udara-kornea jauh lebih besar daripada perbedaan dalam densitas antara lensa dan cairan di sekitarnya. Pada astigmatisme, kelengkungan kornea tidak rata sehingga
berkas sinar mengalami refraksi yang tidak sama. Kemampuan refraktif kornea seseorang tidak berubah karena kelengkungan kornea tidak berubah. Sebaliknya,
kemampuan refraktif lensa dapat diubah-ubah dengan mengubah kelengkungan sesuai kebutuhan untuk melihat dekat atau jauh Sherwood, 2012.
2.2.1. Kornea
Kornea adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya. Kornea merupakan lapisan jaringan yang menutupi bola mata sebelah depan dan
terdiri atas 5 lapisan, yaitu: 1. Epitel
2. Membran Bowman 3. Stroma
4. Membran Descement 5. Endotel
Eroschenko, 2010.
2.2.2. Aquous Humor Cairan Mata
Rongga anterior antara kornea dan lensa mengandung cairan jernih encer yang disebut aquous humor. Aquous humor membawa nutrien untuk kornea dan lensa,
yaitu dua struktur yang tidak memiliki aliran darah karena adanya pembuluh darah akan mengganggu lewatnya cahaya ke fotoreseptor Tsai, 2012.
Aquous humor dihasilkan dengan kecepatan sekitar 5 mlhari oleh suatu jaringan kapiler di dalam badan siliar suatu turunan khusus lapisan khoroid
anterior. Cairan ini mengalir ke suatu kanalis di tepi kornea dan akhirnya masuk ke darah Junquiera, 2011.
Jika aquous humor tidak dikeluarkan secepat pembentukkannya sebagai contoh, akibat sumbatan di saluran drainasenya, maka kelebihan cairan ini akan
menumpuk di rongga anterior, menimbulkan peningkatan tekanan di dalam mata. Keadaan ini dikenal sebagai glaukoma. Kelebihan aquous humor akan mendorong
Universitas Sumatera Utara
lensa ke belakang ke arah vitreous humor, yang selanjutnya akan menekan lapisan saraf di retina. Penekanan ini menyebabkan kerusakan retina dan nervus optikus
yang dapat menyebabkan kebutaan jika keadaan ini tidak diatasi Sherwood, 2012.
2.2.3. Lensa
Jaringan ini berasal dari ektoderm permukaan yang berbentuk lensa di dalam bola mata dan bersifat bening. Lensa di dalam bola mata terletak di belakang iris
dan terdiri dari zat tembus cahaya transparan berbentuk seperti cakram yang dapat menebal dan menipis pada saat terjadinya akomodasi Eroschenko, 2010.
Secara fisiologis lensa mempunyai sifat tertentu, yaitu: • Kenyal atau lentur karena memegang peranan terpenting dalam akomodasi untuk
menjadi cembung • Jernih atau transparan karena diperlukan sebagai media penglihatan,
• Terletak ditempatnya, yaitu berada antara posterior chamber dan vitreous humor
dan berada di sumbu mata Tsai, 2011
Keadaan patologik lensa ini dapat berupa: • Tidak kenyal pada orang dewasa yang mengakibatkan presbiopia,
• Keruh atau apa yang disebut katarak, • Tidak berada di tempat atau subluksasi dan dislokasi
Tsai, 2011
2.2.4. Vitreous Humor Badan Kaca