28
2.4 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No
Pengarang Judul Penelitian
Metode Hasil Penelitian
1
Juarnah, Suar 2003 Analisis Peran Dan Hubungan
Keluarga Terhadap Keberhasilan UsahaPada Toko Emas Sinar Agung
Medan pada tahun2003 Regresi
Berganda Faktor Faktor yang paling berpengaruh
dalam keberhasilan usaha perandan hubungan keluarga yang paling
dominan terhadap keberhasilan usaha pada toko emas Sinar Agung Medan
adalah Variabel kerjasama dan persaingan antara saudara kandung.
2
Matondang, Indra Hakim 2006
Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai
Usaha Kecil Studi Kasus Pada Gerai Penjualan Pulsa Handphone di
Sepanjang Jalan Letda Sujono pada tahun 2006
Regresi Berganda
Faktor-Faktor yang paling berpengaruh untuk berwirausaha adalah Faktor
Pemasaran
3 Trensey, Margareth
2001 Stories
from Australian
family business and the people who operate
them Regresi
Berganda Family company when the owner
thinks and wants his company as a good family enterprise.
4 Anastasia
Astri, 2001
Rahasia Bisnis Saudara Kandung Kualitatif Bisnis atau usaha yang dibangun oleh
saudara kandung sebagai ikatan keluarga harus dibangun melalui
rahasia bisnis.
5 Glassop, Linda
2005 Managing the Family Business
Path Analysis
For any family bussiness to be successful , it needs to be led ,
managed , and governed well .
Universitas Sumatera Utara
29 6.
John A, Davis 2014
Poorly designed leadership roles set up a family business
Path Analysis
Without stability, you lose your built- in advantage. Without adequate
governance, you dont have adequate stability. The family business system
absolutely must be governed, and governed well, for success.
Sumber: Margareth Trancey 2001, Anastia Astri 2001, Suar Juarnah 2003, Linda Glassop 2005, Indra Hakim Matondang 2006, Davis John A
2014 2.5 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang diteliti. Pertautan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah
dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan
variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis Sugiyono, 2004:49.
Ikatan keluarga merupakan suatu ikatan yang erat antara satu keluarga yang memliki hubungan darah maupun hubungan perkawinan dalam satu rumah tangga
atau beda tempat tinggal. Ikatan keluarga sangat penting dalam membangun suatu kebersamaan baik dalam hal menjalankan usaha maupun dalam bidang lainnya.
Melalui ikatan keluarga banyak manfaat yang diperoleh dalam bisnis yang dibangun oleh keluarga diantaranya dapat memperkuat ikatan persaudaraan dalam
bisnis keluarga, dapat memperkuat persaingan bisnis, tingginya pengorbanan dari setiap anggota keluarga dalam kebutuhan dan keperluan bisnis yang dibangun
Universitas Sumatera Utara
30 serta motivasi anggota keluarga untuk kerja cukup tinggi dan kuat dalam
pengelolaan yang rapi dan baik. Dimensi ikatan keluarga dalam membangun usaha keluarga diantaranya
sebagaimana yang dikatakan Nyomman 2011 : 47 salah satunya adalah Kepercayaan, dalam hal ini antar keluarga kepercayaan jauh lebih tinggi bila
dibanding dengan mitra usaha dengan orang lain, kemudian komitmen yaitu adanya keterikatan darah membuat hubungan bisnis menciptakan komitmen yang
lebih tinggi, dan kerjasama. Kerjasama antar anggota keluarga dengan adanya ikatan keluarga jauh lebih baik dalam menjalankan usaha keluarga itu sendiri.
Upaya untuk meniptakan keberhasilan usaha keluarga tentunya ikatan keluarga sangat penting bahkan dengan tingginya ikatan keluarga akan
mempengaruhi terhadap keberhasilan usaha keluarga. Keberhasilan Usaha Keluarga menurut Dalimunte 2003:15 keberhasilan usaha merupakan
keuntungan, jumlah penjualan, dan pertumbuhan usaha mempunyai hubungan siknifikan terhadap keberhasilan.
Terciptanya keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga tidak terlepas dari hubungan antar keluarga yang erat. Dengan kepercayaan yang tinggi dari
antar anggota keluarga untuk saling percaya, mampu menjadi dasar dalam menciptakan komitmen yang kuat. Sehingga mampu menciptakan kerjasama yang
erat dan solid dalam membangun usaha keluarga menuju keberhasilan. Hal ini membuat hubungan keluarga menjadi harmonis yang mampu memberikan
dampak positif terhadap keberhasilan usaha keluarga. Secara sederhana uraian diatas dapat digambarkan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
31
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sumber: Nyoman 2011, Syofyan 2004, Dalimunte 2003
2.6 Hipotesis