BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1. Hasil foto makro terdapat cacat wormholes pada setiap variasi pengelasan.
Cacat wormholes terbesar terdapat pada hasil pengelasan dengan putaran tool 980 rpm dan juga adanya celah rongga. Hasil foto mikro semakin
tinggi putaran tool maka heat input yang dihasilkan semakin besar dapat mengakibatkan terjadinya rekristalisai yang menyebabkan butiran partikel
semakin kecil.
2. Nilai kekerasan teringgi pada putaran tool 980 rpm sebesar 59,1 VHN
sedangkan terendah putaran tool 2300 rpm sebesar 33,4 VHN. Hal ini dikarenakan semakin tinggi putaran maka heat input yang dihasilkan akan
semakin besar. dan semakin besar heat input maka jumlah butir perluasan akan semakin berkurang sehingga menyebabkan tingkat kekerasannya
menurun. 3.
Hasil kekuatan tarik dan tegangan luluh tertinggi pada sambungan las FSW dengan putaran tool 980 rpm sebesar 80,7 dan 79,4 MPa yang
terendah pada putaran tool 2700 sebesar 68,73 MPa dan 64,5 MPa. Hal ini diduga pada putaran tool 2700 rpm terdapat cacat Incomplete
Penetration IP dikarenakan panas yang terlalu tinggi pada variasi tersebut menyebabkan material menjadi lebih mudah retak sehingga
kekuatan tariknya menurun. Kekuatan tarik sambungan las FSW mencapai 76 dari kekuatan tarik raw material sebesar 106,08 dan 101,53 MPa.
Nilai regangan tertinggi pada putaran tool 2300 rpm sebesar 14,1 mengalami patahan ulet dan terendah pada putaran tool 980 rpm sebesar
2,9 mengalami patahan getas tepat pada daerah las.
5.2 Saran
1. Cekam benda kerja sekuat mungkin karena dalam proses masuknya pin ke
benda kerja memiliki getaran yang besar. 2.
Bahan untuk cekam harus tebal agar benda kerja tidak lengket 3.
Pastikan kerapatan sambungan material yang akan disambung, karena jika jarak terlalu jauh akan mempengaruhi hasil lasan.
4. Usahakan jarak pin lebih pendek 0.15 - 0.3 mm dari tebal plat yang
digunakan, hal ini akan mempengaruhi hasil dasaran las.
DAFTAR PUSTAKA
Amini , S., 2015, “Pin Axis Effects On Forces in Frivtion Stir Welding Process”
University of Khashan. Apriansyah, D., 2015, “Pengaruh Feed Rate Terhadap Kekuatan Sambungan
Aluminium 5052 Dengan Metode Friction Stir Welding” Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.
ASM. 2007. “Friction Stir Welding and Processing”. http:asm.2007 FrictionStirWelding andProcessing. diakses 12 November 2016
ASTM. 2010. “Standart Test Methods for Tension Testing of Metallic Material, ASTM E8E8M-
09”. Erwanto, R.,
2015, “Pengaruh Variasi putar tool Terhadap Sifat Mekanik Pada Friction Stir Welding Alumunium 5052
” Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.
ESAB , 2012, “The ESAB way” http: esab.co.kr 20120405FrictionStirWelding
diakses 2 oktober 2016 Merdiyanto, A., 2016, “Pengaruh kecepatan putar Tool Terhadap Sifat Mekanik
sambungan Las Friction Stir Welding pada Alumunium 5052” Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.
Nicholas, E., 2003, “Friction Welding of Aero Engine Components” TWI, Abington Hall, Abington, Cambridge, UK.
Nurdiansyah, 2012, “Pengaruh RPM Terhadap Metalurgi dan Kualitas Sambungan Las Sepanjang Joint Line pada Alumunium Seri 5083 dengan Proses Friction
Stir Welding untuk Pre-Fabrication Panel Bangunan Atas Kapal Alumunium”
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Prasetyana, D., 2016, “Pengaruh Kedalaman Pin Depth Plunge Terhadap Kekuatan
Sambungan Las Pada Pengelasan Gesek Al.5083” Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya. Sudrajat, A.,
2012, “Analisis Sifat Mekanik Hasil Pengelasan Alumunium AA 1100 Dengan Metode Friction Strir Welding FSW” Universitas Jember, Jember.
Sumarlin, M., 2015, “Pengaruh Penggunaaan Tool Terhadap Sifat Mekanik Pengelasan
Friction Stir
Welding Alumunium
Al ” Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.