kepemilikan ini adalah a gency conflict , dimana terdapat kepentingan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 14 antara manajemen perusahaan sebagai pengambil decision ma ker dan para pemegang saham sebagai owner dari perusahaan. Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan berada di luar perusahaan sehingga tidak dapat mengawasi perusahaan secara penuh. Sedangkan manajer sebagai pengelolaan perusahaan berada di dalam perusahaan dan sepenuhnya mengetahui kondisi perusahaan Jensen, 1986. Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham oleh pihak manajemen perusahaan. Kepemilikan saham manajerial dapat mensejajarkan antara kepentingan pemegang saham dengan manajer, karena manajer ikut merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan manajer yang menanggung risiko apabila ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah. Hal tersebut menyatakan bahwa semakin besar proporsi kepemilikan manajemen pada perusahaan akan dapat menyatukan kepentingan antara manajer dengan pemegang saham, sehingga kinerja perusahaan semakin bagus Jensen, 1986. Teruel et a l. 2008 menyatakan bahwa kualitas laba merupakan hal yang dapat mengurangi masalah keagenan antara pemegang saham dan perusahaan tertutama berkaitan dengan masalah asimetri informasi. Siallagan dan Machfoedz 2006 mengungkapkan bahwa Konflik keagenan yang mengakibatkan adanya sifat opportunistic manajemen akan mengakibatkan rendahnya kualitas laba. Rendahnya kualitas laba akan dapat membuat kesalahan pembuatan keputusan kepada para pemakainya seperti para investor dan kreditor, sehingga nilai perusahaan akan berkurang. Warfield et a l. 1995 dalam Siallagan dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 15 Machfoedz 2006 menguji hubungan kepemilikan manajerial dengan discretionary a ccrua l dan kandungan informasi laba menemukan bukti bahwa kepemilikan manajerial berhubungan secara negatif dengan discretiona ry a ccrua l . Boediono 2005 mengungkapkan pemahaman terhadap kepemilikan perusahaan sangat penting karena berkaitan dengan pengendalian operasional perusahaan. Dari sudut pandang teori akuntansi, manajemen laba sangat ditentukan oleh motivasi manajer perusahaan. Motivasi yang berbeda akan menghasilkan besaran manajemen laba yang berbeda, seperti antara manajer yang juga sekaligus sebagai pemegang saham dan manajer yang tidak sebagai pemegang saham. Hal ini sesuai dengan sistem pengelolaan perusahaan dalam dua kriteria: a perusahaan dipimpin oleh manajer dan pemilik owner- ma nager ; dan b perusahaan yang dipimpin oleh manajer dan non pemilik non owners-ma na ger . Dua kriteria ini akan mempengaruhi manajemen laba, sebab kepemilikan seorang manajer akan ikut menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan terhadap metode akuntansi yang diterapkan pada perusahaan yang mereka kelola. Secara umum dapat dikatakan bahwa persentase tertentu kepemilikan saham oleh pihak manajemen cenderung mempengaruhi tindakan manajemen laba. Lebih lanjut Boediono 2005 menyampaikan bahwa kualitas laba dapat diindikasikan sebagai kemampuan informasi laba memberikan respon kepada pasar. Dengan kata lain, laba yang dilaporkan memiliki kekuatan respon power of response . Kuatnya reaksi pasar terhadap informasi laba yang tercermin dari tingginya ea rnings response coefficients ERC, menunjukkan laba yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 16 dilaporkan berkualitas. Pandangan teori keagenan dimana terdapat pemisahan antara pihak agen dan prinsipal yang mengakibatkan munculnya potensi konflik dapat mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan. Pihak manajemen yang mempunyai kepentingan tertentu akan cenderung menyusun laporan laba yang sesuai dengan tujuannya dan bukan demi untuk kepentingan prinsipal. Kualitas laba yang dilaporkan dapat dipengaruhi oleh kepemilikan saham manajerial. Tekanan dari pasar modal menyebabkan perusahaan dengan kepemilikan manajerial yang rendah akan memilih metode akuntansi yang meningkatkan laba yang dilaporkan, yang sebenarnya tidak mencerminkan keadaan ekonomi dari perusahaan yang bersangkutan. Hashim dan Devi 2007 menyatakan bahwa kepemilikan manajerial dalam sebuah perusahaan akan berpengaruh terhadap kualitas laba yang dihasilkan. Jensen and Meckling 1976 menyebutkan bahwa semakin besar kepemilikan saham oleh manajer maka akan semakin sejalan hubungan antara manajer dan pemilik perusahaan karena manajer juga memiliki porsi kepemilikan yang besar dalam perusahaan. Hal ini akan menghindarkan perilaku manajer dari perilaku yang membodohi publik dengan memberikan informasi sesungguhnya tentang kinerja perusahaan sehingga kualitas laba akan meningkat. Namun pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kualitas laba dari beberapa penelitian sebelumnya memberikan arah yang berbeda-beda. Peasnell et a l . 2005 menyatakan bahwa semakin besar kepemilikan manajerial akan rawan tindakan manajer untuk melakukan manajemen laba yang menyebabkan kualitas laba menjadi rendah. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 17 Mengacu pada hasil penelitian Peasnell et a l . 2005, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. H 1 : Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap kualitas laba

C. Kepemilikan Institusional dan Kualitas Laba