BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab 4 sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan :
1. Dari hasil karakterisasi sifat fisis diperoleh hasil yang terbaik yaitu pada penambahan Na
2
O 1 dengan suhu 1100
o
C. Pada kondisi ini diperoleh : nilai susut bakar = 11,5, porositas = 1, dan densitas = 3,84 gcm
3
2. Dari hasil analisa struktur kristal XRD X-Ray Diffraction, hasil yang terlihat pada pembuatan BaFe
12
O
19
dengan komposisi Na
2
O 0, 1, 2, dan 3wt terdapat beberapa puncak fasa yang sama yaitu BaFe
12
O
19
dan dengan adanya penambahan aditif Na
2
O tidak mempengaruhi struktur kristal.
3. Dengan penambahan aditif Na
2
O 1, 2, dan 3wt maka nilai sifat magnetik cenderung menurun. Nilai fluks magnetic terbesar yaitu 548,2 G
pada sampel dengan aditif Na
2
O 1 dan suhu sintering 1200
o
C 4. Dari hasil pengujian VSM untuk penambahan aditif dapat menurunkan
nilai remanence, koersifitas dan magnet saturasi. Dengan penambahan aditif Na
2
O 1 diperoleh nilai remanence = 25,72 emug, koersifitas = 0,982 KOe, dan nilai magnet saturasi = 47,24 emug.
5.2 Saran
Untuk proses penelitian lebih lanjut dalam pembuatan magnet permanen Barium heksaferrite BaFe
12
O
19
disarankan:
1. Untuk penelitian lebih lanjut perlu dilakukan pengujian kekerasan dari magnet BaFe
12
O
19,
disamping itu perlu dilakukan pula penggunaan bahan
baku yang lebih halus lagi dari yang dilakukan sekarang. 2. Untuk penelitian lebih lanjut perlu dilakukan penambahan aditif
Na
2
O kurang dari 1.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Magnet secara umum
Magnet adalah suatu benda yang mempunyai medan magnet dan mempunyai gaya tolak menolak dan tarik menarik terhadap benda-benda tertentu. Efek tarik
menarik dan tolak menolak pada magnet disebut dengan magnetisme. Kata magnet berasal dari bahasa Yunani yaitu Magnitis Lithos yang berarti batu
Magnesian. Magnesian adalah nama sebuah wilayah Yunani pada masa lalu, dimana terdapat batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah
tersebut. Setiap magnet mempunyai dua kutub yang terletak dibagian ujung- ujungnya yaitu kutub selatan dan kutub utara. Material magnet adalah salah satu
komponen yang banyak digunakan pada peralatan elektronika, telekomunikasi dan otomotif, dan sampai saat ini komponen tersebut sebagian besar masih diimpor.
Material magnet dibagi menjadi dua jenis yaitu material magnet lunak dan material magnet keras. Material magnet lunak dapat diaplikasikan pada sirkulator
dan pada transformator. Sedangkan, material magnet keras dapat diaplikasikan pada motor DC, kWh meter, meteran air dan lain-lainnya Zailani, 2014.
Benda dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan sifat kemagnetannya yaitu benda magnetik dan benda non-magnetik. Benda magnetik
adalah benda yang dapat ditarik oleh magnet, sedangkan benda non-magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet Suryatin, 2008. Contoh benda
magnetik adalah logam seperti besi dan baja, namun tidak semua logam dapat ditarik oleh magnet, sedangkan contoh benda non-magnetik adalah oksigen cair.
Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik Satuan Internasional SI adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber 1 weberm2 = 1 tesla
yang mempengaruhi luasan satu meter persegi Afza, 2011. Magnet terbaik umumnya mengandung besi metalik. Namun, ternyata
bahwa unsur lain pun menampilkan sifat magnetik; selain itu, material bukan logam pun dapat memiliki sifat magnet. Dalam teknologi modern kini banyak
digunakan magnet logam maupun magnet keramik. Selain itu dimanfaatkan pula
Universitas Sumatera Utara
unsur lain untuk meningkatkan kemampuan magnetik sehingga memenuhi persyaratan Van Vlack, 1984.
2.2 Macam-Macam Magnet