Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu, karena penelitian ini ingin mendeskripsikan implementasi kebijakan pemerintah kota Surakarta dalam melakukan ijin gangguan, untuk mengetahui faktor penghambat implementasi serta upaya yang seharusnya dilakukan pemerintah kota Surakarta agar pemberian ijin dapat dilaksanakan sesuai Perda No. 14 Tahun 1998 tentang Retribusi Ijin Gangguan.

C. Kerangka Pemikiran

Kota Surakarta merupakan salah satu kota yang cukup pesat perkembangan perekonomiannya. Kota Surakarta mempunyai potensi yang cukup besar dalam dunia usaha. Hal tersebut ditunjukkan dengan semakin banyaknya jaringan perbelanjaan ataupun mall-mall yang berdiri di Kota Surakarta. Dengan demikian, Kota Surakarta merupakan daerah yang cukup potensial untuk melakukan pembangunan kawasan bisnis. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan adanya kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang dihadapi oleh para investor untuk melakukan perijinan gangguan tempat HO di Kota Surakarta. Fungsi Ijin Gangguan sebagai alat untuk mengendalikan pengaruh negatif dari luar yang mungkin ditimbulkan oleh kegiatan-kegiatan sosial ekonomi tertentu, dan untuk melakukan penyederhanaan sehingga Ijin Gangguan tidak membebani iklim usaha. Ijin gangguan tersebut di teangkan dalam Perda Kota Surakarta No. 14 Tahun 1998. Meskipun demikian dalam implementasinya tentu tidak menutup kemungkinan masih timbul kendala atau commit to users hambatan inilah yang sedapat mungkin diminimalkan oleh Pemerintah Kota Surakarta sehingga dapat tercapai tujuan dari Perda tersebut. Adapun bagan kerangka pemikiran secara skematis disajikan sebagai berikut. Gambar 1 Kerangka Pemikiran Hak warga Negara untuk mendapat perlindungan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan. Kebijakan Retribusi Izin Gangguan Perda No. 14 Tahun 1998 Implementasi Prosedur Faktor penunjang Faktor Penghambat Struktur, Substansi, Culture Sanksi commit to users

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukum sosiologis non- doktrinal, sedangkan dilihat dari sifatnya termasuk penelitian yang deskriptif kualitatif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan implementasi Perda . Dengan pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk melakukan wawancara yang mendalam mengenai masalah yang diteliti dan memperoleh informasi dari pihak yang berkompeten dengan masalah penelitian yang hendak dipecahkan yaitu tentang Implementasi Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 1998 tentang Retribusi Izin Gangguan terhadap tempat usaha di Kota Surakarta. Menurut Burhan Ashshofa, metode penelitian kualitatif dikembangkan untuk mengkaji kehidupan manusia dalam kasus-kasus terbatas, kasuistis sifatnya, namun mendalam, total menyeluruh, dalam arti tidak mengenal pemilahan-pemilahan gejala secara konseptual ke dalam aspek-aspeknya yang eksekutif disebut variabel. Dalam hubungan ini, metode kualitatif juga dikembangkan untuk mengungkapkan gejala-gejala commit to users