Aluminium Baja Bahan yang digunakan dalam penelitian

Proses pengelasan pada penelitian ini dilakukan dengan metode FSW, dengan menggunakan parameter-parameter yang telah ditentukan. 1. Bahan menggunakan alumunium 1xxx dengan tebal 2 mm. 2. Mempersiapkan mesin las dengan menggunakan mesin milling. 3. Mempersiapakan benda kerja. 4. Menghidupkan mesin, sehingga pin memutar dan menekan material lalu shoulder terkena benda kerja dengan feed rate 20 mmmenit dan menggunakan kecepatan putar tool 2700 rpm. 5. Tool bergerak ke samping dengan feed rate 20 mmmenit dan terjadi proses penyatuan material aluminium 1xxx joining process. 6. Proses selesai, tool diangkat dan specimen dipindahkan dari mesin. 7. Proses 1-6 diulang dengan variasi kecepatan putar tool 2700 rpm, 2300 rpm, dan 980 rpm dengan feed rate yang sama 20 mmmenit.

3.4.3. Proses Pengujian

Setelah specimen, tool dan pengelasan dan mesin milling siap makan langkah selanjutnya adalah persiapan proses pengujian. Persiapan proses pengujian meliputi:

1. Pengujian Tarik

Kekuatan tarik tensile strength adalah tegangan maksimum yang bisa ditahan oleh sebuah bahan ketika diregangkan atau ditarik, sebelum bahan tersebut patah. Kekuatan tarik adalah kebalikan dari kekuatan tekan, dan nilainya bisa berbeda. Beberapa bahan dapat patah begitu saja tanpa mengalami deformasi, yang berarti benda tersebut bersifat rapuh atau getas brittle. Bahan lainnya akan meregang dan mengalami deformasi sebelum patah, yang disebut dengan benda elastis ductile. Kekuatan tarik umumnya dapat dicari dengan melakukan uji tarik dan mencatat perubahan regangan dan tegangan. Titik tertinggi dari kurva tegangan- regangan Gambar 3.12 disebut dengan kekuatan tarik maksimum ultimate tensile strength. Nilainya tidak bergantung pada ukuran bahan, melainkan karena faktor jenis bahan. Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi seperti keberadaan zat pengotor dalam bahan, temperatur dan kelembaban lingkungan pengujian, dan penyiapan spesimen. Gambar 3.12 Kurva Tegangan Tarik Endartyana, 2013 Dimensi dari kekuatan tarik adalah gaya per satuan luas. Dalam satuan SI, digunakan pascal Pa dan kelipatannya seperti MPa, megapascal. Pascal ekuivalen dengan Newton per meter persegi Nm². Satuan imperial diantaranya pound-gaya per inci persegi lbfin² atau psi, atau kilo-pound per inci persegi ksi, kpsi. Kekuatan tarik umumnya digunakan dalam mendesain bagian dari suatu struktur yang bersifat ductile dan brittle yang bersifat tidak statis, dalam arti selalu menerima gaya dalam jumlah besar, meski benda tersebut tidak bergerak. Kekuatan tarik juga digunakan dalam mengetahui jenis bahan yang belum diketahui, misal dalam forensik dan paleontologi. Kekerasan bahan memiliki hubungan dengan kekuatan tarik. Pengujian kekerasan bahan salah satunya adalah metode Rockwell yang bersifat non-destruktif, yang dapat digunakan ketika uji kekuatan tarik tidak dapat dilakukan karena bersifat destruktif.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KECEPATAN PUTAR TOOL TERHADAP KEKUATAN MEKANIK SAMBUNGAN LAS ALUMUNIUM 1XXX KETEBALAN 2 MM DENGAN METODE FRICTION STIR WELDING

2 15 6

PENGARUH KECEPATAN PUTAR TOOL TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN ALLUMUNIUM 1XXX DENGAN METODE FRICTION STIR WELDING

1 10 58

PENGARUH PUTARAN TOOL TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS SAMBUNGAN PADA ALUMINIUM 5051 DENGAN METODE FRICTION STIR WELDING

7 31 79

PENGARUH KECEPATAN SPINDLE DAN FEED RATE TERHADAP KEKUATAN SAMBUNGAN LAS TIPE FRICTION STIR WELDING UNTUK Pengaruh Kecepatan Spindle dan Feed Rate Terhadap Kekuatan Sambungan Las Tipe Friction Stir Welding Untuk Aluminium Seri 1100 Dengan Tebal 2 MM.

0 4 15

TUGAS AKHIR Pengaruh Kecepatan Spindle dan Feed Rate Terhadap Kekuatan Sambungan Las Tipe Friction Stir Welding Untuk Aluminium Seri 1100 Dengan Tebal 2 MM.

0 1 18

PENDAHULUAN Pengaruh Kecepatan Spindle dan Feed Rate Terhadap Kekuatan Sambungan Las Tipe Friction Stir Welding Untuk Aluminium Seri 1100 Dengan Tebal 2 MM.

0 3 5

PENDAHULUAN Analisis Sifat Mekanik dan Struktur Mikro pada Sambungan Las Beda Properties Aluminium dengan Metode Friction Stir Welding.

0 2 4

PENGARUH KECEPATAN PENGELASAN (TRANSVERSE SPEED) TERHADAP KEKUATAN MEKANIK SAMBUNGAN MATERIAL POLYAMIDE (NYLON) DENGAN METODE FRICTION STIR WELDING DENGAN TAMBAHAN PEMANAS.

4 5 2

PENGARUH KECEPATAN ROTASI TOOL TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN FRICTION STIR WELDING MATERIAL POLYAMIDE DENGAN PEMANAS TAMBAHAN.

0 0 13

PENGARUH TOOL PLUNGE DEPTH DAN PREHEAT TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN FRICTION STIR WELDING POLYAMIDE.

0 1 1