Pengertian Evaluasi Kebijakan Teori-Teori Evaluasi Kebijakan

5. Teori-Teori Evaluasi Kebijakan

a. Pengertian Evaluasi Kebijakan

Kegiatan evaluasi dalam beberapa hal mirip dengan pengawasan, pengendalian, penyeliaan, supervisi, kontrol dan pemonitoran. Pelaku utama adalah pemerintah. Akan tetapi seringkali pelaku yang lain seperti lembaga penelitian yang independen, partai politik dan tokoh-tokoh masyarakat juga melakukan evaluasi. Tujuan masing-masing dapat berbeda-beda, misalnya untuk menunjukkan kegagalan kebijakan sehingga pemerintah dinilai tidak efektif atau bahkan dinilai korup. Mungkin juga evaluasi dilakukan untuk menunjukkan ketidakadilan yang melekat pada kebijakan tersebut. 34 Evaluasi kebijakan bermaksud untuk mengetahui 4 aspek, yaitu : proses pembuatan kebijakan, proses implementasi, konsekuensi kebijakan dan efektifitas dampak kebijakan. Keempat aspek pengamatan ini dapat mendorong seorang evaluator untuk secara khusus mengevaluasi isi kebijakan, baik pada dimensi hukum dan terutama kelogisannya dalam mencapai tujuan, maupun konteks kebijakan kondisi lingkungan yang mempengaruhi seluruh proses kebijakan. 35 Di pihak lain, evaluasi dapat dilakukan sebelum maupun sesudah kebijakan dilaksanakan. Keduanya disebut evaluasi summatif dan formatif. Lebih lanjut evaluasi terhadap aspek kedua tadi disebut sebagai evaluasi 34 Samodra Wibawa, dkk. 1994. Evaluasi Kebijakan Publik. Yakarta : PT Raja Grafindo Persada 35 Ibid hal 9 commit to users implementasi, sedangkan evaluasi terhadap aspek ketiga dan keempat disebut evaluasi dampak kebijakan. 36 Selain berusaha memberikan penjelasan tentang berbagai fenomena kebijakan, evaluator mempunyai maksud lain : memberikan rekomendasi kepada pemerintah selaku pembuat kebijakan tentang tindakan apa yang perlu diambil terhadap kebijakan yang dievaluasinya. Misalnya adalah rekomendasi tentang cara mengefektifkan implementasi program maupun cara mengandilkan dan mendemokratiskan proses pembuatan, implementasi dan pemanfaatan hasil kebijakan. Evaluasi kebijakan memiliki empat fungsi yaitu 1 Eksplanasi Melalui evaluasi dapat dipotret realitas pelaksanaan program dan dapat dibuat suatu generalisasi tentang pola-pola hubungan antara berbagai dimensi realitas yang diamatinya. 2 Kepatuhan Melalui evaluasi dapat diketahui apakah tindakan yang dilakukan oleh para pelaku, baik birokrasi maupun perilaku lain, sesuai dengan standar dan prosedur yang ditetapkan oleh kebijakan. 3 Auditing Melalui evaluasi dapat diketahui apakah output benar-benar sampai ke tangan kelompok sasaran maupun penerima lain individu, keluarga, organisasi, birokrasi desa, dan lain-lain 4 Akunting Dengan evaluasi dapat diketahui apa akibat sosial-ekonomi dari kebijakan tersebut. 37

b. Asas-asas Kebijakan Publik