No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-06B; Tgl. Efektif : 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman 1 dari 1
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis
Musculoskletal Disorders Berdasarkan SNQ
Hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan penyebaran kuisioner SNQ terhadap 10 operator diperoleh rasa sakit pada semua segmen tubuh, tetapi rasa
sakit yang paling menonjol ditunjukkan : sakit kaku di leher bagian bawah, sakit di bahu kanan, sakit di punggung, sakit lengan atas kanan, sakit pada pinggang, sakit
pada lengan bawah kanan, sakit pada pergelangan tangan kanan, sakit pada tangan kiri, sakit pada tangan kanan. .
Hasil rekapitulasi bobot pada kuisioner SNQ persentase keluhan rasa sakit pada operator pengulir tangkai sapu adalah :
1. Sakit dibahu kanan 11,66
2. Sakit pada bokong 7,91
3. Sakit pada siku kanan 10,4
4. Sakit lengan atas kanan 11,25
5. Sakit pada tangan kiri 4,58
6. Sakit pada tangan kanan 9,58
7. Sakit pada paha kiri 5,83
Berdasarkan data diatas, penyebab rasa sakit adalah pekerjaan yang dilakukan secara repetitif selama 8 jam kerja dan tidak sesuainya alat yang digunakan dengan
dimensi dan postur tubuh operator. Rasa sakit yang dialami operator pada saat menggunakan alat hasil rancangan sebelumnya sangat berakibat fatal bagi kesehatan
operator, maka dilakukan perancangan ulang alat pengulir tangkai sapu yang sesuai dengan postur tubuh operator pengulir tangkai sapu.
Universitas Sumatera Utara
No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-06B; Tgl. Efektif : 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman 1 dari 1
6.2. Analisis Postur Kerja Operator dengan Metode REBA
Penggunaan kuisoner REBA untuk menunjukkan tingkat resiko kegiatan penguliran tangkai sapu. Kegiatan penguliran tangkai sapu berdasarkan hasil kuisoner
REBA menunjukkan tidak baiknya postur tubuh operator dalam bekerja. Tingginya skor menunjukkan bahwa diperlukan segera perancangan alat yang sesuai postur
tubuh operator. Hasil penilaian postur kerja memperlihatkan bahwa keluhan otot yang dialami oleh seluruh operator, yaitu pada bagian lengan atas, lengan bawah, pinggang
serta punggung. Hal ini disebabkan oleh postur tubuh operator pada saat melakukan pekerjaannya yang kurang ergonomis dan fasilitas kerja yang kurang baik menambah
keluhan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian postur kerja operator bagian sortasi yang memiliki risiko sangat tinggi. Hasil penilaian postur kerja aktual dengan
metode REBA dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Hasil Penilaian Postur Kerja Aktual dengan Metode REBA No
Elemen Kegiatan Bagian
Tubuh Skor
Tindakan Perbaikan
1 Mengambil Tangkai
Sapu Kanan
6 Perlu tindakan
Kiri 9
Perlu tindakan secepatnya 2
Mengulir Tangkai Sapu Kanan
8 Perlu tindakan secepatnya
Kiri 8
Perlu tindakan secepatnya 3
Meletakkan Tangkai Sapu
Kanan 6
Perlu tindakan Kiri
5 Perlu tindakan
Sumber: Pengumpulan Data
Universitas Sumatera Utara
No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-06B; Tgl. Efektif : 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman 1 dari 1
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN