Uji Normalitas Uji Multikolonieritas Uji Autokorelasi

62 sebesar 0,064 dengan nilai minimum 0,034 dan nilai maksimum 0,084. Nilai rata-rata untuk ukuran perusahaan selama tahun 2014 hingga 2015 diperoleh sebesar 17,01660 dengan nilai minimum 15,529 dan nilai maksimum 18,468. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa variabel independen tingkat suku bunga, tingkat bagi hasil, inflasi dan ukuran perusahaan memiliki standar deviasi masing-masing sebesar 0,0010; 1,068180; 0,0168; 0,678386. Hasil tersebut menunjukkan hasil yang baik, karena standar deviasi yang baik mencerminkn penyimpangan dari data tersebut lebih kecil dari pada nilai rata- ratanya. Variabel dependen yaitu deposito mudharabah memiliki nilai standar deviasi sebesar 0,793629 dan nilai rata-ratanya 16.16122. hasil tersebut menunjukkan hasil yang baik, karena nilai standar deviasi yang mencerminkan penyimpangan lebih kecil dari pada nilai rata-rata.

B. Uji Validitas Data

Untuk menguji kualitas data sebelum dilakukan uji hipotesis maka ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi. Berikut ini adalah beberapa pengujian dalam asumsi klasik yang dibagi sesuai dengan jenis perusahaan perbankan dalam penelitian, diantaranya :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi data berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan menggunakan grafik yaitu dengan melihat penyebaran titik pada sumbuh diagonal dan 63 Kolmogorov smirnov. Hasil pengujian normalitas diperoleh sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil pengujian Normalitas Residual pada BPRS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 110 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation ,31323829 Most Extreme Differences Absolute ,051 Positive ,051 Negative -,042 Kolmogorov-Smirnov Z ,537 Asymp. Sig. 2-tailed ,935 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data sekunder yang diolah, 2016 Pada table 4.3 terlihat besarnya nilai Kolmogorov-smirnov adalah 0,537 dengan signifikansi 0,935 yang lebih besar dari alpha 0,05 hasil tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

2. Uji Multikolonieritas

Multikolinieritas diuji dengan menggunakan nilai Tolerance dan nilai VIF variance Inflation Factor. Suatu model regresi dikatakan tidak memilki kecendrungan adanya gejala multikolinieritas adalah apabila memiliki nilai Tolerance yang lebih besar dari 0,01 dan nilai VIF yang 64 lebih kecil dari 10. Hasil pengujian model regresi diproleh sebagai berikut : Tabel 4.4 Hasil Pengujian Multikolinieritas pada BPRS Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF X1 ,603 1,658 X2 ,605 1,654 X3 ,650 1,538 X4 ,644 1,554 a. Dependent Variable: Y Sumber : Data sekunder yang diolah, 2016 Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa semua nilai Tolerance dari variabel independen adalah lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Hasil pengujian regresi tersebut menunjukkan tidak terdapat gejala multikolinieritas dalam model regresi. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antar variabel independen.

3. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau periode 65 sebelumnya. Dibawah ini adalah table model summary yang menunjukkan nilai Durbin-Watson. Tabel 4.5. Hasil pengujian Autokorelasi pada BPRS Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,919 a ,844 ,838 .31914896 1,859 a. Predictors: Constant, LNX4, X1, X3, LNX2 b. Dependent Variable: LNY Sumber : Data sekunder yang diolah 2016 Berdasarkan kriteria hasil uji Durbin-Watson, Menurut Santoso 2010 dapat dikatakan bahwa model terbebas dari autokorelasi. Hal ini tampak pada table 4.5 yang menunjukkan Durbin-Watson sebesar 1,859, nilai tersebut berada diantara -2 sampai +2. Maka dapat dikatakan data memenuhi asumsi bahwa tidak memiliki autokorelasi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Tingkat Inflasi Terhadap Minat Menabung Masyarakat di Kota Medan (Studi Kasus di Kecamatan Medan Petisah)

33 196 121

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Rasio Hutang Terhadap Yield to Maturity Obligasi Korporasi Konvensional di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009-2010

2 40 117

Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Dan Suku Bunga Terhadap Jumlah Deposito Pada PT BPRS Puduarta Insani.

2 76 88

Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Bagi Hasil Terhadap Deposito Mudharabah (Studi Kasus BPRS Puduarta Insani Medan)

8 140 95

Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga Deposito, dan Jumlah Bagi Hasil Deposito terhadap Jumlah Deposito Mudharabah (Studi Kasus PT. Bank Syariah Mandiri Tahun 2008-2012)

0 13 130

Pengaruh Jumlah Bagi Hasil Deposito Mudharabah, Tingkat Imbalan SBIS, Suku Bunga Simpanan Berjangka 1 Bulan, dan Inflasi terhadap Jumlah Deposito Mudharabah (Studi Kasus PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2007-2011)

0 16 136

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP TABUNGAN MUDHARABAH

0 4 89

ANALISIS PENGARUH INFLASI TINGKAT BUNGA NILAI TUKAR DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP JUMLAH Analisis Pengaruh Inflasi Tingkat Bunga Nilai Tukar Dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Jumlah Penghimpunan Deposito Pihak Ketiga (Deposito Mudharabah 1 Bulan) (Studi

1 16 15

ANALISIS PENGARUH INFLASI TINGKAT BUNGA NILAI TUKAR DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP JUMLAH Analisis Pengaruh Inflasi Tingkat Bunga Nilai Tukar Dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Jumlah Penghimpunan Deposito Pihak Ketiga (Deposito Mudharabah 1 Bulan) (Studi

0 2 15

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BANK SYARIAH DAN SUKU BUNGA DEPOSITO BANK UMUM Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Bank Syariah Dan Suku Bunga Deposito Bank Umum Terhadap Jumlah Simpanan Deposito Mudharabah(Studi Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 2 16