Jenis Penelitian Variabel Penelitian

Seminar Nasional IENACO – 2016 ISSN: 2337 – 4349 820

2. METODOLOGI

2.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dikuantifikasikan yang diolah dengan metode statistika . 2.2. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi di Kabupaten Karanganyar. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang bekerja sebagai wiraswasta ataupun pengusaha yang dipilih dengan menggunakan metode Convenience Sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan kemudahan, dengan pertimbangan lokasi yang tidak jauh dari pusat pemerintahan daerah yaitu wilayah Kecamatan Jaten, Tasikmadu, dan Karanganyar. Analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda, maka jumlah anggota sampel minimal yaitu 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti N = 10 x 5 = 50 Sugiyono, 2013. Jadi jumlah sampel minimal yamg digunakan dalam penelitian ini adalah 50. Kuesioner yang dibagikan sejumlah 60 untuk mengantisipasi kemungkinan kuesioner rusak atau tidak kembali.

2.3. Variabel Penelitian

Variabel Independen Keadilan X1 Variabel keadilan diukur berdasarkan instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian Nickerson, et al., 2009 serta Suminarsasi dan Supriyadi 2012 kemudian dikembangkan mengacu pada penelitian Ningsih 2015. Terdiri dari enam item pertanyaan yang diukur menggunakan skala likert. Sistem Perpajakan X2 Variabel sistem perpajakan diukur berdasarkan instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian Nickerson, et al., 2009 serta Suminarsasi 2012 kemudian dikembangkan mengacu pada penelitian Ningsih 2015. Terdiri dari lima item pertanyaan yang diukur menggunakan skala likert. Diskriminasi X3 Variabel diskriminasi diukur berdasarkan instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian Nickerson, et al., 2009 serta Suminarsasi dan Supriyadi 2012 kemudian dikembangkan mengacu pada penelitian Ningsih 2015. Terdiri dari empat item pertanyaan yang diukur menggunakan skala likert . Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan X4 Variabel kemungkinan terdeteksinya kecurangan diukur berdasarkan instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian Ayu 2011, serta Rahman 2013. Terdiri dari lima item pertanyaan yang diukur menggunakan skala likert . Variabel Dependen Persepsi Mengenai Perilaku Tax Evasion Y Variabel persepsi mengenai perillaku tax evasion diukur berdasarkan instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian Nickerson, et al., 2009 serta Suminarsasi dan Supriyadi 2012 kemudian dikembangkan mengacu pada penelitian Ningsih 2015. Terdiri dari delapan item pertanyaan yang diukur menggunakan skala likert . 2.4. Metode Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi yang berkaitan dengan karakteristik variabel penelitian yang utama. Uji Kualitas Data Uji Instrumen Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Uji Validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan korelasi Pearson. Pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria menggunakan r tabel pada tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi Priyatno, 2009. Uji reliabilitas menjadi suatu ukuran suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk diinginkan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah Seminar Nasional IENACO – 2016 ISSN: 2337 – 4349 821 baik. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach’s Alpha α, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal reliabel, bila memiliki Cronbach’s Alpha 0,6 Ningsih, 2015 dalam Ghozali, 2013. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan uji hipotesis, dilakukan uji normalitas data. Model Regresi yang baik adalah data terdistribusi normal atau mendekati normal, untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji Multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas independen. Pengujian multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan inflation factor VIF pada model regresi. Uji Multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson DW test. Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke satu pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas Priyatno, 2009. Pengujian heteroskedastisitas dengan melihat grafik Plot. Uji Hipotesis Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara parsial. Kriteria pengujian yaitu jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka H diterima sedangkan jika –t hitung –t tabel atau t hitung t tabel, maka H ditolak Priyatno, 2009. Uji F dilakukan untuk membuktikan apakah variabel-variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian yaitu jika F hitung ≤ F tabel, maka Ho diterima sedangkan jika F hitung F tabel, maka Ho ditolak Priyatno, 2009. Untuk membuktikan hipotesis yang diajukan maka digunakan analisis regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut: Y = a + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + e 1 Keterangan: Y = Persepsi mengenai perilaku tax evasion X1= Keadilan X2= Sistem Perpajakan X3= Diskriminasi X4= Kemungkinan Terdeteksi Kecurangan a = Bilangan Konstanta harga Y, bila X=0 e = error Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dapat menjelaskan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi R 2 dinyatakan dalam persentase. Nilai koefisien korelasi R 2 ini berkisar 0 R 2 1.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keadilan, Sistem Perpajakan, Diskriminasi, dan Kemungkinan terdeteksi Kecurangan terhadap Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika Penggelapan Pajak (Tax Evasion)

12 95 180

PENGARUH KEADILAN, SELF ASSESSMENT SYSTEM, DISKRIMINASI, PEMAHAMAN PERPAJAKAN, PELAYANAN APARAT PAJAK, DAN KEMUNGKINAN TERDETEKSI KECURANGAN TERHADAP TINDAKAN TAX EVASION

6 48 147

Pengaruh Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan, Keadilan Pajak, Ketepatan Pengalokasian Pajak, Teknologi Sistem Perpajakan, dan Tax Morale Terhadap Tax Evasion

3 29 215

PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, DISKRIMINASI, DAN KEMUNGKINAN TERDETEKSI KECURANGAN TERHADAP PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI KETIDAKETISAN PENGGELAPAN PAJAK (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bantul dan Sleman)

4 42 124

PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF PAJAK, DISKRIMINASI, KECURANGAN, KETEPATAN Pengaruh Keadilan Sistem Perpajakan Tarif Pajak Diskriminasi Kecurangan Ketepatan Pengalokasian Dan Money Ethics Mengenai Persepsi Wajib Pajak Terhadap Etika Penggelap

0 3 15

PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF PAJAK, DISKRIMINASI, KECURANGAN, KETEPATAN Pengaruh Keadilan Sistem Perpajakan Tarif Pajak Diskriminasi Kecurangan Ketepatan Pengalokasian Dan Money Ethics Mengenai Persepsi Wajib Pajak Terhadap Etika Penggelap

0 6 16

PENDAHULUAN Pengaruh Keadilan Sistem Perpajakan Tarif Pajak Diskriminasi Kecurangan Ketepatan Pengalokasian Dan Money Ethics Mengenai Persepsi Wajib Pajak Terhadap Etika Penggelapan Pajak (Tax Evasion).

0 3 10

Pengaruh Persepsi Keadilan dan Sistem Perpajakan Terhadap Penggelapan Pajak (Tax Evasion).

15 61 43

188 199 PENGARUH KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA KECURANGAN KEADILAN PAJAK

0 0 12

PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, DISKRIMINASI DAN TARIF PAJAK TERHADAP PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MENGENAI PERILAKU PENGGELAPAN PAJAK

1 6 16