perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana  yang  bersumber  dari  masyarakat  ke  berbagai  sektor  yang  melaksanakan
investasi.  Syarat  utama  yang  diinginkan  oleh  para  investor  untuk  bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi
dan tingkat
return
yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Perasaan aman ini diantaranya  diperoleh  karena  para  investor  memperoleh  informasi  yang  jelas,
wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasinya.
Return
memungkinkan  investor  untuk  membandingkan  keuntungan  aktual ataupun  keuntungan  yang  diharapkan  yang  disediakan  oleh  berbagai  investasi
pada tingkat pengembalian yang diinginkan Reilly dan Brown, 2006. Sulistio  2005  menyebutkan  bahwa  dalam  pengelolaan  perusahaan,
manajemen  memberikan  sinyal  kepada  pengguna  laporan  keuangan.  Sinyal  ini berupa  informasi  mengenai  apa  yang  sudah  dilakukan  oleh  manajemen  untuk
merealisasikan  keinginan  pemilik.  Salah  satu  bentuk  sinyal  tersebut  adalah dengan menerbitkan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu
bentuk  pertanggungjawaban  manajemen  dalam  pengelolaan  sumber  daya perusahaan  terhadap  berbagai  pihak  yang  terkait  dengan  perusahaan  selama
periode  tertentu.  Menurut  SFAC  No.1,  ada  dua  tujuan dari  pelaporan  keuangan yaitu  pertama,  memberikan  informasi  yang  bermanfaat  bagi  investor,  investor
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 2
potensial,  kreditor  dan  pemakai  lainnya  untuk  membuat  keputusan  investasi, kredit,  dan  keputusan  serupa  lainnya.  Kedua,  memberikan  informasi  tentang
prospek  arus  kas  untuk  membantu  investor  dan  kreditor  dalam  menilai  prospek arus kas bersih perusahaan.
Menurut  Febrianto  dan  Widiastuty  2005,  laba  merupakan  hal  yang menjadi  fokus  utama  dari  para  pengguna  laporan  keuangan.  Laba  merupakan
indikator  kinerja  yang  dapat  berpengaruh  terhadap  keputusan  ekonomi  yang  di ambil  para  pengguna  laporan  keuangan.  Siallagan  dan  Machfoedz  2006
berpendapat  bahwa  laba  merupakan  indikator  yang  dapat  digunakan  untuk mengukur  kinerja  operasional  perusahaan.  Informasi  tentang  laba  mengukur
keberhasilan  atau  kegagalan  bisnis  dalam  mencapai  tujuan  operasi  yang ditetapkan.  Baik  kreditur  maupun  investor,  menggunakan  laba  untuk
mengevaluasi  kinerja  manajemen  serta  untuk  memprediksi  laba  di  masa  yang akan  datang.  Beberapa  penelitian  mendukung  bahwa  manipulasi  terhadap  laba
yang  dilakukan  manajemen  dapat  menurunkan  kualitas  laba.  Oleh  karena  itu, diperlukan  pemahaman  yang  mendalam  bagi  para  pengguna  laporan  keuangan
tentang kualitas laba yang dilaporkan perusahaan. Bellovary
et a l.
2005 berpendapat bahwa kualitas laba merupakan aspek penting untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan. Pihak yang berhubungan
dengan  perusahaan  seperti  kreditor,  investor  dan  pengguna  informasi  keuangan lainnya selalu memperhatikan laporan keuangan. Kualitas laba perusahaan dapat
diartikan  sebagai  kemampuan  perusahaan  dalam  melaporkan  laba  perusahaan yang  menujukkan  laba  perusahaan  yang  sebenarnya,  dengan  sebaik  mungkin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 3
melaporkan  laba  yang  akan  digunakan  untuk  memprediksi  laba  masa  depan perusahaan. Kualitas  laba juga dapat diartikan sebagai stabilitas, persistensi dan
va ria bility
dalam melaporkan laba perusahaan. Givoly
et  a l
.  2010  menyebutkan  bahwa  salah  salah  satu  indikator  dari kualitas laporan keuangan adalah kualitas laba perusahaan. Hal ini terkait dengan
adanya  metode  pencatatan  akuntansi  akrual  yang  memungkinkan  manajemen perusahaan  menggunakan  akrual  untuk  melakukan  manipulasi  laba.  Chan
et  a l.
2001  menyatakan  akrual  sebagai  proksi  dari  kualitas  laba  perusahaan  akan direaksi  secara  negatif  oleh  pasar.  Perusahaan  dengan  akrual  positif  yang  besar
menunjukkan  bahwa  perusahaan  tersebut  telah  mengakui  laba  perusahaan  lebih besar dari arus kas operasi yang ada. Hal ini berdampak pada menurunnya return
saham karena reaksi negatif pasar yang dapat berpengaruh terhadap menurunnya nilai perusahaan. Menurut Givoly
et a l
. 2010, perusahaan publik akan memiliki kualitas laba yang lebih baik jika dibandingkan dengan perusahaan privat. Hal ini
disebabkan  karena  perusahaan  publik  dapat  melakukan  optimalisasi  terhadap akuntansi  dan  kebijakan  pengungkapan  perusahaan,  tujuannya  adalah  untuk
menghindari adanya tuntutan hukum terhadap perusahaan dan mengurangi
cost of equity capita l
perusahaan. Teruel
et  a l
.  2008  kualitas  laba  dapat  mengurangi  asimetri  informasi antara manajer dengan investor sehingga dapat mengurangi jumlah
cost of equity ca pita l
yang dibayarkan perusahaan. Tingkat asimetri  informasi yang berkurang dapat  mengurangi  konflik  keagenan  dalam  perusahaan.  Rachmawati  dan
Triatmoko  2007  mengungkapkan  bahwa  dalam  konflik  keagenan  terdapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 4
pemikiran  bahwa    pihak  manajemen  dapat  melakukan  tindakan  yang  hanya memberikan keuntungan bagi dirinya sendiri didasarkan pada suatu asumsi yang
menyatakan  setiap  orang  mempunyai  perilaku  yang  mementingkan  diri  sendiri atau
self- interested beha viour
. Keinginan, motivasi, dan utilitas yang tidak sama antara manajemen dan pemegang saham menimbulkan kemungkinan manajemen
bertindak  merugikan  pemegang  saham,  antara  lain  berperilaku  tidak  etis  dan cenderung melakukan kecurangan akuntansi. Oleh  karena  itu, pengguna laporan
keuangan  perusahaan  harus  melakukan  evaluasi  terhadap  kualitas  laba perusahaan  sebelum  melakukan  pengambilan  keputusan.  Siallagan  dan
Machfoedz, 2006. Givoly
et  a l
.  2010  menyebutkan  bahwa  kualitas  dari  informasi akuntansi yang dihasilkan perusahaan dipengaruhi oleh bebeberapa faktor, antara
lain  permintaan  akan  informasi,  penggunaan  informasi  seperti  untuk  keputusan kontrak  manajemen  dan  seberapa  besar  dorongan  dan  kesempatan  manajemen
untuk melakukan pengelolaan laporan tersebut. Hal yang mempengaruhi kualitas informasi  dalam  laporan  keuangan  baik  tujuan  kontraktual  atapun  insentif
manajemen,  dipengaruhi  oleh  faktor  kepemilikan  saham  perusahaan  apakah dimiliki  oleh  publik  atau  dimiliki  oleh  pihak  tertentu  secara  privat.  Hasil
penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  adanya  kepemilikan  saham  oleh  publik, meningkatkan kualitas laporan keuangan yang dalam penelitian ini diukur dengan
kualitas laba. Teruel
et  a l
.  2008  kualitas  laba  perusahaan  menunjukkan  kualitas informasi  akuntansi  yang  akan  digunakan  berbagai  pihak  dalam  melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 5
pengambilan  keputusan.  Beberapa  penelitian  menghubungkan  antara  kualitas laba  perusahaan  dengan  adanya  informasi  asimetri  dan  pengaruhnya  terhadap
biaya modal ekuitas. Penelitian sebelumnya telah menemukan adanya hubungan antara  kualitas  laba  dengan  asimetri  informasi  baik  antara  antara  perusahaan
dengan  investor  maupun  antara  manajer  dan  investor.  Kualitas  laba  perusahaan juga  berkaitan  dengan  kemampuan  untuk  memprediksi  arus  kas  masa  depan
perusahaan.  Peningkatan  akrual  sebagai  proksi  dari  kualitas  laba  akan meningkatkan  kemampuan prediksi terhadap arus kas masa depan, namun disisi
kreditor,  kualitas  akrual  yang  rendah  akan  mempersulit  kreditor  dalam memprediksi arus kas masa depan dengan menggunakan informasi keuangan.
Givoly
et a l.
2010 memasukkan aspek tingkat pertumbuhan perusahaan sebagai  salah  satu  variabel  yang  mempengaruhi  kualitas  laba.  Hal  ini  diperkuat
dengan  pendapat  Wah  2002  dalam  Rachmawati  dan  Triatmoko  2007  yang menyebutkan bahwa perusahaan dengan
investment opportunity
yang tinggi lebih mungkin untuk mempunyai
discretiona ry a ccrua l
akrual kelolaan yang tinggi, tetapi  jika  mereka  mempunyai  auditor  dari  Big  5
discretiona ry  a ccrua l
akan menurun.
Guay
et  a l.
1996  melakukan  penelitian  tentang  hubungan  antara kepemilikan  manajerial  kaitannya  dengan motivasi  manajer  untuk  mendapatkan
bonus. Pembahasan penelitian ini menyebutkan bahwa manajer memiliki insentif untuk menggunakan akrual sebagai motivasi upaya mendapatkan bonus. Apabila
laba  tahun  ini  belum  mencapai  target  bonus  maka  manajer  akan  menggunakan akrual  untuk  meningkatkan  laba,  namun  apabila  batas  atas  bonus  masih  terlalu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 6
tinggi  untuk  dicapai  maka  manajer  akan  menggunakan  akrual  untuk  menunda pengakuannya dan kemudian akrual tersebut digunakan untuk menambah kinerja
tahun selanjutnya agar pada tahun selanjutnya bisa mendapatkan bonus. Adanya tindakan  manajer  perusahaan  yang  menggunakan  akrual  meningkat  untuk
memperoleh  laba  akan  menjadikan  kualitas  laba  rendah.  Hal  ini  dikarenakan manajer menyatakan laba secara
overstate
sehingga dapat menimbulkan harapan yang  berlebih  bagi  pemakai  laporan  keuangan  yang  bisa  berdampak  pada
keputusan bisnis yang tidak tepat. Herawati  dan  Baridwan  2007  berpendapat  bahwa  kualitas  laba  juga
dipengaruhi  oleh  aspek  perjanjian  hutang  perusahaan.  Perjanjian  utang  dapat dikelompokkan ke dalam dua bentuk, kadang mengacu sebagai perjanjian negatif
dan  positif.  Perjanjian  negatif  umumnya  menunjukkan  aktivitas  tertentu  yang mengakibatkan  substitusi  aset  atau  masalah  pembayaran  kembali.  Perjanjian
utang  baik  bentuk  negatif  maupun  positif  dapat  digunakan  untuk  membatasi konflik  kepentingan  yang  potensial  terjadi  antara  kreditur  dan
sha reholders
perusahaan. Perusahaan yang memenuhi perjanjian utangnya akan mendapatkan penilaian  kinerja  yang  baik  dari  kreditur  sehingga  perusahaan  yang  memiliki
perjanjian  hutang  akan  cenderung  melakukan  manajemen  laba  yang  akan mempengaruhi kualitas laba yang dihasilkan.
Penelitian  ini  mencoba  melakukan  pengembangan  terhadap  penelitian Givoly
et a l
. 2010  dengan beberapa perbedaan antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 7
1. Penelitian Givoly
et a l
. 2010 melakukan perbandingan antara kualitas  laba pada  perusahaan  privat  dan  perusahaan  publik,  sedangkan  penelitian  ini
hanya melakukan penelitian pada perusahaan publik, 2.
Penelitian  ini  melakukan  pengembangan  dengan  menguji  dua  jenis kepemilikan  perusahaan  publik  yaitu  kepemilikan  manajerial  dan
kepemilikan institusional dengan mengacu pada penelitian Boediono 2005, 3.
Penelitian  ini  menambahkan  variabel
levera ge
mengacu  pada  Herawati  dan Baridwan 2007 dan
growth
mengacu pada penelitian Givoly
et a l.
2010.
B. Perumusan Masalah