Gambar 8. Kurva regresi pengaruh konsentrasi BAP terhadap berat segar
H. Berat Kering Tanaman Pengeringan bahan tanaman bertujuan untuk menghilangkan semua
kandungan air bahan, dilakukan pada suhu yang relatif tinggi. Idealnya bahan dikeringkan pada suhu 80
C selama waktu sampai suatu berat kering yang konstan dicapai. Prinsip dalam pengeringan bahan adalah menghentikan
semua aktifitas metabolisme pada bahan basah tanaman Sitompul dan Guritno, 1995.
Pada kebanyakkan tanaman, berat kering totalnya di dominasi oleh karbohidrat sebanyak 50–80. Karbohidrat berperan sebagai cadangan
makanan dan merupakan bagian dari kerangka kerja setiap sel Salisbury dan Ross, 1969. Penimbunan bahan kering di gunakan sebagai petunjuk dalam
memberikan ciri pertumbuhan Sitompul dan Guritno, 1995. Bahan kering pada tanaman mencerminkan status nutrisi. Proses fotosintesis dan respirasi
yang terjadi pada tanaman akan berpengaruh terhadap akumulasi bahan kering Prawiranata
et al
., 1981.
Hasil analisis ragam Lampiran 9 pada berat kering tanaman menunjukkan bahwa media tanam dan konsentrasi BAP berpengaruh sangat
nyata terhadap berat kering tanaman dan interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap berat kering tanaman. Rerata berat kering
pada perlakuan media tanam disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Rerata berat kering tanaman pada perlakuan media tanam Perlakuan
Rerata g Pasir + tanah + arang sekam M1
30,67 a Pasir + tanah + ppk kandang M2
39,61 a Pasir + arang sekam + ppk kandang M3
50,82 b Keterangan:Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan
berbeda tidak nyata pada DMRT 5 Hasil DMRT 5 pada tabel 8, menunjukkan bahwa perlakuan media
tanam M1 terhadap berat kering tanaman berbeda tidak nyata dengan perlakuan media tanam M2, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan media
tanam M3. Rerata berat kering tanaman pada perlakuan media tanam M3 diperoleh berat kering tanaman buah naga tertinggi yaitu 50,82 g, dan terendah
pada perlakuan media tanam M1 yaitu 30,67 g. Hal ini disebabkan semakin baik pertumbuhan tanaman maka berat brangkasan juga semakin meningkat
termasuk berat kering tanaman. Berat kering mencerminkan status nutrisi, karena bahan kering tanaman tergantung dari fotosistesa dan respirasi. Hasil
fotosistesa akan digunakan sebagai sumber untuk penambahan ukuran dan jumlah sel. Sel tersebut akan berkembang menjadi bagian-bagian tanaman
seperti tunas, batang dan akar sehingga mempengaruhi berat kering tanaman. Menurut Jumin 1989, berat kering menunjukkan hasil dari penumpukan
fotosintat akibat respirasi dan akumulasi sebagian yang memerlukan hasil fotosintesis.
Perlakuan konsentrasi BAP berpengaruh sangat nyata terhadap berat kering tanaman buah naga. Berdasarkan Kurva regresi dengan persamaan
Y = 29.1640 + 7.4682 A
,
dapat diketahui bahwa semakin meningkatnya konsentrasi BAP maka berat kering semakin meningkat. Perlakuan
konsentrasi BAP 30 ppm menghasilkan berat kering tertinggi yaitu 55,62 g, dan terendah tanpa perlakuan yaitu 31,74 g.
Gambar 9. Kurva regresi pengaruh konsentrasi BAP terhadap berat kering
I. Laju Pertumbuhan Relatif