METODE PENELITIAN Dinamika Organisasi Koperasi Kredit: Bermodal Besar Dan Bermodal Kecil (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mandiri Dan Koperasi Kredit Nusantara Tebing Tinggi)

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Penentuan Daerah Penelitian Penelitian dilakukan di Kota Tebing Tinggi yang ditentukan secara purposive sengaja, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Pusat Koperasi Kredit BK3D Sumatera Utara 2014. Berdasarkan Data Statistik Kopdit Binaan Puskopdit Bekatigade Sumatera Utara, terdapat 60 Koperasi Kredit aktif di Sumatera Utara. Lokasi penelitian yang dipilih adalah Koperasi Kredit Mandiri dan Koperasi Kredit Nusantara yang terletak di Kota Tebing Tinggi. Memilih koperasi kredit dilakukan setelah membagi dua jumlah koperasi kredit aktif di Sumatera Utara, kemudian memilih koperasi bermodal besar dan bermodal kecil dalam satu Kota, yaitu di Kota Tebing Tinggi. Koperasi Kredit Mandiri dipilih karena koperasi sesuai dengan jumlah modalnya, yakni sebagai KKBB, sedangkan Koperasi Kredit Nusantara dipilih berdasarkan jumlah modalnya sebagai KKBK. Metode Pengambilan Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap dapat menggambarkan populasi di lokasi penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah anggota Koperasi Kredit Mandiri dan anggota Koperasi Kredit Nusantara. Adapun metode yang digunakan dalam penarikan sampel dilakukan secara accidental sampling , dengan karakteristik sampel yang diambil adalah anggota koperasi. Menurut Kuncoro 2003 dalam Wulandari 2012, secara umum jumlah sampel minimal yang dapat diterima untuk suatu studi tergantung dari jenis studi yang dilakukan. Beberapa pedoman yang dianjurkan adalah Studi kausal- komparatif, dibutuhkan minimal 30 subjek per grup umumnya dianjurkan. Menurut Davis dan Cosenza 1993 dalam Wulandari 2012, alasan utama penggunaan sampel antara lain karena kendala waktu, dana, dan sumber daya untuk menghasilkan penelitian yang lebih dapat dipercaya daripada sensus. Metode Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dan pengisian daftar kuesioner oleh sampel di daerah penelitian. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait seperti Pusat Koperasi Kredit Sumatera Utara, Koperasi Kredit Mandiri dan Koperasi Kredit Nusantara, serta literatur-literatur yang mendukung penelitian. Metode Analisis Data a. Untuk mengetahui hipotesis 1 yaitu perkembangan organisasi koperasi selama berdiri di daerah penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Hal yang dianalisis adalah perkembangan jumlah anggota, Sisa Hasil Usaha SHU, simpanan saham dan saldo pinjaman. b. Untuk mengetahui hipotesis 2 yaitu karakteristik sosial ekonomi anggota koperasi di daerah penelitian digunakan analisis metode deskriptif yang diperoleh dari hasil pengolahan data primer dan digunakan uji beda rata-rata. Hal yang dianalisis adalah umur, tingkat pendidikan, masa keanggotaan, jumlah tanggungan, SHU, simpanan dan pinjaman. c. Untuk mengetahui hipotesis 3 digunakan analisis metode deskriptif dengan skoring dan uji beda rata-rata. Hal yang dianalisis adalah dinamika organisasi koperasi di daerah penelitian. Penilaian dinamika organisasi didasarkan atas jumlah skor penilaian dinamika yang ditanyakan dalam kuesioner. Berikut tabel variabel pengukur dinamika organisasi. Tabel 3.1. Variabel Pengukur Dinamika Organisasi No Unsur Jumlah Nilai Skor 1 Tujuan Organisasi 5 0-5 2 Struktur Organisasi 12 0-12 3 Fungsi Tugas 7 0-7 4 Pembinaan dan Pengembangan 7 0-7 Organisasi 5 Kekompakan Organisasi 7 0-7 6 Suasana Iklim Organisasi 5 0-5 7 Tekanan Pada Organisasi 5 0-5 8 Efektivitas Organisasi 5 0-5 Jumlah 53 0-53 Untuk melihat kriteria ketercapaian skor dari masing-masing unsur dinamika, dilakukan penskalaan dari persentase ketercapaian skor masing-masing komponen dinamika yang dibagi menjadi 5 skor, yaitu sebagai berikut: 8 - 25,4 = Sangat Rendah 26,4 - 43,8 = Rendah 44,8 - 62,2 = Sedang 63,2 - 80,6 = Tinggi 81,6 - 100 = Sangat Tinggi Untuk melihat kedinamisan organisasi koperasi atas jumlah skor penilaiannya secara keseluruhan dilakukan penskalaan dengan membagi jumlah skor menjadi 5 skor antara lain bila skor berada : 8 - 16 = Kedinamisan Sangat Rendah 17 - 25 = Kedinamisan Rendah 26 - 34 = Kedinamisan Sedang 35 - 43 = Kedinamisan Tinggi 44 - 53 = Kedinamisan Sangat Tinggi d. Untuk mengetahui hipotesis 4 yaitu pengaruh karakteristik anggota koperasi terhadap dinamika organisasi koperasi kredit digunakan analisis dengan metode regresi linier berganda dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS. Adapun rumus regresi linier berganda adalah sebagai berikut. Ŷ = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + b 4 x 4 + b 5 x 5 + b 6 x 6 + b 7 x 7 +….b n x n Dimana : Ŷ = Dinamika organisasi koperasi x 1 = Umur anggota tahun x 2 = Tingkat pendidikan tahun x 3 = Lama jadi anggota tahun x 4 = Jumlah tanggungan keluarga jiwa x 5 = SHU ribuan rupiah x 6 = Simpanan ribuan rupiah x 7 = Pinjaman ribuan rupiah b 1, b 2, b 3, b 4, b 5 , b 6 , b 7 = Koefisien Regresi Untuk mengetahui bagaimana pengaruh karakteristik sosial ekonomi anggota terhadap dinamika organisasi koperasi secara serempak maka digunakan uji F, dengan rumus: F hitung = r 2 k 1 – r 2 n – k – 1 Dimana : r 2 = Koefisien determinasi n = Jumlah sampel k = Derajat bebas pembilang n-k-1 = Derajat bebas penyebut Kriteria uji serempak adalah: • t hitung t tabel = H0 ditolak ; berarti secara serempak terdapat pengaruh karakteristik sosial ekonomi anggota terhadap dinamika organisasi koperasi. • t hitung t tabel = H0 diterima ; berarti secara serempak tidak terdapat pengaruh karakteristik sosial ekonomi anggota terhadap dinamika organisasi koperasi. t = a − α s Dimana : a = koefisien regresi α = tingkat kepercayaan s = standar deviasi Kriteria pengambilan keputusan secara parsial adalah : • t hitung t tabel = H0 ditolak ; berarti terdapat pengaruh karakteristik sosial ekonomi anggota koperasi dengan dinamika organisasi koperasi. • t hitung t tabel = H0 diterima ; berarti tidak terdapat pengaruh karakteristik sosial ekonomi anggota koperasi dengan dinamika organisasi koperasi. e. Untuk mengetahui hipotesis 5 yaitu hubungan karakteristik sosial ekonomi dengan dinamika organisasi Koperasi Kredit dilakukan metode analisis dengan korelasi Rank Spearman dengan rumus sebagai berikut. r = 1 − 6 ∑ D 2 n n 2 – 1 Dimana : r = Korelasi Rank Spearman n = Jumlah kasus atau sampel d = Selisih ranking antara variable X dan Y untuk tiap subjek 1 6 = Angka konstan Untuk melihat besarnya nilai dari derajat keeratan dapat menggunakan klasifikasi koefisien korelasi dua variabel menurut Guilford dalam Supriana 2009 pada tabel berikut ini. Tabel 3.2. Nilai Koefisien Korelasi Nilai Koefisien Korelasi Keterangan 0,2 Tidak terdapat hubungan antara kedua variabel antara 0,2 sd 0,4 Hubungan kedua variabel lemah antara 0,4 sd 0,7 Hubungan kedua variabel sedang antara 0,7 sd 0,9 Hubungan kedua variabel kuat antara 0,9 sd 1 Hubungan kedua variabel sangat kuat Uji yang dapat digunakan untuk melihat nyata atau tidaknya hubungan variabel yang diuji, dapat dilakukan dengan menggunakan uji-t dengan rumus sebagai berikut: t = r √n − 2 √1 – r 2 Dimana: t = t hitung r = koefisien korelasi spearman n = jumlah sampel Kriteria pengambilan keputusan adalah: • t hitung t tabel = H0 ditolak ; berarti terdapat hubungan karakteristik sosial ekonomi anggota koperasi dengan dinamika organisasi koperasi. • t hitung t tabel = H0 diterima ; berarti tidak terdapat hubungan karakteristik sosial ekonomi anggota terhadap dinamika organisasi koperasi. Definisi dan Batasan Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut. Definisi Untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan hasil penelitian ini, maka dibuat beberapa definisi sebagai berikut. a. Koperasi Kredit adalah koperasi yang mempunyai usaha tunggal, yakni simpan pinjam sebagai usaha atau bisnis utamanya. b. KKBB yang diteliti adalah Koperasi Mandiri di Kota Tebing Tinggi. c. KKBK yang diteliti adalah Koperasi Nusantara di Kota Tebing Tinggi. d. Anggota koperasi adalah responden yang diambil dalam penelitian ini. e. Organisasi merupakan wadah dari sekelompok orang yang mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. f. Dinamika organisasi adalah kekuatan yang terdapat di dalam maupun di lingkungan organisasi yang akan menentukan perilaku anggota organisasi dan perilaku organisasi yang bersangkutan, untuk bertindak atau melaksanakan kegiatan-kegiatan demi tercapainya tujuan bersama yang merupakan tujuan organisasi. d.1. Tujuan organisasi adalah suatu keadaan akhir yang ingin dicapai oleh organisasi, semua kegiatan organisasi diarahkan untuk mencapainya. d.2. Struktur organisasi adalah pola yang sudah tetap mengenai interaksi dan koordinasi dari teknologi dan tenaga kerja dalam satu organisasi. d.3. Fungsi tugas organisasi adalah apa yang seharusnya dilakukan dalam organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. d.4. Pembinaan organisasi salah satu faktor penentu kedinamisan organisasi yaitu dalam upaya menjaga agar organisasi tetap hidup atau orientasi kepada kehidupan organisasi. d.5. Kekompakan organisasi atau kesatuan organisasi adalah dipengaruhi oleh besarnya tanggung jawab para anggotanya. d.6. Iklim organisasi atau atmosfer organisasi adalah keadaan moral, sikap dan perasaan-perasaan yang umum terdapat dalam organisasi. d.7. Tekanan organisasi adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan ketegangan dalam organisasi yang dibutuhkan untuk menumbuhkan kedinamisan, tetapi ketegangan yang terlalu tinggi atau terlalu besar dapat mematikan kedinamisan organisasi. d.8. Efektivitas organisasi adalah efektivitas yang dapat diukur dari tercapainya tujuan organisasi dan besarnya kepuasan para anggota setelah tujuan tercapai. d.9. Agenda terselubung atau maksud terselubung adalah tujuan yang dirumuskan anggota namun tidak tertulis tetapi diharapkan tercapai. g. Karakteristik sosial ekonomi anggota adalah sifat-sifat khas yang dimiliki oleh anggota seperti umur, tingkat pendidikan, pengalaman, jumlah tanggungan keluarga, simpanan, pinjaman dan SHU. e.1. Umur adalah usia anggota koperasi yang dihitung dalam tahun. e.2. Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan yang telah ditempuh oleh anggota sampel. e.3. Masa keanggotaan adalah berapa lama tahun anggota telah bekerja di koperasi. e.4. Jumlah tanggungan keluarga adalah banyaknya orang yang ditanggung atau dibiayai oleh kepala rumah tangga. Batasan Operasional a. Penelitian dilakukan di Koperasi Kredit Mandiri dan Koperasi Kredit Nusantara Kota Tebing Tinggi. b. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota Koperasi Kredit Mandiri dan anggota Koperasi Kredit Nusantara Kota Tebing Tinggi. c. Waktu penelitian dilakukan bulan Juni 2015 – Juli 2015

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Analisis Harapan dan Persepsi Anggota Terhadap Kualitas Pelayanan Pada Koperasi Kredit (Credit Union) Mandiri Tebing Tinggi

1 76 95

Analisis Kredit pada Koperasi Kredit (Credit Union) / CU Hidup Baru Tebing Tinggi Deli

1 67 64

Penyelesaian Kredit Macet Dalam Pemberian Kredit Usaha Tani Melalui Koperasi Di Kabupaten Bengkalis

0 55 5

PERANAN KOPERASI ARTHA MANUNGGAL SURAKARTA DALAM PEMBERIAN KREDIT DI KALANGAN USAHA KECIL Peranan Koperasi Artha Manunggal Surakarta Dalam Pemberian Kredit Di Kalangan Usaha Kecil.

0 0 12

Dinamika Organisasi Koperasi Kredit: Bermodal Besar Dan Bermodal Kecil (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mandiri Dan Koperasi Kredit Nusantara Tebing Tinggi)

0 0 10

Dinamika Organisasi Koperasi Kredit: Bermodal Besar Dan Bermodal Kecil (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mandiri Dan Koperasi Kredit Nusantara Tebing Tinggi)

0 0 1

Dinamika Organisasi Koperasi Kredit: Bermodal Besar Dan Bermodal Kecil (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mandiri Dan Koperasi Kredit Nusantara Tebing Tinggi)

0 0 5

Dinamika Organisasi Koperasi Kredit: Bermodal Besar Dan Bermodal Kecil (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mandiri Dan Koperasi Kredit Nusantara Tebing Tinggi)

0 0 15

Dinamika Organisasi Koperasi Kredit: Bermodal Besar Dan Bermodal Kecil (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mandiri Dan Koperasi Kredit Nusantara Tebing Tinggi)

0 0 2

Dinamika Organisasi Koperasi Kredit: Bermodal Besar Dan Bermodal Kecil (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mandiri Dan Koperasi Kredit Nusantara Tebing Tinggi)

0 0 26