Kerangka Berpikir Hipotesis Perlakuan media tanam pasir + arang sekam + pupuk kandang dan

pembentukan akar Plerik, 1987 dalam Shanti, 2005 sedangkan konsentrasi BA sekitar 5 ppm Wattimena, 1991 dalam Shanti, 2005 Kebanyakkan spesies kaktus akan tumbuh pada media ½ MS atau ½ BS yang dilengkapi dengan BA pada variasi konsentrasi antara 0,1-10 mgl Wellens, 2000. Penelitian Trisnahati 2007 pemberian BAP 2 ppm memberikan tinggi tunas tanaman buah naga yang baik, Herawan 2000 hasil kultur pucuk cendana dengan konsentrasi BAP 1 mgl menghasilkan tunas yang baik, sedangkan Isharyati 1999 pemberian BAP 2 ppm dan 4 ppm memberikan pertumbuhan eksplan gingseng jawa yang relatif baik. Karena dalam pertumbuhan setek buah naga sering adanya hambatan dalam pembentukan tunas maka perlu dilakukan penelitian setek buah naga dengan perlakuan BAP pada berbagai konsentrasi untuk mendapatkan konsentrasi yang tepat dalam memacu pertumbuhan tunas setek.

B. Kerangka Berpikir

1. Tanaman buah naga termasuk komoditas buah baru yang semakin banyak peminatnya. Peluang budidaya tanaman buah naga cukup besar karena permintaan yang tinggi. Oleh karena itu penyediaan bibit tanaman menjadi sangat penting, karena belum banyak tersedianya bibit di pasaran menyebabkan harga bibit menjadi mahal. 2. Salah satu perbanyakkan tanaman buah naga dapat dilakukan dengan cara vegetatif melalui setek batang, cabangsulur karena waktunya yang relatif singkat, 3–6 bulan dapat menghasilkan tanaman yang serupa dengan sifat tanaman induknya dan lebih cepat berbuah memerlukan waktu 2-3 tahun dibandingkan dengan perbanyakkan dengan cara generatif melalui biji. 3. Penyedian media tanam setek buah naga menghendaki kondisi tanah pasiran yang gembur, porous, banyak mengandung bahan organik dan unsur hara dapat memberikan mutu bibit yang lebih baik. 4. Perlakuan BAP dengan beberapa konsentrasi dapat ditentukan konsentrasi mana yang dapat diaplikasikan paling tepat untuk mendorongmemacu pertumbuhan tunas setek buah naga sehingga penanaman bibit dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan. C. Hipotesis Perlakuan media tanam pasir + arang sekam + pupuk kandang dan aplikasi BAP 30 ppm akan mendorong pertumbuhan setek buah naga secara optimal.

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan November 2007, di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan ketinggian tempat 95 m dpl. Berdasarkan pengukuran Komaruddin belum dipublikasi, 2007 pada lokasi dan waktu yang sama di dapatkan pengukuran suhu ruangan pagi hari berkisar 31°C-33°C, siang hari berkisar 38ºC-40°C, dan sore hari berkisar 25°C-34ºC dapat dilihat pada Lampiran 28.

B. Bahan dan Alat Penelitian Bahan meliputi :

Cabangsulur tanaman buah naga merah daging putih, Zat pengatur tumbuh BAP Benzyl Amino Purine , Fungisida Dithene M-45, insektisida Furadan 3G, polibag 15x20 cm, pasir malang, tanah entisol, arang sekam dan pupuk kandang kambing. Alat Meliputi: