4.2.1.2. DO 40
4.2.1.3. BOD 40
4.2.1.4. Hubungan Antara Parameter DO dan BOD 41
4.2.1.5. Kandungan Logam Timbal Pb 41
4.2.1.6. Kandungan Logam Tembaga Cu 46
4.2.2. Parameter Fisika 43
4.2.2.1. Suhu 43
4.2.2.2. Kekeruhan 44
4.2.2.3. Konduktivitas 45
4.2.2.4. Salinitas 46
4.2.2.5. Hubungan Antara Parameter Konduktivitas dan Salinitas 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 48
5.2. Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Peta Kabupaten Tapanuli Tengah
5 Gambar 2.2. Timbal Pb dalam bentuk padatan
25 Gambar 2.3. Tembaga Cu
25 Gambar 4.1. Lokasi pengridan pengambilan sampel
38 Gambar 4.2. Kontur suhu di DAS Tapanuli Tengah
43 Gambar 4.3. Kontur kekeruhan di DAS Tapanuli Tengah
44 Gambar 4.4. Kontur konduktivitas St2 dan St3 di DAS Tapanuli Tengah
45 Gambar 4.5. Kontur salinitas St2 dan St3 di DAS Tapanuli Tengah
46
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Baku Mutu Sungai
9 Tabel 2.2. Hubungan Salinitas dengan DHL
13 Tabel 2.3. Derajat Pencemaran Berdasarkan Nilai BOD5
17 Tabel 2.4. Klasifikasi Derajat Pencemaran Bahan Organik
18 Tabel 3.1. Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian
27 Tabel 3.2. Bahan Yang Akan Dibutuhkan Dalam Penelitian
28 Tabel 4.1. Hasil Parameter Kimia
38 Tabel 4.2. Hasil Kandungan Logam Berat
40 Tabel 4.3. Hasil Parameter Fisika
40
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Tabel Data Penelitian
51 Lampiran 2. Gambar Hasil Perhitungan Analisa Data
53 Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian
55 Lampiran 4. Surat persetujuan Dosen Pembimbing Skripsi
58 Lampiran 5. Surat izin penelitian di BTKLPPM
59 Lampiran 6. Surat balasan penelitian di BTKLPPM
60
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Baku Mutu Sungai
9 Tabel 2.2. Hubungan Salinitas dengan DHL
13 Tabel 2.3. Derajat Pencemaran Berdasarkan Nilai BOD5
17 Tabel 2.4. Klasifikasi Derajat Pencemaran Bahan Organik
18 Tabel 3.1. Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian
27 Tabel 3.2. Bahan Yang Akan Dibutuhkan Dalam Penelitian
28 Tabel 4.1. Hasil Parameter Kimia
38 Tabel 4.2. Hasil Kandungan Logam Berat
40 Tabel 4.3. Hasil Parameter Fisika
40
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Peta Kabupaten Tapanuli Tengah
5 Gambar 2.2. Timbal Pb dalam bentuk padatan
25 Gambar 2.3. Tembaga Cu
25 Gambar 4.1. Lokasi pengridan pengambilan sampel
38 Gambar 4.2. Kontur suhu di DAS Tapanuli Tengah
43 Gambar 4.3. Kontur kekeruhan di DAS Tapanuli Tengah
44 Gambar 4.4. Kontur konduktivitas St2 dan St3 di DAS Tapanuli Tengah
45 Gambar 4.5. Kontur salinitas St2 dan St3 di DAS Tapanuli Tengah
46
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Tabel Data Penelitian
51 Lampiran 2. Gambar Hasil Perhitungan Analisa Data
53 Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian
55 Lampiran 4. Surat persetujuan Dosen Pembimbing Skripsi
58 Lampiran 5. Surat izin penelitian di BTKLPPM
59 Lampiran 6. Surat balasan penelitian di BTKLPPM
60
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia terdiri atas 13.667 pulau tetapi baru sekitar 6.000 pulau yang telah mempunyai nama, sedangkan yang berpenghuni sekitar 1000 pulau. Jumlah
panjang garis pantainya sekitar 81.000 km yang merupakan garis pantai yang amat panjang yang dimiliki oleh suatu negara di dunia ini. Luas seluruh wilayah
Indonesia dengan jalur laut 12 mil adalah 5 juta km
2
terdiri dari luas daratan 1,9 juta km
2
, laut teritorial 0.3 juta km
2
sedangkan perairan pedalaman atau perairan kepulauan seluas 2,8 km
2
. Ini berarti seluruh wilayah laut Indonesia berjumlah 3,1 juta km
2
atau sekitar 62 dari seluruh wilayah Indonesia. Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia juga dikenal sebagai salah satu
pusat keanekaragaman hayati laut dunia dengan kekayaan terumbu karangnya. Indonesia sendiri memiliki luas total terumbu karang sekitar 85.200 km
2
atau sekitar 18 luas total terumbu karang dunia Nontji dalam Lumbanraja, 2012:1.
Dan Tapanuli tengah salah satu kota yang mempunyai biota alam yang memiliki nilai ekologi dan ekonomi sebagai pengembangan wisata bahari.
Secara geografis, Kabupaten Tapanuli Tengah berada di antara 1°11’00”- 2°22’0” LU dan 98°07’-98°12’ BT. Daerah ini terletak di pesisir pantai barat
Pulau Sumatera dan sebagian lainnya di pulau-pulau kecil. Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah sekitar 2.194,98 km
2
. Kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berbukit dengan ketinggian 0-1.266 meter di atas permukaan laut.
Dari seluruh wilayah Tapanuli Tengah, 43,90 berbukit dan bergelombang. Klimatologi Kabupaten Tapanuli Tengah, sebagian besar wilayah kecamatan di
Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan lautan sehingga berpengaruh pada suhu udara yang tergolong tropis. Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan
Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam di sebelah utara, Kabupaten Tapanuli Selatan di sebelah selatan, Kota Sibolga dan Samudra
Indonesia di sebelah barat, serta Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang
2
Hasudutan, dan Kabupaten Pakpak Bharat di sebelah timur. Ibukota Kabupaten Tapanuli Tengah adalah PANDAN.
Kekhasan perairan Pandan tidak terlepas dari biota lautnya. Mata pencaharian mayoritas penduduknya Nelayan dan Petani. Namun pencemaran air
sungai yang mengalir ke laut akibat limbah, sampah dan ataupun keberadaan logam berat berupa tembaga Cu dan timbal Pb yang berlebihan di daerah aliran
sungai dapat mengakibatkan kerusakan pada biota laut. Berdasarkan hasil penelitian Lumbanraja, 2012, nilai salinitas di daerah
Pantai Pulau Poncan ini tergolong sangat tinggi. Rata-ratanya mencapai 50,32 ppt, pada rentang 48,4-52,3 ppt. Nilai salinitas sebesar ini melebihi salinitas samudra
luas yang hanya berkisar 44 ppt. Biasanya salinitas di sekitar pulau-pulau hanya sekitar 21 ppt. Hal ini mengindikasikan adanya pencemaran di daerah pesisir
pantai tersebut. Dan berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada warga bernama D.
Hutagalung, Jum’at 214 di Tapanuli tengah. Hampir seluruh Daerah Aliran Sungai DAS yang bermuara ke laut di sekitar pesisir sudah mengalami
pencemaran, seperti DAS Sibuluan tercemar oleh limbah dari PLTA, DAS Pandan tercemar oleh limbah masyarakat, DAS Sarudik tercemar oleh limbah pabrik
karet, dan DAS lainnya. Untuk memastikan bahwa kondisi pantai tetap seimbang dan mampu menopang kehidupan ekosistemnya, perlu dilakukan analisa
parameter fisika-kimia diantaranya suhu, kekeruhan, konduktivitas, salinitas, DO, BOD, pH dan logam berat. Guna menanggapi kondisi ini, peneliti ingin
melakukan penelitian dengan judul “Pengukuran Parameter Fisika Dan Kimia Daerah Aliran Sungai Di Kabupaten Tapanuli Tengah”.
1.2 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Kandungan unsur logam berat yang di uji Pb dan Cu
2. Parameter fisika yang di tinjau suhu, kekeruhan, salinitas dan konduktivitas dan Parameter Kimia yang di tinjau pH, DO Disolve Oxygen dan BOD
Biochemical Oxygen Demand