Variabel Eksperimen .1 Variabel Penelitian Diagram Alir Penelitian Prosedur Penelitian

3.3 Variabel Eksperimen 3.3.1 Variabel Penelitian Variabel dari penelitian ini adalah suhu sintering yang mulai dari suhu 1100 o C, 1150 o C, 1200 o C, 1250 o C dan 1300 o C dengan waktu tahan holding time selama 1 jam. 3.3.2 Variabel percobaan yang akan di uji Variabel yang akan digunakan dalam percobaan ini adalah : a. Sifat Fisis - Densitas Density. - Porositas Porosity. b. Analisa Struktur Kristal - XRD X-Ray Diffraction. c. Sifat Magnet - Fluks Magnetik. - Kurva Histerisis. Universitas Sumatera Utara

3.4 Diagram Alir Penelitian

Ditimbang Serbuk BaFe 12 O 19 Ditimbang Serbuk NaHCO 3 Pencampuran dengan menggunakan Hand Mortar Serbuk ɸ= 80 mikron Kalsinasi 1000 o C selama 1 jam Media Milling Menggunakan Ball Mill Selama 1 jam Toluene Pengeringan dalam oven 80-90 o C Serbuk Halus ɸ= 40 mikron Polimer Celuna Pencetakan WE –518 3 wt Sintering dengan suhu 1100 o C –1300 o C Karakterisasi Sifat Fisis Densitas dan Porositas dan XRD Magnetisasi Karakterisasi Sifat Magnet Fluks Magnetik dan Kurva Histerisis Data Hasil Universitas Sumatera Utara

3.5 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan meliputi : preparasi serbuk, pencampuran dengan menggunakan hand mortar sampai menjadi butiran halus, kalsinasi, milling dengan menggunakan ball mill, pencetakan, proses sintering, magnetisasi, dan pengukuran karakterisasi bahan. 3.5.1. Pencampuran bahan baku 3.5.1.1 Preparasi Serbuk Barium Heksaferit BaFe 12 O 19 dan NaHCO 3 Pada penelitian ini akan dilihat pengaruh aditif terhadap proses sintering, sifat fisis dan sifat magnet BaFe 12 O 19 dengan variasi 0, 1, 2, dan 3 berat. Dimana penelitian yang dilakukan sampai serbuk menjadi pelet. Adapun langkah-langkah preparasi sampel adalah sebagai berikut : 1. Dilakukan perhitungan massa NaHCO 3 perhitungan lihat pada lampiran 2 dan sesuai perbandingan massa yang diinginkan. Massa total yang akan dimilling 100 gram. Berikut ini adalah Tabelnya : Tabel 3.1 Komposisi Bahan baku BaFe 12 O 19 : NaHCO 3 Kode berat berat Massa g Massa g Sampel BaFe 12 O 19 Na 2 O BaFe 12 O 19 NaHCO 3 A 100 100 B 99 1 99 2,7101 C 98 2 98 5,4186 D 97 3 97 8,1288 2. Setelah masing-masing bahan ditimbang, maka selanjutnya akan dilakukan proses pencampuran kedua bahan tersebut dengan menggunakan Hand Mortar sampai menjadi butiran halus.

3.5.2. Proses Kalsinasi

Tahap selanjutnya adalah kalsinasi yang dilakukan pada temperatur 1000 C selama 1 jam. Tujuan dari kalsinasi ini untuk menguraikan senyawa-senyawa dalam bentuk garam atau dihidrat menjadi oksida dan membentuk fasa kristalin. Universitas Sumatera Utara 3.5.3.Proses Milling Untuk membuat magnet Barium Heksaferit disediakan bahan baku yang dibutuhkan yaitu serbuk Barium Heksaferrite dan serbuk Na 2 O. Bahan baku tersebut kemudian di milling dengan menggunakan ball mill. Prosedur kerja untuk melakukan proses milling serbuk ini adalah : 1. Bola-bola milling dan wadahnya dicuci menggunakan sabun dan pasir kemudian dikeringkan. 2. Serbuk yang telah ditimbang dimasukkan kedalam wadah beserta bola bola milling. 3. Memasukkan toluene secukupnya hingga menggenangi semua bahan. 4. Mencampur semua bahan dengan alat mixing selama 1 jam.

3.5.4 Proses Pencetakan

Pembuatan sampel uji dilakukan dengan cara dry Pressing cetak kering. Proses pembentukan sampel dengan penekanan dry pressing ini dengan tambahan Celuna WE- 518 sebagai bahan perekat yang dicampurkan sebanyak 3wt. Sebelum sampel dimasukkan ke dalam cetakan, dinding cetakan terlebih dahulu dilapisi diolesi dengan pelumas agar mempermudah proses kompaksi penekanan. Serbuk campuran diletakkan dalam cetakan berdiameter 10 mm. Serbuk magnet telah dicampur dengan Celuna WE-518 3wt dimasukkan ke dalam cetakan dan dilakukan penekanan dengan magnetic field press ditahan selama 2 menit kemudian dilakukan penekanan kompaksi dengan hydraulic press kapasitas 8 ton.

3.5.5 Proses Sintering

Proses sintering pada magnet keramik BaFe 12 O 19 dilakukan dengan cara pemanasan sampel dalam tungku listrik furnace pada suhu 1100 o C, 1150 o C, 1200 o C, 1250 o C, 1300 o C dengan variasi Na 2 O yaitu 0, 1, 2, dan 3 yang ditahan selama 1 jam. Sintering dapat meningkatkan kekuatan sampel karena terjadinya pertumbuhan butiran dan butir butir tersebut melebur menjadi satu. Langkah-langkah untuk melakukan proses sintering adalah sebagai berikut : 1. Menyiapkan sampel yang akan disintering. Universitas Sumatera Utara 2. Memasukkan sampel ke dalam tungku pembakaran dengan menggunakan bata tahan panas. 3. Memutar saklar pada posisi “ON” unt 4. Mengatur suhu pembakaran yang diinginkan dan pada puncaknya ditahan selama 1 jam. 5. Mematikan tungku setelah proses sintering selesai. 6. Mengeluarkan sampel dari tungku pembakaran.

3.5.6 Magnetisasi

Magnetisasi dilakukan dengan alat yang disebut dengan Magnetizer, fungsinya untuk memberikan medan magnetik pada sampel magnetisasi dengan tegangan 1200 volt.

3.6 Karakterisasi Hasil