Hasil Foto Mikro HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 4.5 Struktur mikro daerah stir zone variasi putar tool a 980 rpm, b 2300
rpm, dan c 2700 rpm dengan pembesaran 100x Pada Gambar 8a Stuktur mikro pada daerah stir zone terlihat bentuk partikel
terlihat kasar dan terlihat mengikuti alur dari putaran pin tersebut, hal ini diakibatkan kurangnya efek panas dan tidak stabilnya panas yang dihasilkan pada proses
pengelasan, efek panas yang dihasilkan pada putaran 980 rpm sebesar 65 – 140
o
C. Gambar 8b dan c pada derah ini partikel mengalami pertumbuhan dan partikel
terlihat lebih lembut terjadi akibat adanya rekristalisasi yang disebabkan oleh proses puntiran pada saat pengelasan, panas yang dihasilkan cukup stabil sebesar 68
– 210
o
C.
4.
3 Hasil Uji
kekerasan Pengujian kekerasan dilakukan pada tiap spesimen hasil pengelasan dengan
variasi kecepatan putar tool. Table 4.1 Menunjukan data hasil pengujian kekerasan
B A
C
10µm 10µm
10µm
dengan menggunakan Vickers, kemudian pada gambar menunjukkan grafik perbandingan kekerasan pada tiap variasi pengelasan.
Tabel 4.1 Hasil pengujian kekerasan
No Posisi titik
uji Nilai kekerasan VHN
980 2300
2700 Raw Material
1 8 mm
41.0 33.6
30.9 38.1
2 6 mm
40.7 31.7
30.9 38.1
3 4 mm
39.8 31.7
33.0 37.8
4 2 mm
39.5 31.7
32.5 37.8
5 0 mm
59.1 33.4
33.9 40.1
6 2 mm
38.1 30.7
31. 3 40.1
7 4 mm
40.7 31. 3
31. 3 39.2
8 6 mm
41.9 30.9
31.3 39.2
9 8 mm
40.1 32.5
31. 3 39.2
Proses pengelasan aluminium dengan friction stir welding menggunakan variasi putaran tool 980, 2300, 2700 rpm hasil pada pusat las lebih kecil dari raw
material, kecuali pada putaran tool 980 rpm dapat dilihat pada table 4.1. Pada putaran tool 980 rpm memiliki kekerasan paling tinggi dipusat las sebesar 59,1
VHN sedangkan Kekerasan yang rendah di pusat las pada putaran tool 2300 rpm sebesar 33,4 VHN. ini dapat terjadi karena heat input yang besar dapat
menghasilkan bentuk grain yang kecil.
Gabar 4.6 Grafik distribusi kekerasan dari pusat las
Gambar 4.7 Grafik pengaruh putaran tool terhadap kekerasan pada daerah
sambungan las titik 0 Pada gambar 4.6 menunjukkan bahwa kekerasan dari sambungan FSW variasi
putaran tool 980, 2300, 2700 rpm hasilnya adalah 59,1, 33,4, 33,9 VHN. Kekerasan sambungan las FSW mencapai 148 dimana hasil kekerasan tertinggi terjadi pada
putaran 980 rpm sebesar 59.1 VHN lebih tinggi dari nilai kekerasan raw material sebesar 40.1VHN.
Dari gambar grafik 4.7 menunjukkan bahwa ketiga variasi putaran tool diketahui bahwa semakin besar putaran tool maka tingkat kekerasannya semakin
kecil. Hal ini dikarenakan semakin tinggi putaran maka heat input yang dihasilkan
10 20
30 40
50 60
70
-10 -5
5 10
980 rpm 2300 rpm
2700 rpm Raw material
posisi titik uji
40,1 59,1
33,4 33,9
10 20
30 40
50 60
70
Raw material 980
2300 2700
ke ke
ra sa
n V
H N
Putaran tool rpm
V H
N
akan semakin besar. Dan semakin besar heat input maka akan menyebabkan butir semakin berkembang sehingga menyebabkan ukuran butir semakin besar, semakin
besar ukuran butir maka jumlah butir perluasan akan semakin berkurang sehingga menyebabkan tingkat kekerasannya menurun.