Hasil uji struktur mikro Micro Hardness
Pada gambar 4.3 merupakan hasil struktur mikro permukaan sampel, dimana pada gambar a merupakan permukaan struktur mikro sebelum perlakuan
shot peening. Kemudian pada gambar b, c, dan d permukaan sampel struktur mikro sesudah perlakuan shot peening yaitu sudut 30°, 60°, dan 90°. pada gambar
4.3 di atas merupakan struktur mikro permukaan SS-304 sebelum dan sesudah perlakuan shot peening dengan bembesaran 200 kalli. Sebelum pengamatan
permukaan sampel diberi cairan etsa terlebih dahuli yaitu campuran nitrid acid NHO3 dan hidrocloric acid HCL. Dengan menggunakan perbandingan 50
banding 50 . Setelah sampel dilakukan etsa kemudian permukaan dilihat butiran-butiran struktur mikro dengan menggunakan mikroskop. Gambar a
struktur mikro permukaan Raw material atau tanpa perlakuan shot peening, dimana terlihat permukaan yang halus dan merata dengan goresan-goresan sisa
pengamplasan serta belum terlihat dengan jelas batas butiran pada permukaannya. Gambar b merupakan permukaan sampel setelah perlakuan tumbukan
shot peening dengan variasi sudut 30°, terlihat batas pada permukaan lebih kecil serta alur goreasan pada pengamplasan masih terlihat jelas. Permukaan plat
sampel terlihat jauh lebih kasar jika dibandingkan dengan permukaan Raw material. Pada permukaan terlihat timbulnya cekungan-cekungan yang
menyerupai kawah. Haal tersebut kemungkinan efek dari tumbukan bola-bola baja pada permukaan sampel. steel ball ini menumbuk permukaan sampel dengan
kecepat tinggi dan mengalami deformasi plastis pada sehingga menyebabkan timbulnya cekungan pada permukaan sampel. Cekungan ini yang membuat
permukaan material menjadi kasar. Jejak sisa penumbukan bola-bola baja membuat kontur permukaan sampel seamakin tidak rata
Gambar c menunjukan struktur mikro sampel variasi penyemprotan sudut 60° dengan waktu 10 menit dan tekanan 6 bar. Pada variasi ini, butiran-
butiran terlihat lebih dalam dan pipih pada permukaan sampel. hal ini mungkin terjadi karena tumbukan bola-bola baja yang sangat keras dan menumbuk hingga
dalam pada permukaan tersebut akibat sudut penembakan shot peening. Karena pada sudut 60° penumbukan bola-bola baja menyongkel lebih dalam serta
membuat lebih pipih pada permukaan. Hal tersebut yang membuat kekasaran dan kekerasan pada permukaan sampel lebih meningkat.
Kemudian pada gambar d merupakan struktur mikro sampel dengan menggunakan variasi sudut penyemprotan 90°, waktu penumbukan 10 menit, dan
tekanan 6 bar. Pada variasi ini terlihat pipih dansekitar merata pada permukaan sampel. hal tersebut kemungkinan pada penumbukan sudut 90° menbuat
permukaan plat sampel hanya memadatkan dan tidak membentuk kawah, itulah yang membuat nilai kekasaran dan kekerasan permukaan sampel mengalami
penurunan.
Gambar 4.4. Hasil struktur mikro plat sampel SS-316L. Rm, 4 bar, 5 bar, dan 6 bar Saputra, 2016
Pada Gambar 4.4 penelitian Sputra 2016 menunjukan terlihat struktur mikro dari raw material yang memiliki permukaan cukup rata dengan alur-alur
goresan. Setelah mengalami perlakuan shot peening butiran-butiran tersebut semakin jelas terlihat dan menjadi lebih pipih. Ini akibat adanya tumbukan dari
material abrasif shot peening. Perubahan butiran tersebut adalah karena adanya several plastic deformation yang telah dijelaskan sebelumnya. Dan pada butiran-
butiran pipih itulah yang membuat kekerasan dan kekasaran pada spesimen meningkat. Butiran grain pada permukaan plat semakin kasar seiring dengan
semakin besarnya tekanan penyemprotan. Pada hasil foto struktur mikro menggunakan mikroskop optik ini, terlihat banyak butiran hitam yang disebakan
adanya gelembung-gelembung hasil reaksi antara logam dengan cairan etsa. Reaksi inilah yang menghasilkan butiranbutiran hitam tersebut.