Letak Geografis dan Wilayah Administratif Topografi

3 Apabila PPWij positif, maka komoditi pertanian i di kecamatan j mempunyai daya saing yang baik jika dibandingkan dengan komoditi pertanian yang sama di wilayah lainnya. 4 Apabila PPWij 0, maka komoditi pertanian i di kecamatan j tidak dapat bersaing dengan baik jika dibandingkan dengan komoditi pertanian yang sama di wilayah lainnya. 3. Analisis Penentuan Prioritas Pengembangan Komoditi Pertanian Basis Analisis yang digunakan dalam penentuan prioritas pengembangan komoditi pertanian basis di Kabupaten Cilacap adalah analisis gabungan Location Quotient dan Shift Share dalam penelitian ini hanya komponen PP dan PPW dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 5. Penentuan Prioritas Pengembangan Komoditi Pertanian Basis di Kabupaten Cilacap Prioritas LQ PP PPW Prioritas Pertama 1 Positif Positif 1 Negatif Positif Prioritas Kedua 1 Positif Negatif Prioritas Alternatif 1 Negatif Negatif

IV. KONDISI UMUM KABUPATEN CILACAP

A. Kondisi Alam

1. Letak Geografis dan Wilayah Administratif

Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten terluas di Provinsi Jawa Tengah. Luas Wilayah Kabupaten Cilacap seluruhnya adalah 225.361 Ha termasuk luas Pulau Nusakambangan 11.511 Ha atau sekitar 6,94 dari luas wilayah Jawa Tengah. Kabupaten Cilacap secara astronomis terletak di antara 108 4’ 30” – 109 30’ 30” BT dan 7 30’ - 7 45’ 20” LS. Kabupaten Cilacap secara administratif terbagi menjadi 24 kecamatan yang terdiri dari 269 desa dan 15 kelurahan. Batas-batas administratif Kabupaten Cilacap adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Kabupaten Banyumas Sebelah Selatan : Samudra Indonesia Sebelah Barat : Provinsi Jawa Barat Sebelah Timur : Kabupaten Kebumen.

2. Topografi

Topografi daerah Kabupaten Cilacap bervariasi dari dataran rendah sampai pegunungan. Wilayah Kabupaten Cilacap terletak pada ketinggian mulai dari 0 mdpl garis pantai sampai dengan ketinggian 1.146 mdpl Gunung Bongkok di Kecamatan Wanareja. dengan ketinggian wilayah berkisar antara 0 – 1.146 m dari permukaan laut. Perincian ketinggian tempat berdasarkan konsep Wilayah Tanah Usaha WTU di beberapa kecamatan di Kabupaten Cilacap dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini: Tabel 6. Luas Wilayah Berdasarkan Ketinggian Tempat Menurut Konsep Wilayah Tempat Usaha WTU di beberapa Kecamatan di Kabupaten Cilacap Luas Wilayah Berdasarkan Ketinggian Tempat Ha Kecamatan 0-7 mdpl 7-25 mdpl 25-100 mdpl 100-500 mdpl 500-1000 mdpl 1000 mdpl Dayeuhluhur - 1.175 1.725 9.181 4.425 - Wanareja - 6.785 3.450 4.225 4.500 100 Majenang - 4.650 1.300 4.756 2.925 225 Cimanggu - 425 3.400 12.369 550 2.050 Karangpucung - - 5.225 5.800 475 - Sidareja - 9.426 4.175 3.9500 - - Kedungreja - 15.084 - - - - Gandrungmangu - 10.644 3.125 550 - - Kawunganten - 27.561 5.325 2.775 - - Jeruklegi - 4.580 3.775 1.575 - - 39 Kesugihan 629 5.652 1.050 900 - - Adipala 1.640 4.356 106 17 Maos 313 5.222 - - - - Kroya - 5.883 - - - - Binangun 1.523 3.619 - - - - Nusawungu 2.343 3.783 - - - - Cilacap Selatan 400 511 - - - - Cilacap Tengah - 2.215 - - - - Cilacap Utara - 1.884 - - - - Jumlah Ha 6.848 113.455 32.656 46.098 12.875 2.375 Sumber: Dinas Pertanian, 2005 Wilayah Cilacap Bagian Barat yang meliputi Kecamatan Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggu, Cipari, Karangpucung, Sidareja, Gandrungmangu, Kawunganten, yang wilayahnya mempunyai daerah perbukitan dan pegunungan sesuai untuk pengembangan tanaman perkebunan dan kehutanan dengan kepentingan ekonomis maupun ekologis mengurangi bahaya banjir, erosi, dan tanah longsor. Tanaman padi-palawija dan hortikultura mempunyai sebaran yang luas mulai dataran rendah sampai pegunungan, sehingga bisa dikembangkan di semua bagian wilayah Kabupaten Cilacap. Perikanan laut dan perikanan tambak potensial dikembangkan di daerah yang dekat dengan wilayah laut seperti Kecamatan Kesugihan, Adipala, Maos, Binangun, Nusawungu, dan Cilacap Selatan.

3. Keadaan Iklim dan Cuaca