Hasil Uji Wettability hydrophilic dan hydrophobic

Tabel 4.3. hasil nilai rata-rata sudut kontak angle pada stainless steel 304 Pengukuran ini berdasarkan parameter penting dari tegangan muka dimana jumlahnya akan menentukan besar sudut yang dihasilkan. Jika dilihat pada tabel 4.3. hasil nilai rata-rata sudut contact angle raw material yaitu sebesar 50.920°, untuk sudut 30° dengan 60° meliliki besaran sudut contact angle yaitu 56.243° dengan 62.740°, kemudian untuk sudut 90° besar sudut contact angle yaitu sebesar 58.487°. Dapat di simpulkan bahwasannya semua sampel stainless steel AISI 304 tersebut memiliki karakter terhadap permukaan bersifat hidrophilic yang dikarenakan besar sudut contact angle dari tiap sampel semuanya kurang dari 90º.Itu, artinya pada material steel ball bertabrakan secara terus-menerus yang menimbulkan deformasi serta membuat material tersebut kasar dan material tersebut bersifat suka airhydrophilic. Kemudian pada penembakan sudut 60° karakter permukaan contact angle memiliki nilai wettability tertinggi, karena pada sudut 60° nilai kekasaran permukaan sampel sangat meningkat, yang membuat nilai sudut contact angle permukaan material tersebut ikut mengalami peningkatan. Variasi Titik 1 Titik 2 Titik 3 Rata-rata RM 50.63 49 53.13 50.920 30° 54.99 56.77 56.97 56.243 60° 62.16 63.79 62.27 62.740 90° 58.65 58.37 58.44 58.487 Gambar 4.11. Grafik Hasil uji wetability dari sampel stainless steel AISI 304. Pada gambar 4.12. hasil pengujian wettability Zamhari, 2016 pada material SS-304 dengan variasi steel ball penembak yang menunjukan niali wettability mengalami kenaikan trus. Pada sampel uji memiliki karakteristik material yang dapat menyerap air hydrophilic yang disebabkan karena sudut kontak setiap sampel masih dibawah 90°. Gambar 4.12. Hasil uji wetability dari sampel SS-304 Zamhari, 2016 Jika dilihat penelitian Zamhari 2016 pada gambar 4.12 hasil uji wettability yang diperoleh yaitu, material Raw material sebesar 54,2°, pada sampel diameter steel ball 0,4 mm sebesar 44,4°, kemudian pada sampel diameter steel ball 0,6 mm sebesar 45,6°, dan pada sampel diameter steel ball 0,7 mm memiliki sudut contact sebesar 50°. Itu artinya, pada permukaan sampel dengan perlakuan shot peening lebih tinggi dibanding dengan sampel tanpa perlakuan shot peening raw material. Parameter yang digunakan adalah jika suatu sampel sudut kontak yang tejadi semakin kecil, maka semakin menurun tingkat ketahanan korosi pada permukaan sampel tersebut. Begitupun sebaliknya jika sudut kontak yang terjadi semakin besar, maka semakin meningkat ketahanan korosi pada sampel tersebut.

4.2.6. Hasil uji kekerasan

Perlakuan shot peening meningkatkan kekesaran pada permukaan sampel. nilai kekerasan terbesar berada pada permukaan dan mengalami penurunan secara bertahap menjauhi permukaan. Seperti penelitian-penelitian terdahulu yaitu Arifvianto dkk, 2011, Anugrah 2013, Saputra 2016 melihat dari penelitian terdahulu yang sama bahwa kekerasan akan mengalami penurunan menjauhi permukaan. Metode pengujian kekerasan distribusi pada penelitian ini dengan menguji kekerasan penampang sampel yang telah dilakukan proses penumbukan bola-bola baja. Pengujian kekerasan distribusi menggunakan beban 200 gf dengan titik kedalaman 0,05 mm, dan waktu 5 detik. Tabel 4.3. hasil uji distribusi kekerasan pada stainless stell AISI-304 Pada table 4.3 menunjukan bahwa pada permukaan Raw material nilai kekerasan pada permukaan relative hampir sama, hanya saja pada titik pertama sedikit lebih besar nilai kekerasanya yaitu sebesar 256.8 kgmm², hal tersebut kemungkinan disebabkan dari materialnya. Kemudian setelah dilakukan perlakuan jarak dari tepi Raw Material sudut 30 sudut 60 sudut 90 0.05 256.8 340.6 441.0 441.0 0.1 243.8 278.4 294.3 270.9 0.15 226.1 231.8 256.8 263.7 0.2 226.1 226.1 231.8 243.8 0.3 210.2 226.1 220.6 231.8 0.4 210.2 218.0 220.6 231.8 0.8 220.6 220.6 220.6 226.1 penumbukan bola-bola baja dengan variasi sudut 30° nilai kekerasan permukaan mengalami peningkatan yaitu sebesar 340.6 kgmm². Pada titik selanjutnya nilai kekerasan mengalami penurunan pada kedalaman yang menjauhi permukaan. Hal tersebut terjadi karena nilai kekerasan yang menjauhi permukaan akan lebih lunak dibandingkan dengan kekerasan permukaannya. Selanjutnya pada sudut 60° dan 90° nilai kekerasan permukaan sama pada titik pertama yaitu sebesar 441.0 kgmm². Tetapi jika dilihat pada gambar 4.13 grafik nilai kekerasan dari titik ke tiga hingga titik ke tujuh yang tertinggi pada sudut 90° yaitu sebesar 263.7 kgmm² hingga 226.1 kgmm². Gambar 4.13. Hasil kekerasan mikro Pada gambar 4.13 hasil distribusi kekerasan menunjukan kekerasan plat sampel setelah perlakuan shot peening yaitu yang pada sudut 90°. Hal tersebut disebabkan karena adanya deformation plastic terhadap penyemprotan bola-bola baja yang akan memperkecil butiran-butiran permukaan sampel, karena tumbukan ini yang membuat partikel pada permukaan mendorong ke bagian yang semakin dalam sehingga menyebabkan bertambahnya nilai kekerasan yang membuat partikelnya menjadi lebh rapat dan padat. Kemudian pengaruh dari variasi sudut shot peening yaitu jika semakin tinggi sudutnya mengakibatkan nilai distribusi kekerasan sampel akan mengalami kenaikan. 200.0 250.0 300.0 350.0 400.0 450.0 500.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 Kek era sa n V HN Jarak dari permukaan mm Raw Material sudut 30 sudut 60 sudut 90

Dokumen yang terkait

Simulasi Proses Deep Drawing Pelat Jenis Stainless Steel 304 Dengan Menggunakan Software Abaqus 6.9-3

6 84 137

Pengaruh Penambahan Plat Netral Jenis Stainless Steel En Series 58A (AISI 302 B) Pada Dry Cell Pada Pemisahan H2(g) DAN O2(g) Dari H2O(l)

0 29 65

Restorasi Stainless Steel Crown Open Face Pada Gigi Molar Sulung

1 20 37

Simulasi Proses Deep Drawing Pelat Jenis Stainless Steel 304 Dengan Menggunakan Software Abaqus 6.9-3

3 55 137

PENGARUH SHOT PEENING DAN ELECTROPLATING Ni-Cr TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN, KEKERASAN DAN LAJU KOROSI DALAM MEDIA CAIRAN PBS PADA STAINLESS STEEL 304

0 6 37

PENGARUH VARIASI JARAK PENEMBAKAN SHOT PEENING TERHADAP STRUKTUR MIKRO, STRUKTUR MAKRO, KEKASARAN, KETEBALAN DAN KEKERASAN MENGGUNAKAN STEEL BALL 0.7 MM PADA MATERIAL STAINLESS STEEL AISI-304

4 18 8

PENGARUH VARIASI JARAK PENEMBAKAN SHOT PEENING TERHADAP STRUKTUR MIKRO, STRUKTUR MAKRO, KEKASARAN, KETEBALAN DAN KEKERASAN MENGGUNAKAN STEEL BALL 0.7 MM PADA MATERIAL STAINLESS STEEL AISI-304

2 11 103

PENGARUH VARIASI TEKANAN PENYEMPROTAN SHOT PEENING TERHADAP KARAKTERISTIK PERMUKAAN DYNAMIC COMPRESSION PLATE BERBAHAN STAINLESS STEEL 316L

0 4 21

Pengaruh Variasi Arus Pengelasan dan Variasi Diameter Elektroda Terhadap Kekuatan Tarik Pada Stainless Steel AISI 304

0 0 11

this PDF file PENGARUH DIAMETER STEEL BALL SHOT PEENING TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN, WETTABILITY DAN LAJU KOROSI PADA STAINLESS STEEL AISI 304 | Sunardi | JMPM : Jurnal Material Dan Proses Manufaktur 1 PB

0 2 5