3.4.3. Data Flow Diagram
Langkah selanjutnya dalam pembangunan sistem aplikasi penentuan lokasi galangan kapal ini adalah data flow diagram. DFD ini merupakan
representasi grafik dari suatu sistem DFD yang menggambarkan komponen- komponen sebuah sistem, analisa-analisa data diantara komponen tersebut,
serta tujuan dan penyimpanan dari data tersebut. Dalam penentuan aplikasi ini penulis membuat suatu DFD sebagai berikut :
Input Nilai Alternatif Input Nilai Kriteria
Data Hasil Survey Perijinan Hasil Galangan Kapal Terpilih
Data Hasil Survey Kriteria Data Hasil Survey Alternatif
Hasil Survey Data Perijinan Hasil Survey Data Kriteria
Hasil Survey Data Alternatif
Hasil Data Perijinan Hasil Data Alternatif
Hasil Data Kriteria Data Kriteria
Data Perijinan Data Alternatif
Sistem Penentuan Lokasi Galangan
Kapal
+
Admin
Surveyor PimPro
Gambar 3.3. DFD Context Diagram
Keterangan gambar : Bagian administrasi memasukkan data kriteria dan data alternatif didalam
proses penentuan lokasi galangan kapal. Dan pada bagian surveyor memperoleh hasil data kriteria dan data alternatif, kemudian surveyor
melakukan survey untuk mendapatkan data survey yang kemudian hasilnya digunakan oleh pimpinan proyek. Sedangkan proses selanjutnya pimpinan
33
proyek memasukkan nilai krteria dan nilai alternatif. Dan setelah seluruh rangkaian proses selesai maka pimpinan proyek akan mendapatkan hasil
lokasi galangan kapal yang terbaik.
Data Hasil Survey Alternatif Data Hasil Survey Kriteria
Data Hasil Survey Perijinan
Input Nilai Alternatif Input Nilai Kriteria
Data Hasil Survey Perijinan
Hasil Galangan Kapal Terpilih Data Hasil Survey Kriteria
Data Hasil Survey Alternatif Hasil Survey Data Perijinan
Hasil Survey Data Kriteria Hasil Survey Data Alternatif
Hasil Data Perijinan Hasil Data Alternatif
Hasil Data Kriteria
Data Kriteria Data Perijinan
Data Alternatif Admin
Admin Admin
Surveyor Surveyor
Surveyor Surveyor
Surveyor Surveyor
PimPro PimPro
PimPro PimPro
PimPro PimPro
1 Penetapan
Perijinan Kriteria Alternatif
2 AHP
+
3 Data Perijinan
4 Data Kriteria
5 Data Alternatif
Gambar 3.4. DFD Level 0 Keterangan gambar :
Pada tahap ini terdapat 2 tahapan proses, yaitu proses penetapan kriteria dan alternatif serta proses AHP. Proses penetapan kriteria dan alternatif ini
berfungsi untuk menetapkan kriteria dan alternatif yang digunakan dalam penentuan lokasi galangan kapal. Sedangkan pada proses AHP ini
digunakan untuk perhitungan matrik perbandingan yang kemudian dinormalisasikan serta perhitungan indek konsistensi. Dimana dalam proses
ini akan menghasilkan nilai prioritas global dan mendapatkan informasi lokasi galangan kapal yang terbaik untuk dipilih.
34
Hasil Alternatif Terpilih Input Nilai Alternatif
Nilai Bobot Alternatif Nilai Bobot Kriteria
Hasil Galangan Kapal Terpilih Hasil Bobot Alternatif
Hasil Bobot Kriteria Input Nilai Kriteria
1 Input Nilai
Kriteria 2
Input Nilai Alternatif
3 Perhitungan
Prioritas Global PimPro
PimPro 1
Bobot Kriteria
2 Bobot Alternatif
6 Alternatif
Terpilih
Gambar 3.5. DFD Level 1 Keterangan gambar :
1. Proses pertama dari sistem penentuan lokasi galangan kapal ini adalah
pimpinan proyek memasukkan nilai kriteria yang kemudian diproses dan menghasilkan data kriteria. Dimana hasil dari data kriteria tersebut
dimasukkan kedalam tabel bobot kriteria. 2.
Proses kedua dari sistem penentuan lokasi galangan kapal ini adalah pimpinan proyek memasukkan nilai alternatif yang kemudian diproses
dan menghasilkan data alternatif. Dimana hasil dari data alternatif tersebut dimasukkan kedalam tabel bobot alternatif.
3. Proses ketiga dari sistem penentuan lokasi galangan kapal ini adalah
proses perhitungan prioritas global. Didalam proses perhitungan prioritas global ini data diperoleh dari hasil proses kriteria dan proses
alternatif. Proses perhitungan prioritas global ini yang akan menghasilkan suatu alternatif penentuan lokasi galangan kapal yang
35
terpilih. Dan hasilnya akan disimpan didalam tabel altenatif galangan kapal terpilih.
Data Indeks Konsistensi Kriteria Data Normalisasi Kriteria
Data Nilai Kriteria
Hasil Bobot Kriteria Input Nilai Kriteria
PimPro
1 Bobot Kriteria
1 Input Nilai
Kriteria
2 Normalisasi
Kriteria
3 Indeks
Konsistensi Kriteria
4 Bobot Kriteria
Gambar 3.6. DFD Level 2 Keterangan gambar :
1. Setelah pimpinan proyek memasukkan nilai kriteria galangan kapal
maka hasilnya berupa data nilai kriteria. 2.
Proses selanjutnya sistem akan melakukan proses normalisasi. 3.
Setelah proses normalisasi selesai maka proses pengecekan konsistensi akan dilakukan sampai menemukan nilai konsistensi yang diharapkan.
4. Dan proses yang terakhir yaitu proses perhitungan bobot kriteria dimana
dalam proses tersebut akan menghasilkan data kriteria yang kemudian disimpan didalam tabel bobot kriteria.
36
Data Indeks Konsistensi Alternatif Data Normalisasi Alternatif
Data Nilai Alternatif
Hasil Bobot Alternatif Input Nilai Alternatif
PimPro
2 Bobot Alternatif
1 Input Nilai
Alternatif
2 Normalisasi
Alternatif
3 Indeks
Konsistensi Alternatif
4 Bobot
Alternatif
Gambar 3.7. DFD Level 2 Keterangan gambar :
1. Setelah pimpinan proyek memasukkan nilai alternatif galangan kapal
maka hasilnya berupa data nilai alternatif. 2.
Proses selanjutnya sistem akan melakukan proses normalisasi. 3.
Setelah proses normalisasi selesai maka proses pengecekan konsistensi akan dilakukan sampai menemukan nilai konsistensi yang diharapkan.
4. Dan proses yang terakhir yaitu proses perhitungan bobot alternatif
dimana dalam proses tersebut akan menghasilkan data alternatif yang kemudian disimpan didalam tabel bobot alternatif
37
3.4.4. ER Diagram