Seminar Nasional IENACO
–
2016 ISSN: 2337
–
4349
821
baik.  Uji  reliabilitas  dalam  penelitian  ini  menggunakan  teknik Cronbach’s
Alpha
α, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal reliabel, bila memiliki
Cronbach’s Alpha 0,6 Ningsih, 2015 dalam Ghozali, 2013.
Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan uji hipotesis, dilakukan uji normalitas data. Model Regresi yang baik adalah data terdistribusi normal atau mendekati normal, untuk mendeteksi normalitas
dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov.
Uji  Multikolinearitas  ini  bertujuan  untuk  menguji  apakah  suatu  model  regresi  terdapat korelasi  antar  variabel  bebas  independen.  Pengujian  multikolinearitas  dengan  melihat  nilai
tolerance
dan
inflation factor
VIF pada model regresi. Uji  Multikolinearitas  ini  bertujuan  untuk  menguji  apakah  suatu  model  regresi  terdapat
korelasi  antar  variabel  bebas  independen.  Model  regresi  yang  baik  seharusnya  tidak  terjadi autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson DW test.
Uji  Heteroskedastisitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam  model  regresi  terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke satu pengamatan yang lain. Model regresi
yang  baik  adalah  yang  tidak  terjadi  heteroskedastisitas  Priyatno,  2009.  Pengujian heteroskedastisitas dengan melihat grafik Plot.
Uji Hipotesis
Uji  t  digunakan  untuk  mengetahui  pengaruh  antara  variabel  independen  dengan  variabel dependen secara parsial. Kriteria pengujian yaitu jika
–t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka H diterima
sedangkan jika –t hitung  –t  tabel atau t hitung  t tabel, maka H
ditolak Priyatno, 2009. Uji  F  dilakukan  untuk  membuktikan  apakah  variabel-variabel  independen  secara  simultan
mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian yaitu jika F hitung ≤ F tabel, maka Ho diterima sedangkan jika F hitung  F tabel, maka Ho ditolak Priyatno, 2009.
Untuk membuktikan hipotesis yang diajukan maka digunakan analisis regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut:
Y = a + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ e 1
Keterangan: Y  =
Persepsi mengenai perilaku
tax evasion
X1= Keadilan
X2= Sistem Perpajakan
X3= Diskriminasi
X4= Kemungkinan Terdeteksi Kecurangan
a   = Bilangan Konstanta harga Y, bila X=0
e   = error
Koefisien  determinasi  bertujuan  untuk  mengukur  seberapa  jauh  kemampuan  model  dapat menjelaskan  variasi  variabel  dependen.  Koefisien  determinasi  R
2
dinyatakan  dalam  persentase. Nilai koefisien korelasi R
2
ini berkisar 0  R
2
1.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Deskripsi Umum Data Penelitian
Jumlah  sampel  minimal  yamg  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  50.  Kuesioner  yang dibagikan sejumlah 60 buah. Kuesioner yang tidak kembali atau rusak sebanyak 5 buah, sehingga
kuesioner yang dapat diolah dalam penelitian ini sebanyak 55 buah. 3.2.
Analisis Statistik Deskriptif
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah responden N ada 55. Variabel independen keadilan  memiliki  nilai  minimum  6,  nilai  maksimum  24,  nilai  mean  10,58,  dan  standar  deviasi
4,090.  Sistem  perpajakan  memiliki  nilai  minimum  5,  nilai  maksimum  20,  nilai  mean  10,73,  dan standar deviasi 3,866. Diskriminasi memiliki nilai minimum 4, nilai maksimum 17, nilai mean 9,20
dan  standar  deviasi  3,385.  Kemungkinan  terdeteksi  kecurangan  memiliki  nilai  minimum  5,  nilai maksimum  22,  nilai  mean  14,18  dan  standar  deviasi  4,137,  sedangkan  pada  variabel  dependen
persepsi mengenai perilaku
tax evasion
nilai minimum 8, nilai maksimum 37, nilai mean 19,58 dan standar deviasi 7,817.
Seminar Nasional IENACO
–
2016 ISSN: 2337
–
4349
822
Tabel 1. Statistik Deskriptif
Variabel N
Min  Max Mean
Std. Deviation
Keadilan 55
6 24
10.58 4.090
Sistem Perpajakan 55
5 20
10.73 3.866
Diskriminasi 55
4 17
9.20 3.385
KemungkinanTerdeteksi Kecurangan 55
5 22
14.18 4.137
Persepsi Mengenai Perilaku Tax Evasion 55
8 .37
19.58 7.817
3.3. Uji Kualitas Data Uji Instrumen
Pengujian  validitas  dari  instrumen  penelitian  dilakukan  dengan  korelasi  Pearson.  Nilai  r hitung diperoleh
Pearson Correlation,
sedangkan nilai r tabel 0,265 diperoleh dari Tabel
Product Moment Correlation
α = 0,05 dan N = 55. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa semua pertanyaan dinyatakan valid, karena r hitung  r tabel.
Berdasarkan  tabel  2  menunjukkan  bahwa  nilai
Cronbachs  Alpha
pada  variabel  keadilan, sistem  perpajakan,  diskriminasi,  kemungkinan  terdeteksi  kecurangan,  dan  persepsi  mengenai
perilaku
tax  evasion
lebih  besar  dari  0,6  sehingga  dapat  disimpulkan  bahwa  pernyataan  dalam kuesioner semua variabel ini reliabel.
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbachs Alpha
N of Items Keterangan
Keadilan 0.863
6 Reliabel
Sistem Perpajakan 0.821
5 Reliabel
Diskriminasi 0.702
4 Reliabel
Kemungkinan Terdeteksi Kecurangan 0.774
5 Reliabel
Persepsi Mengenai Perilaku Tax Evasion 0.913
8 Reliabel
3.4.
Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan  tabel  3  menunjukkan  besarnya  nilai
Kolmogorov
-
Smirnov
adalah  0,690  dan nilai
Asymptotic Significance
sebesar  0,  727.  Karena  signifikansi  lebih  besar  dari  0,05  maka menunjukkan  data  residual  terdistribusi  secara  normal. Jadi,  dapat  disimpulkan  bahwa  persamaan
regresi pada model memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
Variabel Kolmogorov-Smirnov Z
Signifikansi Keterangan
Res_1 0.690
0.727 Normal
Berdasarkan  tabel  4  menunjukkan  bahwa  keempat  variabel  independen  tidak  terjadi multikolinearitas  karena  nilai  tolerance    0,10  dan  nilai  VIF    10,  sehingga  empat  variabel
independen dapat digunakan untuk memprediksi persepsi mengenai perilaku
tax evasion
. Jadi, data yang dianalisis memenuhi asumsi multikolinearitas.
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance
VIF Keterangan
Keadilan .719
1.390 Bebas Multikolinearitas
Sistem Perpajakan .536
1.865 Bebas Multikolinearitas
Diskriminasi .514
1.945 Bebas Multikolinearitas
Kemungkinan Terdeteksi Kecurangan .902
1.108 Bebas Multikolinearitas
Tabel  5  uji  autokorelasi  menunjukkan  nilai
Durbin-Watson
sebesar  2,004.  Nilai  DW  yang berada  pada  daerah  dU    dw    4-dU  dapat  disimpulkan  model  regresi  terbebas  dari  problem
autokorelasi dan layak digunakan. Hasil pengujian dalam penelitian ini, nilai
Durbin-Watson
harus berada diantara 1,7240 dU dan 2,276 4-dU, sehingga dapat disimpulkan model regresi terbebas
dari problem autokorelasi dan layak digunakan.
Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi
Nilai DW dL
dU 4-dU
4-dL Keterangan
2.004 1.4136
1.7240 2.276
2.5864 Bebas autokorelasi
Seminar Nasional IENACO
–
2016 ISSN: 2337
–
4349
823
Berdasarkan  gambar  1  uji  heteroskedastisitas  memperlihatkan  grafik-grafik
scatterplot
dari variabel  dependen  yaitu  persepsi  mengenai  perilaku
tax  evasion
.  Grafik
scatterplot
tersebut menunjukkan  bahwa  titik-titik  menyebar  di  atas  dan  di  bawah  angka  0  pada  sumbu  Y,  hal  ini
berarti bahwa model penelitian ini tidak terdapat heteroskedastisitas.
Gambar 1.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot
3.5. Hasil Uji Hipotesis